Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
TAKBIRAN adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan pada saat perayaan Idul Adha. Meskipun banyak orang mengetahui bahwa takbiran dilakukan pada hari raya Idul Adha, sedikit yang mengetahui dengan jelas kapan waktu yang tepat untuk melaksanakan takbiran tersebut.
Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan secara rinci kapan waktu takbiran dimulai, kapan berakhir, serta tata cara pelaksanaannya yang sesuai dengan sunnah.
Takbiran pada Idul Adha dimulai pada pagi Hari Arafah (9 Dzulhijjah), tepatnya setelah salat Subuh. Pada hari ini, umat Islam disunnahkan untuk mulai mengumandangkan takbir sebagai bentuk rasa syukur dan pengagungan kepada Allah SWT.
Takbiran pada Hari Arafah ini menandakan dimulainya masa-masa penting dalam rangkaian ibadah haji dan juga merupakan bagian dari hari-hari yang sangat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah.
Takbiran tidak hanya terbatas pada Hari Arafah, tetapi juga dilanjutkan hingga akhir Hari Tasyrik, yaitu 13 Dzulhijjah. Dengan demikian, takbiran berlangsung selama lima hari berturut-turut, yaitu:
Terdapat dua jenis takbiran yang dapat dilaksanakan selama periode Idul Adha:
Ini adalah takbiran yang sangat dianjurkan untuk dilakukan, terutama setelah melaksanakan salat fardhu baik berjamaah maupun sendirian. Takbiran ini dilakukan sepanjang lima hari mulai dari Hari Arafah hingga Hari Tasyrik.
Takbiran ini tidak terikat dengan waktu tertentu dan bisa dilantunkan kapan saja, baik di siang hari maupun malam hari, selama periode Dzulhijjah hingga akhir Tasyrik. Takbiran mursal ini menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk memperbanyak takbir sebagai ungkapan rasa syukur dan ibadah yang tidak terbatas waktu.
Takbiran memiliki berbagai manfaat dan keutamaan, di antaranya:
Takbiran Idul Adha adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha. Disunnahkan untuk melaksanakan takbiran sejak pagi Hari Arafah hingga sore Hari Tasyrik, baik dengan takbiran muakkadah setelah salat fardhu maupun takbiran mursal yang bisa dilantunkan kapan saja.
Takbiran ini tidak hanya sekadar tradisi, tetapi juga merupakan bentuk ibadah yang mempererat ukhuwah Islamiyah dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT.
Dengan melaksanakan takbiran, kita menunjukkan rasa syukur atas segala nikmat yang telah diberikan dan juga sebagai pengingat bahwa Allah-lah yang Maha Besar. Selamat Idul Adha. (Z-10)
Ada beberapa anjuran dan larangan dalam hari-hari tasyrik. Apa saja anjuran dan larangan dalam hari tasyrik? Berikut pemaparannya.
Bulan Dzulhijah merupakan bingkai waktu yang diwarnai peristiwa besar yakni peristiwa haji di mana tamu Allah menunaikan rukun Islam ke-5 yakni ibadah haji.
Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Hari tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha (yaitu 11, 12, 13 Dzulhijjah). Disebut tasyrik karena tasyrik itu berarti mendendeng atau menjemur daging
Pemerintah Kota Bandung meminta kepada warga yang hendak berkurban pada Hari Raya Idul Adha 1421 H,bisa melakukan penyembelihan hewan kurban pada hari Tasyrik, yaitu 21-23 Juli 2021.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved