Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Menteri PPA Serukan Sinergi Aatasi Kekerasan Seksual

Widjajadi
14/7/2025 09:40
Menteri PPA Serukan Sinergi Aatasi Kekerasan Seksual
Menteri PPA Arifatul Choiri Fauzi saat berkunjung ke Sragen, Jawa Tengah.(MI/Widjajadi)

MENTERI Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA) Arifatul Choiri Fauzi prihatin terhadap kasus kekerasan yang menimpa perempuan dan anak di Indonesia, khususnya yang terjadi di Jenar, Kabupaten Sragen pada 2025 ini. 

Terutama kasus kekerasan yang menimpa seorang siswi SD berusia 13 tahun berinisial FY.Dia menjadi korban kekerasan seksual ayah tirinya AT (38), hingga hamil. Arifatul menjenguk anak perempuan tersebut, pada1 akhir pekan kemarin, untuk memberikan dorongan moral.

"Perlu prioritas penanganan kasus yang mendera siswi SD di Sragen ini, sehingga hak-haknya, terutama hak pendidikan, psikologi dan kesehatan, tetap terpenuhi," kata dia usai berdiskusi dengan Bupati Srsgen, Sigit Pamungkas di rumdin bupati, Minggu (13/7).

Kunjungan Menteri PPPA dalam rangkaian Hari Anak Nasional 2025 di Sragen ini, sekaligus bertujuan memperkuat kolaborasi dalam perlindungan perempuan dan anak.

Ia mengungkapkan, data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA), dari Januari hingga 14 Juni 2025, tercatat 11.857 kasus kekerasan, yang kemudian melonjak mendekati 14.000 kasus hingga 7 Juli 2025.

Bahkan tiga minggu terakhir, ada kenaikan sekitar 2.143 kasus yang dilaporkan, dan kasus kekeasan seksual menjadi salah satu bentuk yang menonjol.

Terkuaknya pelaporan kasus kekerasan dengan angka tinggi yang kemudian menjadi data, menjadi bukti keberhasilan sosialisasi pemerintah. Tetapi pada saat sama, kasus kasus kekerasan itu tetap sangat memprihatinkan.

Arifatul menyebutkan faktor utama kekerasan seksual, dipengaruhi dinamika keluarga, dan juga penggunaan gawai yang tidak bijak, serta pengaruh lingkungan.

Dia mengajak semua pihak, termasuk pemerintah daerah, lembaga, dan masyarakat, terus bersinergi mengatasi kekerasan seksual. “Ini tugas bersama. Kami butuh kolaborasi untuk menciptakan lingkungan aman bagi anak dan perempuan,” tandasnya.

Bupati Sragen, Sigit Pamungkas menyambut baik upaya penguatan untuk penanganan kasus kasus kekerasan anak dan perempuan, berikut kolaborasi yang diharapkan Kementerian PPPA, di momen peringatan Hari Anak Nasional 2025.

"Pemerintah Kabupaten Sragen siap mendukung cara baru dalam merayakan Hari Anak yang lebih tersebar, bisa diminati oleh semua anak, sekaligus metode-metode baru yang disampaikan kementerian," ujarnya.

Sementara terkait kasus kekerasan anak, khususnya di Sragen, Bupati Sigit menegaskan, pemerintah daerah telah mengoptimalkan upaya agar privasi dan hak-hak korban tetap terlindungi, sembari memastikan pelaku diproses secara hukum. (E-2)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya