Headline
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.
SURAT Al Baqarah Ayat 183 adalah ayat penting dalam Al-Qur'an yang menjelaskan kewajiban puasa bagi umat Islam. Ayat ini menjadi dasar perintah puasa Ramadhan. Artikel ini akan membahas teks Arab, latin, terjemahan, dan tafsir ayat ini secara sederhana dan mudah dipahami, lengkap dengan referensi Al-Qur'an dan hadits shahih.
Berikut adalah teks Arab dari Surat Al Baqarah Ayat 183:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Untuk memudahkan membaca, berikut transliterasi latin dari ayat tersebut:
Yā ayyuhal-lażīna āmanū kutiba ‘alaikumuş-şiyāmu kamā kutiba ‘alallażīna min qablikum la‘allakum tattaqūn.
Terjemahan Surat Al Baqarah Ayat 183 berdasarkan tafsir resmi Kementerian Agama RI:
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertakwa."
Ayat ini menjelaskan beberapa poin penting:
Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan bahwa puasa melatih umat Islam untuk menahan hawa nafsu, memperkuat iman, dan bersyukur atas nikmat Allah. Puasa Ramadhan menjadi salah satu rukun Islam, sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih:
بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، وَإِقَامِ الصَّلَاةِ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ، وَحَجِّ الْبَيْتِ
Terjemahan: "Islam dibangun atas lima perkara: bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasulullah, mendirikan salat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan menunaikan haji ke Baitullah." (HR. Bukhari dan Muslim)
Puasa tidak hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga melatih kesabaran, keikhlasan, dan empati terhadap orang yang kurang mampu. Surat Al Baqarah Ayat 183 mengingatkan kita bahwa puasa adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meraih ketakwaan.
Menurut Tafsir Al-Jalalayn, ayat ini turun di Madinah pada tahun kedua Hijriah, saat puasa Ramadhan mulai diwajibkan. Ayat ini juga menjawab keberatan sebagian umat Islam yang merasa berat dengan kewajiban puasa, dengan mengingatkan bahwa puasa telah diwajibkan pada umat sebelumnya.
Selain ayat ini, perintah puasa juga didukung oleh ayat-ayat lain, seperti Surat Al Baqarah Ayat 185:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
Terjemahan: "Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil)."
Hadits shahih juga memperkuat pentingnya puasa, seperti sabda Rasulullah SAW:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Terjemahan: "Barang siapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan memahami Surat Al Baqarah Ayat 183, kita dapat menjalankan puasa dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Semoga artikel ini bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman kita tentang ibadah puasa. (Z-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved