Headline

RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Kisah Sea Country: Pengetahuan Suku Asli Australia untuk Masa Depan yang Berkelanjutan

Basuki Eka Purnama
24/7/2025 09:55
Kisah Sea Country: Pengetahuan Suku Asli Australia untuk Masa Depan yang Berkelanjutan
Pekan NAIDOC yang diadakan Kedutaan Besar Australia. (MI/HO)

PAKAR museum penduduk asli Australia, Dakota Dixon dari Australian National Maritime Museum dan Madeline Poll dari Powerhouse Museum, berkunjung ke Makassar dan Jakarta pada 21–26 Juli 2025 sebagai bagian dari perayaan Pekan NAIDOC Kedutaan Besar Australia. 

Mereka berada di Indonesia untuk berbagi cerita dan pengetahuan tentang para ilmuwan, seniman, dan komunitas Aborigin yang peduli dengan lingkungan laut dan pesisir Australia atau yang disebut juga dengan Sea Country.

Pekan NAIDOC diselenggarakan pada Juli setiap tahun di Australia untuk merayakan sejarah, budaya, dan pencapaian masyarakat Aborigin dan Kepulauan Selat Torres di Australia.

Kuasa Usaha Australia, Gita Kamath, mengatakan, "Pekan NAIDOC adalah momen untuk merayakan budaya dan pencapaian masyarakat Aborigin dan Kepulauan Selat Torres. Kunjungan ini merupakan kesempatan untuk berbagi budaya dan sejarah penduduk asli Australia, hubungan yang telah lama terjalin antara kedua negara, serta bagaimana pengetahuan penduduk asli dapat membentuk pendekatan konservasi laut saat ini."

Selama perjalanan mereka di Makassar dan Jakarta, Dakota Dixon dan Madeline Poll akan bertukar pengalaman dan pengetahuan dengan para pakar budaya, perwakilan pemerintah daerah, dan para siswa dari Sekolah Al-Izhar, yang merupakan salah satu peserta dalam Program Kemitraan Sekolah BRIDGE Australia-Indonesia.

Kunjungan ini bertepatan dengan pameran yang diadakan oleh Kedutaan Besar Australia berjudul “Ghost Nets: Awakening the Drifting Giants” yang saat ini sedang dipamerkan di Museum Bahari Jakarta. 

Instalasi ini menampilkan 18 karya seni tenun tangan yang dibuat dari limbah pukat ikan yang sudah tidak terpakai, yang dikenal dengan sebutan jaring hantu/ghost nets, yang dirangkai oleh kelompok seniman dari Kepulauan Selat Torres, Erub Arts. 

Terinspirasi oleh lautan yang menghubungkan Australia dan Indonesia, pameran ini menunjukkan seni kontemporer Torres Strait Islander sambil meningkatkan kesadaran akan tantangan lingkungan dalam konservasi laut. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya