Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
SEBAGAI langkah strategis dalam mengintegtasikan teknologi kecerdasan buatan (AI) ke dalam sistem pembelajaran, IPB University resmi meluncurkan program baru. Namanya Smart Classroom.
Seperti dijelaskan Rektor IPB University Prof Arif Satria melalui siaran persnya, program ini menjadi upaya konkret IPB untuk memperkuat transformasi digital di dunia pendidikan tinggi.
Menurutnya, pemanfaatan AI di bidang pendidikan telah menjadi perhatiannya sejak 2020. Bahkan dirinya sudah berdiskusi langsung dengan sejumlah rektor dari Amerika dan Asia.
Namun, hingga 2022, belum ada satu pun negara di Asia yang mengatur penggunaan AI secara resmi di pendidikan tinggi. Baru dalam beberapa tahun terakhir transformasi ini berkembang sangat cepat.
Ia menyebutkan, sistem Smart Classroom yang diimplementasikan IPB University bekerja sama dengan Huawei dan U-Learning, telah melalui uji coba terbatas dan menunjukkan hasil yang luar biasa.
Fitur-fitur AI dalam kelas pintar memungkinkan dosen memantau partisipasi dan respons mahasiswa secara real-time, termasuk identifikasi mahasiswa yang tidak aktif, hingga deteksi tingkat kelelahan mahasiswa lewat teknologi pengenalan wajah (face recognition).
“Teknologi ini memungkinkan kita benar-benar memahami kondisi peserta didik tanpa harus terus-menerus memantau manual. Semua sudah terekam dan terukur,” ungkapnya.
Dalam tahap awal, implementasi difokuskan pada Program Pendidikan Kompetensi Umum (PPKU) sebagai bentuk prioritas. Ke depan, Prof Arif menargetkan seluruh ruang kelas di IPB University akan mengadopsi sistem Smart Classroom.
Pemasangan sistem ini dijadwalkan rampung pada Juli 2025 dan ditargetkan siap digunakan secara penuh pada awal semester baru. (H-2)
Sekam padi selama ini tidak dimanfaatkan. Padahal, jika dikelola dengan baik, sekam padi bisa menjadi bahan bakar biomassa yang sangat potensial.
World AI Show – Indonesia menawarkan platform strategis untuk dialog, investasi, dan kemitraan lintas sektor yang bertujuan untuk memungkinkan adopsi AI yang bertanggung jawab.
Perusahaan-perusahaan di Indonesia tidak hanya mengadopsi teknologi data streaming - mereka menerapkannya secara strategis untuk mengatasi tantangan bisnis.
Gekrafs mendorong anggota dewan menyusun draft undang-undang untuk diplomasi ekonomi kreatif. Tujuannya, agar budaya Indonesia dapat mendunia.
Agar agen AI (kecerdasan buatan) dapat mengambil keputusan yang tepat, mereka membutuhkan konteks historis tentang yang terjadi di masa lalu dan wawasan tentang saat ini.
Jika regulasi ini terus ditunda, Indonesia akan semakin tertinggal dan hanya menjadi pasar konsumen teknologi AI dari luar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved