Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
HIMPUNAN Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (HMPS Ilkom UAJY) resmi membuka Communication Interest Festival (Comminfest) 2025 pada Kamis pagi (15/5), di Kampus II Thomas Aquinas, Yogyakarta.
Memasuki tahun ke-10, acara tahunan ini menghadirkan kompetisi nasional di bidang komunikasi dengan tema besar "Growth" yang berfokus pada isu stunting dan gizi buruk, sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 2: Zero Hunger.
Sebanyak 103 tim dari 33 universitas di seluruh Indonesia turut ambil bagian dalam kompetisi ini, mulai dari Universitas Indonesia, UGM, Unpad, hingga Universitas Negeri Surabaya. Comminfest 2025 juga menggandeng berbagai sponsor dan media partner, termasuk Media Indonesia dan Komako UGM.
Ketua panitia, Cory Artha Hermawan, dalam sambutannya menyampaikan bahwa tema "Growth" diangkat karena isu kelaparan dan malnutrisi masih minim sorotan media, padahal sangat berdampak terhadap masa depan bangsa.
"Comminfest hadir untuk mengangkat isu yang selama ini terpinggirkan dan memberi ruang bagi mahasiswa untuk berkontribusi melalui pendekatan komunikasi," ujar Cory.
Acara pembukaan diisi sambutan dari Wakil Dekan FISIP UAJY, Desi Cempaka Putri, Ketua Prodi Ilmu Komunikasi, Irene Santika Vidiadari, dan dosen pembimbing Caecilia Santi. Ketiganya menekankan peran penting mahasiswa komunikasi dalam menjadi agen perubahan sosial melalui kampanye efektif.
"Stunting bukan hanya soal tubuh pendek, tapi juga tentang ketimpangan sistemik dan masa depan generasi," tegas Irene. Sementara itu, Caecilia menambahkan bahwa Comminfest adalah wadah berpikir kritis dan refleksi diri, bukan sekadar kompetisi.
Acara pembukaan juga dimeriahkan penampilan Marching Band Atma Jaya (MBA), tari tradisional dari Komunitas Tari UAJY, dan band Nawasena yang membawakan lagu "Jogja Istimewa".
Peserta dari Universitas Indonesia, Muhammad Ziaulhaq, menyebut bahwa suasana hangat dan penyambutan yang meriah mampu menghilangkan ketegangan menjelang final. "Penampilan band, apalagi lagu Koyo Jogja Istimewa, bikin suasana rileks dan menyenangkan," ujarnya.
Lebih dari sekadar lomba, Comminfest 2025 bertujuan membangun kesadaran dan pemahaman kolektif mengenai isu stunting. Melalui kategori lomba seperti The Prime (PR Campaign). Lumens, Broday, Artriwara, dan RAC, para peserta diharapkan mampu menghasilkan kampanye komunikasi yang solutif dan berdampak.
Acara ini turut diramaikan dengan fashion show busana adat, penampilan paduan suara mahasiswa, hingga penghargaan best dress. Comminfest 2025 pun ditutup dengan komitmen bersama untuk terus menggunakan kekuatan komunikasi dalam membangun generasi Indonesia yang sehat dan cerdas. (Adv)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved