Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Motor Mati Saat Digas? Ini Cara Ampuhnya!

Media Indonesia
30/5/2025 00:11
Motor Mati Saat Digas? Ini Cara Ampuhnya!
Ilustrasi Gambar Tentang Motor Mati Saat Digas? Ini Cara Ampuhnya!(Media Indonesia)

Kendaraan bermotor, khususnya sepeda motor, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Mobilitas yang ditawarkan sangat membantu dalam berbagai aktivitas sehari-hari. Namun, terkadang kita dihadapkan pada masalah teknis yang mengganggu, salah satunya adalah mesin motor yang tiba-tiba mati saat digas. Kondisi ini tentu sangat menjengkelkan, apalagi jika terjadi di tengah perjalanan yang penting. Artikel ini akan mengupas tuntas penyebab umum motor mati saat digas dan memberikan solusi praktis yang bisa Anda coba sendiri.

Penyebab Umum Motor Mati Saat Digas

Ada beberapa faktor utama yang dapat menyebabkan motor mati saat digas. Memahami penyebabnya adalah langkah pertama untuk menemukan solusi yang tepat. Berikut adalah beberapa penyebab yang paling sering terjadi:

1. Masalah pada Sistem Bahan Bakar: Sistem bahan bakar adalah jantung dari mesin pembakaran internal. Jika ada gangguan pada sistem ini, pasokan bahan bakar ke ruang bakar bisa terhambat, menyebabkan mesin mati saat digas. Beberapa komponen yang perlu diperiksa meliputi:

  • Filter Bahan Bakar: Filter bahan bakar berfungsi menyaring kotoran dan partikel asing dari bahan bakar sebelum masuk ke karburator atau injektor. Jika filter tersumbat, aliran bahan bakar akan terhambat, terutama saat mesin membutuhkan lebih banyak bahan bakar saat digas.
  • Pompa Bahan Bakar: Pada motor injeksi, pompa bahan bakar bertugas memompa bahan bakar dari tangki ke injektor dengan tekanan yang sesuai. Jika pompa bahan bakar lemah atau rusak, tekanan bahan bakar tidak akan mencukupi, menyebabkan mesin mati saat digas.
  • Karburator: Pada motor karburator, karburator berfungsi mencampur udara dan bahan bakar dalam proporsi yang tepat. Jika karburator kotor atau ada komponen yang rusak, campuran udara dan bahan bakar bisa menjadi tidak ideal, menyebabkan mesin mati saat digas.
  • Injektor: Pada motor injeksi, injektor berfungsi menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar dalam bentuk kabut halus. Jika injektor tersumbat atau rusak, semprotan bahan bakar tidak akan optimal, menyebabkan mesin mati saat digas.

2. Masalah pada Sistem Pengapian: Sistem pengapian bertanggung jawab untuk menghasilkan percikan api yang membakar campuran udara dan bahan bakar di ruang bakar. Jika ada gangguan pada sistem ini, pembakaran tidak akan terjadi dengan sempurna, menyebabkan mesin mati saat digas. Beberapa komponen yang perlu diperiksa meliputi:

  • Busi: Busi adalah komponen yang menghasilkan percikan api di ruang bakar. Jika busi kotor, aus, atau rusak, percikan api yang dihasilkan tidak akan cukup kuat untuk membakar campuran udara dan bahan bakar, menyebabkan mesin mati saat digas.
  • Koil Pengapian: Koil pengapian berfungsi meningkatkan tegangan listrik dari aki menjadi tegangan tinggi yang dibutuhkan untuk menghasilkan percikan api di busi. Jika koil pengapian lemah atau rusak, tegangan yang dihasilkan tidak akan mencukupi, menyebabkan mesin mati saat digas.
  • CDI (Capacitor Discharge Ignition): CDI adalah unit kontrol elektronik yang mengatur waktu pengapian. Jika CDI rusak, waktu pengapian bisa menjadi tidak tepat, menyebabkan mesin mati saat digas.
  • Sensor CKP (Crankshaft Position): Pada motor injeksi, sensor CKP berfungsi mendeteksi posisi crankshaft dan mengirimkan informasi tersebut ke ECU (Engine Control Unit) untuk mengatur waktu pengapian dan injeksi bahan bakar. Jika sensor CKP rusak, ECU tidak akan dapat mengatur waktu pengapian dan injeksi bahan bakar dengan tepat, menyebabkan mesin mati saat digas.

3. Masalah pada Sistem Kelistrikan: Sistem kelistrikan motor bertanggung jawab untuk menyediakan daya ke semua komponen elektronik, termasuk sistem bahan bakar dan sistem pengapian. Jika ada gangguan pada sistem kelistrikan, komponen-komponen tersebut tidak akan berfungsi dengan baik, menyebabkan mesin mati saat digas. Beberapa komponen yang perlu diperiksa meliputi:

  • Aki: Aki adalah sumber daya utama pada motor. Jika aki lemah atau rusak, tegangan yang dihasilkan tidak akan mencukupi untuk menghidupkan komponen-komponen elektronik, menyebabkan mesin mati saat digas.
  • Kabel dan Konektor: Kabel dan konektor berfungsi menghubungkan komponen-komponen elektronik. Jika ada kabel yang putus, longgar, atau berkarat, aliran listrik akan terhambat, menyebabkan mesin mati saat digas.
  • Regulator: Regulator berfungsi menjaga tegangan listrik yang dihasilkan oleh alternator tetap stabil. Jika regulator rusak, tegangan listrik bisa menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah, menyebabkan komponen-komponen elektronik rusak atau tidak berfungsi dengan baik, menyebabkan mesin mati saat digas.

4. Masalah pada Kompresi Mesin: Kompresi mesin adalah tekanan udara di dalam ruang bakar saat piston bergerak ke atas. Jika kompresi mesin rendah, campuran udara dan bahan bakar tidak akan terbakar dengan sempurna, menyebabkan mesin mati saat digas. Beberapa penyebab kompresi mesin rendah meliputi:

  • Ring Piston Aus: Ring piston berfungsi menyegel ruang bakar agar tidak terjadi kebocoran kompresi. Jika ring piston aus, kompresi akan bocor ke bawah, menyebabkan mesin mati saat digas.
  • Klepp Bocor: Klepp berfungsi membuka dan menutup saluran masuk dan buang di ruang bakar. Jika klepp bocor, kompresi akan bocor keluar, menyebabkan mesin mati saat digas.
  • Silinder Baret: Silinder adalah tempat piston bergerak naik turun. Jika silinder baret, kompresi akan bocor melalui celah antara piston dan silinder, menyebabkan mesin mati saat digas.

5. Masalah Lainnya: Selain penyebab-penyebab di atas, ada beberapa faktor lain yang juga dapat menyebabkan motor mati saat digas, seperti:

  • Sensor TPS (Throttle Position Sensor) Rusak: Sensor TPS berfungsi mendeteksi posisi throttle dan mengirimkan informasi tersebut ke ECU. Jika sensor TPS rusak, ECU tidak akan dapat mengatur jumlah bahan bakar yang disemprotkan dengan tepat, menyebabkan mesin mati saat digas.
  • ECU (Engine Control Unit) Rusak: ECU adalah otak dari sistem injeksi. Jika ECU rusak, sistem injeksi tidak akan berfungsi dengan baik, menyebabkan mesin mati saat digas.
  • Knalpot Tersumbat: Knalpot berfungsi membuang gas sisa pembakaran dari mesin. Jika knalpot tersumbat, tekanan balik akan meningkat, menyebabkan mesin mati saat digas.

Cara Mengatasi Motor Mati Saat Digas

Setelah mengetahui penyebab umum motor mati saat digas, berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda coba untuk mengatasinya:

1. Periksa Sistem Bahan Bakar:

  • Periksa Filter Bahan Bakar: Lepaskan filter bahan bakar dan periksa apakah ada kotoran atau endapan yang menyumbatnya. Jika filter kotor, bersihkan atau ganti dengan yang baru.
  • Periksa Pompa Bahan Bakar: Periksa tekanan bahan bakar yang dihasilkan oleh pompa bahan bakar. Jika tekanan bahan bakar rendah, pompa bahan bakar mungkin lemah atau rusak dan perlu diganti.
  • Bersihkan Karburator: Jika motor Anda menggunakan karburator, bersihkan karburator secara berkala untuk menghilangkan kotoran dan endapan yang dapat menyumbat saluran bahan bakar.
  • Bersihkan Injektor: Jika motor Anda menggunakan injeksi, bersihkan injektor secara berkala menggunakan cairan pembersih injektor.

2. Periksa Sistem Pengapian:

  • Periksa Busi: Lepaskan busi dan periksa kondisinya. Jika busi kotor, aus, atau rusak, bersihkan atau ganti dengan yang baru. Pastikan celah busi sesuai dengan spesifikasi pabrikan.
  • Periksa Koil Pengapian: Periksa resistansi koil pengapian menggunakan multimeter. Jika resistansi koil pengapian tidak sesuai dengan spesifikasi pabrikan, koil pengapian mungkin lemah atau rusak dan perlu diganti.
  • Periksa CDI: Periksa CDI menggunakan alat penguji CDI. Jika CDI rusak, CDI perlu diganti.
  • Periksa Sensor CKP: Periksa sensor CKP menggunakan multimeter. Jika sensor CKP rusak, sensor CKP perlu diganti.

3. Periksa Sistem Kelistrikan:

  • Periksa Aki: Periksa tegangan aki menggunakan multimeter. Jika tegangan aki rendah, aki perlu diisi ulang atau diganti.
  • Periksa Kabel dan Konektor: Periksa semua kabel dan konektor pada sistem kelistrikan. Pastikan tidak ada kabel yang putus, longgar, atau berkarat. Bersihkan konektor yang berkarat menggunakan sikat kawat dan cairan pembersih konektor.
  • Periksa Regulator: Periksa tegangan yang dihasilkan oleh regulator menggunakan multimeter. Jika tegangan yang dihasilkan oleh regulator tidak stabil atau tidak sesuai dengan spesifikasi pabrikan, regulator perlu diganti.

4. Periksa Kompresi Mesin:

  • Ukur Kompresi Mesin: Ukur kompresi mesin menggunakan alat pengukur kompresi. Jika kompresi mesin rendah, kemungkinan ada masalah pada ring piston, klepp, atau silinder.
  • Perbaiki Ring Piston: Jika ring piston aus, ring piston perlu diganti.
  • Skir Klepp: Jika klepp bocor, klepp perlu diskir.
  • Oversize Silinder: Jika silinder baret, silinder perlu dioversize.

5. Periksa Komponen Lainnya:

  • Periksa Sensor TPS: Periksa sensor TPS menggunakan multimeter. Jika sensor TPS rusak, sensor TPS perlu diganti.
  • Periksa ECU: Periksa ECU menggunakan alat pemindai ECU. Jika ECU rusak, ECU perlu diganti.
  • Periksa Knalpot: Periksa knalpot apakah ada penyumbatan. Jika knalpot tersumbat, bersihkan knalpot atau ganti dengan yang baru.

Tips Tambahan

Selain langkah-langkah di atas, berikut adalah beberapa tips tambahan yang bisa Anda lakukan untuk mencegah motor mati saat digas:

  • Gunakan Bahan Bakar Berkualitas: Gunakan bahan bakar dengan oktan yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Hindari menggunakan bahan bakar yang sudah lama atau tercemar.
  • Rutin Servis Motor: Lakukan servis motor secara berkala sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan oleh pabrikan. Servis rutin akan membantu menjaga kondisi motor tetap prima dan mencegah terjadinya masalah teknis.
  • Perhatikan Kondisi Motor: Perhatikan kondisi motor secara visual. Jika Anda melihat ada tanda-tanda kerusakan atau keanehan, segera periksakan ke bengkel terpercaya.
  • Jangan Memaksa Motor: Jangan memaksakan motor untuk bekerja terlalu berat atau terlalu lama. Jika motor sudah terasa panas atau performanya menurun, istirahatkan motor sejenak.

Kapan Harus Membawa Motor ke Bengkel?

Meskipun banyak masalah motor mati saat digas dapat diatasi sendiri, ada beberapa kondisi di mana Anda sebaiknya membawa motor ke bengkel terpercaya. Berikut adalah beberapa kondisi tersebut:

  • Anda Tidak Yakin dengan Kemampuan Anda: Jika Anda tidak yakin dengan kemampuan Anda untuk memperbaiki motor sendiri, lebih baik serahkan pekerjaan tersebut kepada mekanik profesional.
  • Masalah Terlalu Kompleks: Jika masalah motor mati saat digas terlalu kompleks dan Anda tidak dapat menemukan penyebabnya, sebaiknya bawa motor ke bengkel.
  • Anda Tidak Memiliki Peralatan yang Dibutuhkan: Jika Anda tidak memiliki peralatan yang dibutuhkan untuk memperbaiki motor, sebaiknya bawa motor ke bengkel.
  • Anda Tidak Memiliki Waktu: Jika Anda tidak memiliki waktu untuk memperbaiki motor sendiri, sebaiknya bawa motor ke bengkel.

Dengan memahami penyebab umum motor mati saat digas dan mengetahui cara mengatasinya, Anda dapat meminimalisir risiko terjadinya masalah ini dan menjaga motor Anda tetap dalam kondisi prima. Ingatlah untuk selalu melakukan perawatan rutin dan memperhatikan kondisi motor Anda agar terhindar dari masalah teknis yang tidak diinginkan.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny tebe
Berita Lainnya