Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
DOKTER spesialis Obgyn Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Dr. Fernandi mengatakan seiring dengan pertambahan usia pada perempuan serta kehamilan mampu menyebabkan penurunan kekuatan otot panggul dalam menopang organ-organ vital.
"Sebetulnya, sepanjang nanti perempuan itu makin menginjak usia lanjut, hormon sudah habis, dia sudah melemah semua organ-organnya
(termasuk pelemahan otot panggul)," ujar Fernandi, dikutip Senin (2/6).
Ia menambahkan, selain faktor usia, otot panggul pada dasarnya pada perempuan memiliki fungsi menopang organ-organ penting seperti rahim hingga usus, juga berfungsi menopang beban lain seperti menopang bayi saat di dalam kandungan.
"Otot tersebut saat bayinya lahir harus meregang supaya bayinya lahir," katanya.
Namun, jika kondisi bayi dengan ukuran besar di atas 3,5 kilogram atau 4 kilogram, otot panggul dapat meregang hingga melewati ambang elastisitas sehingga mampu menurunkan elastisitasnya atau terjadi pelemahan otot panggul hingga 30 persen bagi perempuan yang sudah
melahirkan.
Dia mengatakan pelemahan otot panggul dapat diatasi salah satunya dengan deteksi dini melalui USG serta melakukan senan otot dasar panggul
atau yang dikenal dengan senam kegel hingga terapi medis.
Ia pun merekomendasikan bagi wanita yang pernah hamil dan melahirkan baik persalinan yang dilakukan secara normal maupun operasi untuk memeriksakan kandungan secara rutin untuk melihat kondisi panggul.
"Sebaiknya dilakukan deteksi dini dan itu sudah dilakukan semenjak baru melahirkan anak pertama sendiri pun sudah menyebabkan 30% pelemahan. Sehingga ada baiknya untuk menyadari itu berkonsultasi dan lakukan pemeriksaan sedini mungkin setelah punya bayi," jelasnya.
Bila hal ini diabaikan, kata dia, setidaknya pada 10 tahun mendatang akan mulai muncul gejala yang lebih berat misalnya tidak mampu menahan keinginan untuk buang air kecil hal ini karena adanya perubahan posisi organ. (Ant/Z-1)
Disfungsi dasar panggul (PFD) sering terjadi pada perempuan pascakehamilan dan persalinan, menyebabkan masalah seperti nyeri saat berhubungan seks, kebocoran kandung kemih, dan sembelit.
Agar tulang panggul tidak terkena osteoporosis hingga lanjut usia, Anda bisa melakukan aktivitas fisik rutin serta mencukupkan kebutuhan kalsium dan vitamin D.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved