Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Kenali Angina Refrakter, Nyeri Dada akibat Penyakit Jantung Meski Sudah Jalani Pengobatan

Despian Nurhidayat
04/7/2025 08:14
Kenali Angina Refrakter, Nyeri Dada akibat Penyakit Jantung Meski Sudah Jalani Pengobatan
Ilustrasi(Freepik.com)

DOKTER Jantung di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, dr. Ade Meidian Ambari, menjelaskan mengenai angina refrakter yang merupakan kondisi nyeri dada akibat penyakit jantung yang terus berulang selama tiga bulan atau lebih meskipun pasien sudah menjalani pengobatan secara optimal. 

“Kalau pasien sudah diberi obat, pasang ring, atau bypass tapi tetap nyeri dada selama tiga bulan, itu disebut angina refrakter,” ungkapnya dalam talkshow di Instagram resmi Kementerian Kesehatan. 

Lebih lanjut, kondisi angina refrakter membuat pembuluh darah yang menyuplai oksigen ke otot jantung tidak mampu mengimbangi kebutuhan aliran darah meskipun tindakan invasif sudah dilakukan. Baca berita tanpa iklan. Faktor seperti penyempitan menyebar, gangguan mikro-vaskular, atau respons tubuh terhadap perawatan sebelumnya bisa menjadi penyebab. Selain itu, kerusakan jantung yang sudah kronis membuat gejala sulit hilang sepenuhnya. 

Ade menjelaskan bahwa kondisi ini kerap terjadi pada pasien yang sebelumnya mengalami serangan jantung dan memiliki faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, atau kolesterol LDL yang tinggi. 

Gejala angina refrakter yang umum terjadi

Gejala khas dari kondisi ini meliputi nyeri dada di bagian tengah, rasa sesak seperti ditekan beban berat, nyeri menjalar ke lengan kiri atau ulu hati, timbul saat aktivitas ringan dan membaik saat istirahat, dan muncul berulang lebih dari tiga bulan. 

Meskipun tidak semua pasien bisa menjalani tindakan invasif kembali, ada terapi non-bedah bernama External Counterpulsation (ECP) yang dapat menjadi pilihan. Terapi ini merangsang aliran darah ke jantung dengan tekanan ritmis dari luar tubuh melalui manset yang dipasang di kaki. 

“Efeknya seperti olahraga, tapi pasif,” ujar Ade. 

Terapi ini diberikan dalam 35 sesi selama tujuh minggu dan hanya dilakukan jika kondisi pasien memenuhi kriteria medis tertentu. Nyeri dada yang tetap kambuh setelah ring atau bypass bisa jadi disebabkan oleh angina refrakter, kondisi lanjutan dari penyakit jantung koroner. 

Deteksi dini, evaluasi menyeluruh, dan terapi lanjutan seperti ECP dapat menjadi bagian penting dalam penanganan jangka panjang pasien jantung. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya