Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Evakuasi Wisatawan Asal Swiss di Gunung Rinjani Dipertimbangkan Gunakan Helikopter

M Iqbal Al Machmudi
16/7/2025 15:59
Evakuasi Wisatawan Asal Swiss di Gunung Rinjani Dipertimbangkan Gunakan Helikopter
Gunung Rinjani(Antara Foto)

BALAI Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Rabu (16/7) pukul 11.25 WITA, menerima informasi tentang adanya kecelakaan pengunjung yakni Wisatawan asal Swiss yang jatuh sebelum menuju jembatan besi kearah Danau Segara Anak. 

"Berdasarkan informasi awal dari guide dan porter yang mendampingi, korban mengalami pendarahan dan diduga mengalami patah tulang di beberapa bagian tubuh," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Luar Negeri, Kementerian Kehutanan, Krisdianto dalam keterangannya, Rabu (16/7).

Berdasarkan Aplikasi eRinjani, korban teregistrasi mulai mendaki pada tanggal 15 Juli 2025 melalui pintu pendakian Sembalun, dengan kode booking ER6DXB5STLQDS atas nama Benedikt Emmenegger berusia 46 tahun asal Swiss.

BTNGR setelah menerima informasi tersebut, melakukan koordinasi dengan tim evakuasi Edelweis Medical Help Center (EMHC). Selanjutnya tim EMHC mempersiapkan dan mengumpulkan peralatan evakuasi serta logistik.

Pukul 11.30 WITA, tim evakuasi melakukan komunikasi dengan guide yang mendampingi korban untuk penanganan awal pasca kecelakaan. Tim juga meminta mereka guide agar mendampingi terus korban dilokasi tersebut sembari menunggu tim evakuasi datang.

Selanjutnya, pukul 11.59 WITA, tim mendapatkan informasi baru dari guide bahwa ada salah satu pengunjung dari grup lain yang berprofesi sebagai dokter. Usai dilakukan pemeriksaan kondisi korban, dokter tersebut menyarankan agar evakuasi menggunakan helikopter/evakuasi udara karena dikhawatirkan terjadi pendarahan apabila evakuasi melalui jalur darat.

"Pukul 12.15 WITA, BTNGR melakukan koordinasi dengan Kasie Ops Kantor SAR Mataram, terkait permintaan evakuasi udara oleh korban, oleh Kantor SAR Mataram langsung memerintahkan personil di Pos SAR Kayangan untuk merapat ke Sembalun. Kemudian pada pukul 12.40 WITA, tim medis dari EMHC bergerak ke lokasi korban, sementara tim Rinjani Squad yang berada di Pos 2 jalur Sembalun juga langsung bergerak menuju lokasi korban," ujarnya. 

Secara terpisah, tim lainnya dari BTNGR berkoordinasi dengan Kepala SAR Mataram terkait evakuasi udara dan pertimbangan evakuasi udara jika dilakukan. Pukul 13.51 WITA, dilakukan koordinasi dengan pihak helicopter (Bali Air) terkait pelaksanaan evakuasi udara. Pihak heli (Bali Air) saat ini sedang menganalisa kemungkinan bisa mendarat atau tidak dan meminta mengirimkan beberapa video disekitar lokasi korban. 

Pukul 15.00 WITA, informasi dari operator bahwa helicopter akan diterbangkan dengan harapan tidak ada perubuhan cuaca yang ekstrim di lokasi. Apabila korban berhasil dilakukan evakuasi udara, ia akan dibawa langsung ke Bali (RS. Nusa Medica). Pihak asuransi pribadi korban juga sudah melakukan kontak dengan pihak rumah sakit.(H-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya