Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
Punya dana lebih yang belum terpakai? Jangan biarkan mengendap begitu saja! Uang yang tidak diinvestasikan akan tergerus nilainya oleh inflasi. Saatnya putar otak dan ubah dana tersebut menjadi sumber pendapatan pasif yang menguntungkan. Ada banyak sekali cara yang bisa ditempuh, mulai dari yang berisiko rendah hingga yang menawarkan potensi keuntungan tinggi. Kuncinya adalah menyesuaikan dengan profil risiko, tujuan keuangan, dan jangka waktu investasi Anda.
Sebelum melangkah lebih jauh, penting untuk memahami profil risiko Anda. Apakah Anda tipe orang yang berani mengambil risiko tinggi demi potensi keuntungan besar, atau lebih memilih investasi yang aman meskipun keuntungannya tidak seberapa? Profil risiko ini akan membantu Anda menentukan jenis investasi yang paling sesuai. Selain itu, tentukan juga tujuan investasi Anda. Apakah Anda ingin mengumpulkan dana untuk pensiun, membeli rumah, atau sekadar menambah penghasilan bulanan? Tujuan investasi ini akan memengaruhi jangka waktu investasi dan jenis aset yang dipilih.
Bagi Anda yang memiliki profil risiko konservatif, ada beberapa pilihan investasi dengan risiko rendah yang bisa dipertimbangkan. Salah satunya adalah deposito bank. Deposito menawarkan tingkat bunga yang relatif stabil dan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Selain itu, Anda juga bisa mempertimbangkan Surat Berharga Negara (SBN), seperti obligasi ritel atau sukuk ritel. SBN diterbitkan oleh pemerintah dan dijamin keamanannya. Pilihan lainnya adalah reksa dana pasar uang, yang menginvestasikan dana pada instrumen pasar uang seperti deposito dan obligasi jangka pendek. Reksa dana pasar uang menawarkan likuiditas yang tinggi, sehingga Anda bisa mencairkan dana kapan saja.
Investasi properti merupakan salah satu cara klasik untuk mengembangkan dana. Nilai properti cenderung meningkat dari waktu ke waktu, terutama jika lokasinya strategis dan memiliki potensi pengembangan. Ada beberapa cara untuk berinvestasi properti. Anda bisa membeli properti untuk disewakan, atau membeli properti untuk dijual kembali setelah harganya naik (capital gain). Selain itu, Anda juga bisa berinvestasi pada reksa dana properti, yang menginvestasikan dana pada berbagai jenis properti seperti apartemen, perkantoran, dan pusat perbelanjaan. Investasi properti membutuhkan modal yang cukup besar, namun potensi keuntungannya juga cukup tinggi.
Peer-to-Peer Lending (P2P Lending) adalah platform yang mempertemukan antara pemberi pinjaman (lender) dan peminjam (borrower). Sebagai lender, Anda bisa memberikan pinjaman kepada individu atau bisnis melalui platform P2P Lending. Imbal hasil yang ditawarkan oleh P2P Lending biasanya lebih tinggi daripada deposito bank, namun risikonya juga lebih tinggi. Penting untuk memilih platform P2P Lending yang terpercaya dan memiliki sistem manajemen risiko yang baik. Lakukan diversifikasi pinjaman untuk mengurangi risiko kerugian. Jangan menginvestasikan seluruh dana Anda pada satu platform atau satu jenis pinjaman saja.
Investasi saham menawarkan potensi keuntungan yang sangat tinggi, namun juga memiliki risiko yang tinggi. Harga saham bisa naik dan turun secara signifikan dalam waktu singkat. Investasi saham cocok untuk Anda yang memiliki profil risiko agresif dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang pasar modal. Ada dua cara untuk mendapatkan keuntungan dari investasi saham. Pertama, melalui capital gain, yaitu selisih antara harga beli dan harga jual saham. Kedua, melalui dividen, yaitu pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham. Sebelum berinvestasi saham, lakukan riset mendalam tentang perusahaan yang akan Anda beli sahamnya. Perhatikan kinerja keuangan perusahaan, prospek bisnis, dan kondisi industri secara keseluruhan. Anda juga bisa menggunakan jasa broker saham untuk mendapatkan saran investasi yang profesional.
Diversifikasi investasi adalah strategi untuk mengurangi risiko dengan cara menyebar dana pada berbagai jenis aset. Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Jika Anda hanya berinvestasi pada satu jenis aset, maka seluruh dana Anda akan terpengaruh jika aset tersebut mengalami penurunan nilai. Dengan melakukan diversifikasi, Anda bisa mengurangi dampak negatif dari penurunan nilai suatu aset terhadap portofolio investasi Anda secara keseluruhan. Misalnya, Anda bisa mengalokasikan dana Anda pada deposito, SBN, reksa dana, properti, dan saham. Proporsi alokasi dana pada masing-masing aset disesuaikan dengan profil risiko dan tujuan investasi Anda.
Selain investasi pada aset keuangan, investasi pada diri sendiri juga sangat penting. Investasi pada diri sendiri bisa berupa peningkatan skill, pengetahuan, atau kesehatan. Dengan memiliki skill dan pengetahuan yang relevan, Anda bisa meningkatkan potensi penghasilan Anda. Anda bisa mengikuti kursus, pelatihan, atau seminar untuk meningkatkan skill Anda. Selain itu, Anda juga bisa membaca buku, artikel, atau mengikuti webinar untuk menambah pengetahuan Anda. Investasi pada kesehatan juga sangat penting. Dengan menjaga kesehatan, Anda bisa bekerja lebih produktif dan mengurangi risiko terkena penyakit. Investasi pada diri sendiri akan memberikan manfaat jangka panjang yang tak ternilai harganya.
Jika Anda memiliki keahlian atau minat tertentu, Anda bisa memanfaatkannya untuk memulai bisnis sampingan. Bisnis sampingan bisa menjadi sumber penghasilan tambahan yang signifikan. Ada banyak sekali ide bisnis sampingan yang bisa Anda coba, mulai dari yang membutuhkan modal kecil hingga yang membutuhkan modal besar. Misalnya, Anda bisa membuka toko online, menawarkan jasa desain grafis, atau menjadi penulis lepas. Kunci sukses dalam bisnis sampingan adalah menemukan ide yang sesuai dengan minat dan keahlian Anda, serta memiliki komitmen dan disiplin yang tinggi. Manfaatkan media sosial dan platform online lainnya untuk mempromosikan bisnis Anda.
Setelah Anda melakukan investasi, penting untuk memantau dan mengevaluasi kinerja investasi Anda secara berkala. Periksa apakah investasi Anda memberikan hasil yang sesuai dengan harapan Anda. Jika tidak, Anda perlu melakukan penyesuaian strategi investasi Anda. Misalnya, Anda bisa mengalihkan dana Anda dari aset yang berkinerja buruk ke aset yang berkinerja lebih baik. Selain itu, Anda juga perlu mempertimbangkan perubahan kondisi pasar dan faktor-faktor eksternal lainnya yang dapat memengaruhi kinerja investasi Anda. Lakukan evaluasi investasi minimal sekali dalam setahun, atau lebih sering jika diperlukan.
Jenis Investasi | Risiko | Potensi Keuntungan | Likuiditas | Keterangan |
---|---|---|---|---|
Deposito Bank | Rendah | Rendah | Tinggi | Dijamin oleh LPS |
SBN | Rendah | Sedang | Sedang | Diterbitkan oleh pemerintah |
Reksa Dana Pasar Uang | Rendah | Sedang | Tinggi | Investasi pada instrumen pasar uang |
Properti | Sedang | Tinggi | Rendah | Membutuhkan modal besar |
P2P Lending | Sedang | Tinggi | Sedang | Pilih platform yang terpercaya |
Saham | Tinggi | Sangat Tinggi | Tinggi | Membutuhkan pengetahuan pasar modal |
Mengubah dana menganggur menjadi sumber pendapatan pasif membutuhkan perencanaan dan disiplin. Dengan memahami profil risiko, tujuan investasi, dan berbagai pilihan investasi yang tersedia, Anda bisa membuat keputusan yang tepat dan mencapai tujuan keuangan Anda. Ingatlah untuk selalu melakukan diversifikasi investasi dan memantau kinerja investasi Anda secara berkala. Selamat berinvestasi!
Jumlah total rekening yang dilaporkan mencapai 267.962 rekening, dengan nilai kerugian masyarakat tercatat sebesar Rp3,4 triliun.
Melalui integrasi layanan Privy, proses pendaftaran dan persetujuan pinjaman di PinjamanGo kini dapat dilakukan tanpa tatap muka, sepenuhnya secara online.
Akses terhadap fasilitas pembiayaan hunian yang terbatas menjadi salah satu hambatan terbesar dalam penyediaan rumah bagi masyarakat Indonesia
Laju pertumbuhan ini jauh melampaui pertumbuhan kredit perbankan yang hanya mencapai 8,88% secara tahunan dan cenderung terus melambat sepanjang tahun.
Kajian Core Indonesia menunjukkan, pemanfaatan fintech peer-to-peer (P2P) lending atau pinjaman online (pinjol) didominasi untuk keperluan usaha.
OJK mencatat adanya peningkatan dalam penyaluran pinjaman melalui layanan fintech peer-to-peer lending (P2P lending) atau pinjaman online (pinjol), serta skema pembiayaan buy now pay later
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved