Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Sujud Sahwi: Panduan Lengkap & Mudah Dipahami!

Media Indonesia
27/5/2025 00:10
Sujud Sahwi: Panduan Lengkap & Mudah Dipahami!
Ilustrasi Gambar Tentang Sujud Sahwi: Panduan Lengkap & Mudah Dipahami!(Media Indonesia)

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sebagai manusia tak luput dari kesalahan dan kelupaan, termasuk dalam melaksanakan ibadah shalat. Kekhilafan ini bisa berupa kekurangan jumlah rakaat, keraguan dalam gerakan, atau bahkan kelebihan dalam pelaksanaan. Islam sebagai agama yang sempurna, memberikan solusi atas permasalahan ini melalui mekanisme yang disebut sujud sahwi. Sujud ini merupakan bentuk pengganti atas kekurangan atau kesalahan yang terjadi dalam shalat, sebagai wujud kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya.

Memahami Esensi Sujud Sahwi

Sujud sahwi secara bahasa berarti sujud lupa. Secara istilah, ia adalah dua sujud yang dilakukan di akhir shalat sebagai penambal kekurangan atau kesalahan yang terjadi dalam shalat. Hukum melaksanakan sujud ini adalah sunnah, yang artinya dianjurkan untuk dilakukan jika terjadi kondisi yang mengharuskannya. Tujuan utama dari sujud ini adalah untuk menyempurnakan shalat yang mungkin terdapat kekurangan di dalamnya, serta sebagai bentuk permohonan ampun kepada Allah SWT atas kelalaian yang terjadi.

Kondisi yang Mengharuskan Sujud Sahwi

Terdapat beberapa kondisi yang mengharuskan seorang muslim melakukan sujud sahwi dalam shalatnya. Kondisi-kondisi ini meliputi:

  • Kelebihan Rakaat atau Gerakan: Jika seseorang secara tidak sengaja menambah jumlah rakaat dalam shalat, misalnya shalat Zuhur menjadi lima rakaat, maka ia wajib melakukan sujud sahwi. Hal yang sama berlaku jika terjadi kelebihan gerakan, seperti ruku' atau sujud.
  • Kekurangan Rakaat atau Gerakan: Apabila seseorang lupa atau ragu mengenai jumlah rakaat yang telah dikerjakan, maka ia harus mengambil jumlah rakaat yang paling sedikit yang ia yakini. Setelah menyelesaikan shalat, ia wajib melakukan sujud sahwi.
  • Ragu-ragu dalam Jumlah Rakaat: Jika seseorang merasa ragu-ragu mengenai jumlah rakaat yang telah dikerjakan dan tidak dapat menentukan mana yang lebih meyakinkan, maka ia harus mengambil jumlah rakaat yang paling sedikit yang ia yakini. Setelah menyelesaikan shalat, ia wajib melakukan sujud sahwi.
  • Lupa Tasyahud Awal: Jika seseorang lupa melakukan tasyahud awal dan sudah berdiri untuk rakaat berikutnya, maka ia tidak perlu kembali duduk untuk melakukan tasyahud awal. Ia melanjutkan shalatnya dan melakukan sujud sahwi di akhir shalat.
  • Memindahkan Rukun Qauli (Ucapan): Jika seseorang memindahkan rukun qauli, seperti membaca Al-Fatihah di tempat yang seharusnya membaca surat lain, maka ia wajib melakukan sujud sahwi.

Tata Cara Melaksanakan Sujud Sahwi

Tata cara melaksanakan sujud sahwi sangatlah mudah dan sederhana. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Setelah membaca tasyahud akhir dan sebelum salam, lakukan sujud sebanyak dua kali.
  2. Di antara dua sujud, duduklah seperti duduk di antara dua sujud.
  3. Setelah sujud kedua, duduklah untuk tasyahud akhir dan kemudian salam.

Lafadz yang Dibaca Saat Sujud Sahwi:

Terdapat perbedaan pendapat mengenai lafadz yang dibaca saat sujud sahwi. Sebagian ulama berpendapat bahwa lafadz yang dibaca sama dengan lafadz yang dibaca saat sujud dalam shalat, yaitu:

Subhana rabbiyal a'la wa bihamdih (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi serta memujilah aku kepada-Nya)

Sebagian ulama lainnya berpendapat bahwa tidak ada lafadz khusus yang disyariatkan untuk dibaca saat sujud sahwi. Oleh karena itu, boleh membaca lafadz di atas atau membaca dzikir lainnya yang dianjurkan.

Perbedaan Pendapat Ulama tentang Sujud Sahwi

Dalam pelaksanaan sujud sahwi, terdapat beberapa perbedaan pendapat di kalangan ulama, terutama mengenai waktu pelaksanaannya. Secara umum, terdapat dua pendapat utama:

  • Sujud Sahwi Sebelum Salam: Pendapat ini dianut oleh mayoritas ulama, termasuk Imam Syafi'i dan Imam Ahmad. Mereka berpendapat bahwa sujud sahwi dilakukan setelah membaca tasyahud akhir dan sebelum salam. Dalil yang digunakan adalah hadits-hadits yang secara eksplisit menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW melakukan sujud sahwi sebelum salam.
  • Sujud Sahwi Setelah Salam: Pendapat ini dianut oleh sebagian ulama, termasuk Imam Hanafi. Mereka berpendapat bahwa sujud sahwi dilakukan setelah salam. Dalil yang digunakan adalah hadits-hadits yang secara implisit menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW melakukan sujud sahwi setelah salam.

Perbedaan pendapat ini merupakan hal yang wajar dalam khazanah keilmuan Islam. Umat Islam diberikan kebebasan untuk memilih pendapat yang paling sesuai dengan keyakinan dan pemahamannya, dengan tetap menghormati perbedaan pendapat yang ada.

Hikmah di Balik Sujud Sahwi

Sujud sahwi memiliki hikmah yang sangat besar bagi seorang muslim. Di antaranya adalah:

  • Menyempurnakan Shalat: Sujud sahwi berfungsi sebagai penambal kekurangan atau kesalahan yang terjadi dalam shalat, sehingga shalat menjadi lebih sempurna dan diterima oleh Allah SWT.
  • Menghapus Dosa Kelalaian: Sujud sahwi merupakan bentuk permohonan ampun kepada Allah SWT atas kelalaian yang terjadi dalam shalat. Dengan melakukan sujud ini, diharapkan dosa-dosa kelalaian tersebut dapat dihapuskan.
  • Meningkatkan Kekhusyukan: Kesadaran akan adanya sujud sahwi dapat mendorong seorang muslim untuk lebih berhati-hati dan khusyuk dalam melaksanakan shalat. Ia akan berusaha untuk menghindari kesalahan dan kelalaian agar tidak perlu melakukan sujud sahwi.
  • Menumbuhkan Sikap Rendah Hati: Sujud sahwi mengingatkan seorang muslim bahwa ia adalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan kelupaan. Hal ini dapat menumbuhkan sikap rendah hati dan tidak sombong dalam beribadah.
  • Menunjukkan Kasih Sayang Allah SWT: Adanya sujud sahwi merupakan bukti kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya. Allah SWT memberikan solusi atas permasalahan yang mungkin terjadi dalam shalat, sehingga hamba-Nya tetap dapat menyempurnakan ibadahnya.

Contoh Kasus dan Penerapan Sujud Sahwi

Berikut adalah beberapa contoh kasus dan penerapan sujud sahwi dalam kehidupan sehari-hari:

  1. Kasus 1: Seseorang sedang melaksanakan shalat Maghrib. Pada rakaat kedua, ia lupa membaca surat setelah Al-Fatihah. Ia baru menyadarinya setelah ruku'. Dalam kasus ini, ia melanjutkan shalatnya dan melakukan sujud sahwi sebelum salam.
  2. Kasus 2: Seseorang sedang melaksanakan shalat Isya. Ia merasa ragu apakah sudah mengerjakan tiga atau empat rakaat. Ia tidak dapat menentukan mana yang lebih meyakinkan. Dalam kasus ini, ia mengambil jumlah rakaat yang paling sedikit yang ia yakini, yaitu tiga rakaat. Setelah menyelesaikan shalat, ia melakukan sujud sahwi sebelum salam.
  3. Kasus 3: Seseorang sedang melaksanakan shalat Subuh. Ia lupa melakukan tasyahud awal dan sudah berdiri untuk rakaat kedua. Dalam kasus ini, ia tidak perlu kembali duduk untuk melakukan tasyahud awal. Ia melanjutkan shalatnya dan melakukan sujud sahwi sebelum salam.
  4. Kasus 4: Seseorang sedang melaksanakan shalat Jumat. Ia secara tidak sengaja menambah satu rakaat, sehingga shalatnya menjadi tiga rakaat. Dalam kasus ini, ia wajib melakukan sujud sahwi setelah salam.

Tips Agar Terhindar dari Sujud Sahwi

Meskipun sujud sahwi merupakan solusi atas kesalahan dan kelupaan dalam shalat, namun alangkah baiknya jika kita berusaha untuk menghindarinya. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu kita agar terhindar dari sujud sahwi:

  • Berwudhu dengan Sempurna: Wudhu yang sempurna dapat membantu kita untuk lebih fokus dan khusyuk dalam melaksanakan shalat.
  • Menghadirkan Hati dan Pikiran: Usahakan untuk menghadirkan hati dan pikiran saat melaksanakan shalat. Hindari pikiran-pikiran yang dapat mengganggu konsentrasi.
  • Membaca dengan Tartil: Bacalah setiap bacaan dalam shalat dengan tartil (perlahan dan jelas). Hal ini dapat membantu kita untuk lebih memahami makna bacaan dan menghindari kesalahan.
  • Memperhatikan Gerakan Shalat: Perhatikan setiap gerakan dalam shalat dengan seksama. Pastikan setiap gerakan dilakukan dengan benar dan sesuai dengan tuntunan.
  • Berdoa Sebelum Shalat: Berdoalah kepada Allah SWT agar diberikan kemudahan dan kekhusyukan dalam melaksanakan shalat.
  • Mengingat Jumlah Rakaat: Usahakan untuk selalu mengingat jumlah rakaat yang telah dikerjakan. Jika perlu, gunakan jari untuk membantu menghitung.
  • Bertanya Jika Ragu: Jika merasa ragu mengenai jumlah rakaat atau gerakan shalat, jangan ragu untuk bertanya kepada orang yang lebih tahu.

Sujud Sahwi dalam Shalat Berjamaah

Dalam shalat berjamaah, jika imam melakukan kesalahan yang mengharuskan sujud sahwi, maka makmum wajib mengikuti imam. Jika imam lupa melakukan sujud sahwi, maka makmum tidak boleh mengingatkannya dengan ucapan, tetapi cukup dengan melakukan tasbih (mengucapkan Subhanallah). Jika imam tetap tidak melakukan sujud sahwi, maka makmum tetap mengikuti imam dan shalatnya tetap sah.

Jika makmum melakukan kesalahan yang mengharuskan sujud sahwi, maka ia tidak perlu melakukan sujud sahwi sendiri. Cukup mengikuti sujud sahwi yang dilakukan oleh imam.

Kesimpulan

Sujud sahwi merupakan mekanisme yang sangat penting dalam ibadah shalat. Ia berfungsi sebagai penambal kekurangan atau kesalahan yang terjadi dalam shalat, serta sebagai bentuk permohonan ampun kepada Allah SWT atas kelalaian yang terjadi. Dengan memahami tata cara dan hikmah di balik sujud sahwi, diharapkan kita dapat melaksanakan shalat dengan lebih baik dan sempurna, serta mendapatkan ridha dari Allah SWT. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa sujud sahwi bukanlah pengganti dari kekhusyukan dan kehati-hatian dalam melaksanakan shalat. Kita tetap harus berusaha untuk menghindari kesalahan dan kelalaian agar shalat kita menjadi lebih berkualitas dan diterima oleh Allah SWT.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny tebe
Berita Lainnya