Headline
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.
KISAH Nabi Ismail adalah salah satu cerita penuh inspirasi dalam Islam. Beliau dikenal sebagai putra Nabi Ibrahim yang taat dan penuh pengorbanan. Artikel ini akan membahas perjalanan hidup Nabi Ismail secara lengkap, mulai dari kelahirannya hingga wafat, dengan bahasa sederhana dan mudah dipahami. Yuk, simak kisahnya!
Nabi Ismail adalah putra Nabi Ibrahim dari istrinya, Siti Hajar. Kelahirannya merupakan anugerah besar bagi Nabi Ibrahim yang sudah lama mendambakan keturunan. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“Maka Kami beri kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak laki-laki yang penyantun.” (QS. As-Saffat: 101)
Ismail lahir di tengah kegembiraan, namun perjalanan hidupnya penuh ujian. Ia dibesarkan di lingkungan yang sederhana bersama ibunya, Siti Hajar.
Atas perintah Allah, Nabi Ibrahim membawa Siti Hajar dan bayi Ismail ke lembah Bakkah, yang kini dikenal sebagai Mekkah. Di tempat yang gersang itu, mereka ditinggalkan tanpa air dan makanan. Namun, Allah memberikan mukjizat berupa mata air Zamzam. Kisah ini diabadikan dalam Al-Qur’an:
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak berair, dekat rumah-Mu yang suci.” (QS. Ibrahim: 37)
Mata air Zamzam muncul ketika Siti Hajar berlari antara bukit Safa dan Marwah mencari air untuk Ismail. Ini menjadi asal-usul ibadah sa’i dalam haji.
Air Zamzam adalah salah satu mukjizat yang diberikan Allah kepada Siti Hajar dan Ismail. Hingga kini, air ini menjadi berkah bagi jutaan umat Islam yang berziarah ke Mekkah. Kisah ini menunjukkan betapa Allah selalu menolong hamba-Nya yang sabar.
Salah satu kisah Nabi Ismail yang paling terkenal adalah ketika ia rela disembelih atas perintah Allah kepada Nabi Ibrahim. Dalam mimpinya, Nabi Ibrahim diperintahkan untuk menyembelih putranya. Ismail, yang masih muda, dengan penuh ketaatan berkata:
“Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” (QS. As-Saffat: 102)
Sebelum penyembelihan terjadi, Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba. Peristiwa ini menjadi asal-usul ibadah kurban yang dilakukan umat Islam setiap Iduladha.
Ketaatan Nabi Ismail mengajarkan kita untuk selalu patuh kepada perintah Allah, meskipun itu sulit. Kisah ini juga menunjukkan kasih sayang Allah yang tidak ingin hamba-Nya menderita.
Nabi Ismail juga berperan besar dalam pembangunan Ka’bah, rumah suci bagi umat Islam. Bersama Nabi Ibrahim, ia mendirikan Ka’bah sebagai pusat ibadah. Al-Qur’an menyebutkan:
“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan dasar-dasar Baitullah bersama Ismail.” (QS. Al-Baqarah: 127)
Mereka berdoa agar Ka’bah menjadi tempat yang penuh berkah bagi umat manusia. Hingga kini, Ka’bah menjadi tujuan utama ibadah haji dan umrah.
Nabi Ismail menikah dan memiliki banyak keturunan yang menjadi cikal bakal suku-suku Arab. Salah satu keturunannya adalah Nabi Muhammad SAW. Dalam sebuah hadits shahih, Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya Allah telah memilih Ismail dari anak-anak Ibrahim.” (HR. Muslim)
Nabi Ismail dikenal sebagai sosok yang penyantun, sabar, dan taat kepada Allah. Ia juga menjadi nabi yang menyampaikan ajaran tauhid kepada kaumnya.
Tidak banyak catatan tentang wafatnya Nabi Ismail dalam Al-Qur’an atau hadits shahih. Namun, beliau diyakini meninggal di Mekkah setelah menjalani kehidupan penuh keimanan. Warisannya sebagai nabi dan pendiri Ka’bah tetap hidup hingga kini.
Kisah Nabi Ismail mengajarkan kita tentang:
Kisah Nabi Ismail adalah cerita tentang keimanan, pengorbanan, dan ketaatan. Dari kelahirannya hingga pembangunan Ka’bah, perjalanan hidupnya penuh makna. Semoga kisah ini menginspirasi kita untuk lebih dekat kepada Allah. (Z-10)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved