Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
PROGRAM Cek Kesehatan Gratis (CKG) resmi dilaksanakan untuk peserta didik di seluruh Indonesia. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan bahwa program ini bukan hanya upaya medis, tetapi juga investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa.
“Kesehatan anak-anak sekolah bukan hanya isu medis, tapi soal masa depan bangsa. Mereka adalah generasi penerus. Kalau kita ingin Indonesia maju, maka kita harus pastikan anak-anak kita sehat, fisik, mental, dan sosialnya,” ungkapnya dikutip dari laman Kemenkes, Selasa (5/8).
Lalu apa saja pemeriksaan cek kesehatan gratis untuk anak sekolah?
Program ini, kata Menkes, mencakup berbagai jenis pemeriksaan dasar, antara lain pengukuran tinggi dan berat badan, pemeriksaan gigi dan penglihatan, serta skrining kesehatan mental. Selain peserta didik, para guru dan orangtua juga turut dilibatkan dalam kegiatan edukasi dan promosi gaya hidup sehat.
“Kami ingin anak-anak dapat belajar dan tumbuh secara optimal. Karena itu, kesehatan mereka harus menjadi prioritas, bukan pilihan,” tegas Budi.
Dia juga mengapresiasi dukungan dari pemerintah daerah, satuan pendidikan, serta kolaborasi lintas kementerian dan lembaga, termasuk Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
“Kesehatan dan pendidikan harus berjalan seiring. Anak-anak yang sehat akan belajar lebih baik, dan anak-anak yang belajar dengan baik akan membangun negeri ini dengan lebih kuat,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Perwakilan Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Prita Laura, menjelaskan bahwa CKG bukanlah kebijakan yang berdiri sendiri, melainkan bagian dari rangkaian kebijakan transformatif, bersama dengan program Makan Bergizi Gratis, inovasi pendidikan seperti Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda, serta program-program strategis lainnya di sektor kesehatan dan pendidikan.
“Cek kesehatan gratis ini adalah bentuk konkret upaya negara untuk mencegah risiko kesehatan sedini mungkin dan menjamin masa depan yang lebih baik untuk anak-anak Indonesia,” pungkasnya.
Selain itu, jenis-jenis cek kesehatan gratis yang diberikan berbeda-beda dari segi usia. Dikutip dari laman ayosehat Kemenkes, pemeriksaan dibedakan, berikut perbedaannya :
Jenis pemeriksaan yang akan diberikan untuk bayi baru lahir, meliputi deteksi dini hormon tiroid, G6PD (glucose-6-phosphate dehydrogenase deficiency atau defisiensi enzim G6PD), penyakit jantung bawaan, dan skrining untuk memantau pertumbuhan anak.
Jenis pemeriksaan yang akan diberikan, meliputi skrining tuberkulosis (penyakit infeksi paru), pemeriksaan pendengaran, penglihatan, dan kondisi gigi. Jika diperlukan, juga akan dilakukan pemeriksaan untuk mendeteksi thalasemia (kelainan darah) dan diabetes melitus (penyakit gula darah tinggi).
Untuk remaja dan dewasa, pemeriksaan yang akan diberikan meliputi tekanan darah, kadar kolesterol, gula darah, pemantauan risiko kardiovaskular (masalah terkait jantung dan pembuluh darah), fungsi paru untuk mendeteksi tuberkulosis dan PPOK (penyakit paru obstruktif kronis), serta deteksi dini kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru, dan kanker usus.
Lansia akan mendapatkan pemeriksaan kesehatan berupa pemeriksaan fungsi indra (pendengaran, penglihatan), kesehatan jiwa, hati, geriatri (penilaian kesehatan orang tua), deteksi gangguan kardiovaskular, paru, dan kanker.
MENTERI Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti membenarkan bahwa pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis (CKG) siswa di lingkungan sekolah akan dimulai pada Agustus 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved