Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Indonesia Merdeka De Jure: Tanggal Penting Sejarah

Media Indonesia
14/5/2025 00:18
Indonesia Merdeka De Jure: Tanggal Penting Sejarah
Ilustrasi Gambar Tentang Indonesia Merdeka De Jure: Tanggal Penting Sejarah(Media Indonesia)

Kemerdekaan sebuah bangsa merupakan dambaan setiap insan yang mendiami wilayah tersebut. Proklamasi kemerdekaan menjadi puncak perjuangan panjang, namun pengakuan dari negara lain adalah fondasi penting agar kemerdekaan itu berdiri kokoh. Indonesia, setelah menyatakan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, menempuh jalan panjang untuk mendapatkan pengakuan de jure dari negara-negara di dunia. Proses ini tidaklah mudah, penuh dengan tantangan diplomasi dan perjuangan mempertahankan kedaulatan di medan perang. Artikel ini akan mengupas tuntas makna pengakuan de jure, perbedaan dengan de facto, serta negara-negara pertama yang memberikan pengakuan tersebut kepada Indonesia.

Memahami Makna Pengakuan De Jure dan De Facto

Dalam hukum internasional, pengakuan terhadap suatu negara baru memiliki dua tingkatan utama: de facto dan de jure. Pengakuan de facto adalah pengakuan sementara yang diberikan kepada suatu negara baru berdasarkan fakta bahwa negara tersebut memang ada dan memiliki pemerintahan yang efektif. Pengakuan ini bersifat sementara karena negara yang memberikan pengakuan de facto masih mempertimbangkan apakah negara baru tersebut memenuhi syarat-syarat untuk diakui secara penuh. Syarat-syarat tersebut meliputi stabilitas politik, kemampuan untuk menjalankan pemerintahan, dan penghormatan terhadap hukum internasional. Pengakuan de facto seringkali diberikan sebagai langkah awal sebelum pengakuan de jure.

Sebaliknya, pengakuan de jure adalah pengakuan penuh dan resmi yang diberikan kepada suatu negara baru. Pengakuan ini menunjukkan bahwa negara yang memberikan pengakuan mengakui negara baru tersebut sebagai subjek hukum internasional yang berdaulat dan memiliki hak serta kewajiban yang sama dengan negara-negara lain. Pengakuan de jure bersifat permanen dan tidak dapat ditarik kembali. Dengan pengakuan de jure, negara baru dapat menjalin hubungan diplomatik secara penuh dengan negara-negara lain, termasuk membuka kedutaan besar dan mengirimkan duta besar.

Perbedaan mendasar antara pengakuan de facto dan de jure terletak pada sifat dan konsekuensinya. Pengakuan de facto bersifat sementara dan terbatas, sedangkan pengakuan de jure bersifat permanen dan penuh. Pengakuan de jure memberikan legitimasi yang lebih kuat kepada suatu negara baru di mata internasional.

Mesir: Negara Pertama yang Mengakui Kemerdekaan Indonesia

Mesir menjadi negara pertama yang memberikan pengakuan de jure kepada Indonesia pada tanggal 22 Maret 1946. Pengakuan ini memiliki makna yang sangat penting bagi Indonesia karena membuka jalan bagi pengakuan dari negara-negara Arab lainnya. Kedekatan hubungan antara Indonesia dan Mesir telah terjalin sejak lama, terutama melalui hubungan keagamaan dan budaya. Banyak mahasiswa Indonesia yang belajar di Mesir, khususnya di Universitas Al-Azhar, yang menjadi pusat studi Islam terkemuka di dunia. Para mahasiswa ini menjadi agen penting dalam menyebarkan informasi tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia di kalangan masyarakat Mesir.

Selain itu, peran penting Abdurrahman Azzam Pasha, Sekretaris Jenderal Liga Arab pada saat itu, juga sangat berpengaruh dalam mendorong Mesir untuk mengakui kemerdekaan Indonesia. Azzam Pasha memiliki pandangan positif terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia dan melihatnya sebagai bagian dari gerakan pembebasan bangsa-bangsa Asia dan Afrika dari penjajahan. Dukungan dari Liga Arab, yang beranggotakan negara-negara Arab, memberikan dorongan moral dan politik yang besar bagi Indonesia.

Pengakuan Mesir terhadap kemerdekaan Indonesia tidak hanya bersifat simbolis, tetapi juga memiliki dampak praktis. Mesir membantu Indonesia dalam membuka perwakilan diplomatik di Kairo, yang menjadi pusat kegiatan diplomasi Indonesia di Timur Tengah. Melalui perwakilan ini, Indonesia dapat menjalin hubungan dengan negara-negara lain dan memperjuangkan pengakuan internasional atas kemerdekaannya.

Dukungan Negara-Negara Arab Lainnya

Setelah Mesir memberikan pengakuan, negara-negara Arab lainnya seperti Suriah, Lebanon, Irak, dan Arab Saudi juga menyusul memberikan pengakuan de jure kepada Indonesia. Dukungan dari negara-negara Arab ini sangat penting karena menunjukkan solidaritas dan persatuan di antara negara-negara Islam. Pengakuan ini juga membantu Indonesia untuk mendapatkan dukungan dari negara-negara lain di dunia, terutama negara-negara yang memiliki hubungan baik dengan negara-negara Arab.

Dukungan dari negara-negara Arab tidak hanya terbatas pada pengakuan diplomatik, tetapi juga berupa bantuan moral dan material. Beberapa negara Arab memberikan bantuan keuangan kepada Indonesia untuk membantu membiayai perjuangan kemerdekaan. Selain itu, negara-negara Arab juga memberikan dukungan politik kepada Indonesia di forum-forum internasional, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Solidaritas negara-negara Arab terhadap Indonesia didasarkan pada kesamaan sejarah dan budaya, serta semangat anti-kolonialisme. Negara-negara Arab juga pernah mengalami penjajahan dan memahami betul penderitaan yang dialami oleh bangsa Indonesia. Oleh karena itu, mereka merasa terpanggil untuk membantu Indonesia dalam mencapai kemerdekaan dan kedaulatannya.

Peran Diplomasi dalam Meraih Pengakuan Internasional

Perjuangan Indonesia untuk mendapatkan pengakuan internasional tidak hanya dilakukan melalui jalur politik dan militer, tetapi juga melalui jalur diplomasi. Para diplomat Indonesia bekerja keras untuk meyakinkan negara-negara lain tentang pentingnya mengakui kemerdekaan Indonesia. Mereka melakukan lobi-lobi dengan para pemimpin negara, pejabat pemerintah, dan tokoh-tokoh masyarakat untuk mendapatkan dukungan.

Salah satu tokoh diplomat Indonesia yang berperan penting dalam meraih pengakuan internasional adalah Haji Agus Salim. Agus Salim adalah seorang diplomat ulung yang memiliki kemampuan negosiasi yang sangat baik. Ia berkeliling ke berbagai negara untuk menjelaskan tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia dan meyakinkan para pemimpin negara untuk memberikan pengakuan. Agus Salim juga aktif dalam forum-forum internasional, seperti PBB, untuk memperjuangkan kepentingan Indonesia.

Selain Agus Salim, banyak diplomat Indonesia lainnya yang juga berperan penting dalam meraih pengakuan internasional. Mereka bekerja tanpa lelah untuk membangun hubungan baik dengan negara-negara lain dan memperjuangkan kepentingan Indonesia di dunia internasional. Keberhasilan diplomasi Indonesia tidak lepas dari dukungan seluruh rakyat Indonesia yang bersatu padu untuk mencapai tujuan yang sama.

Dampak Pengakuan De Jure bagi Indonesia

Pengakuan de jure dari negara-negara lain memiliki dampak yang sangat besar bagi Indonesia. Pengakuan ini memberikan legitimasi kepada Indonesia sebagai negara yang berdaulat dan memiliki hak untuk menentukan nasibnya sendiri. Dengan pengakuan de jure, Indonesia dapat menjalin hubungan diplomatik secara penuh dengan negara-negara lain, termasuk membuka kedutaan besar dan mengirimkan duta besar.

Pengakuan de jure juga membuka peluang bagi Indonesia untuk mendapatkan bantuan ekonomi dan teknis dari negara-negara lain. Bantuan ini sangat penting untuk membantu Indonesia membangun kembali ekonominya yang hancur akibat perang dan penjajahan. Selain itu, pengakuan de jure juga memungkinkan Indonesia untuk berpartisipasi aktif dalam organisasi-organisasi internasional, seperti PBB, dan memperjuangkan kepentingan nasional di forum-forum internasional.

Secara psikologis, pengakuan de jure memberikan rasa percaya diri kepada bangsa Indonesia bahwa perjuangan mereka untuk mencapai kemerdekaan tidak sia-sia. Pengakuan ini juga memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan-tantangan di masa depan. Pengakuan de jure merupakan tonggak sejarah penting dalam perjalanan bangsa Indonesia menuju kemajuan dan kemakmuran.

Berikut adalah tabel yang merangkum beberapa negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia secara de jure:

Negara Tanggal Pengakuan
Mesir 22 Maret 1946
Suriah Juli 1947
Lebanon 29 Juli 1947
Irak 1947
Arab Saudi November 1947

Perlu diingat bahwa tanggal pengakuan dapat bervariasi tergantung pada sumbernya, namun negara-negara di atas secara umum diakui sebagai yang pertama memberikan pengakuan de jure kepada Indonesia.

Sebagai penutup, perjuangan untuk meraih pengakuan de jure adalah bagian tak terpisahkan dari sejarah kemerdekaan Indonesia. Pengakuan ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi juga merupakan fondasi penting bagi Indonesia untuk membangun hubungan dengan negara-negara lain dan memperjuangkan kepentingan nasional di dunia internasional. Semangat perjuangan para pendahulu kita dalam meraih pengakuan de jure harus terus kita warisi dan jadikan sebagai inspirasi untuk membangun Indonesia yang lebih maju dan berdaulat.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny tebe
Berita Lainnya