Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
KONFERENSI bertema Kemenangan Gaza adalah Tanggung Jawab Umat telah dimulai di Istanbul, Turki, pada Sabtu (26/4).
Diselenggarakan oleh koalisi global untuk mendukung Al Quds dan Palestina, konferensi ini merupakan bagian dari konferensi tahunan 'Pelopor' yang ke-14.
Acara tersebut diikuti oleh puluhan tokoh nasional, media, budaya, sosial, serikat pekerja, intelektual, dan pemuda, serta lembaga aktif dari sekitar 60 negara di seluruh dunia.
Hadir pula dalam konferensi ini para tokoh perlawanan, ulama, tahanan yang dibebaskan, dan para pimpinan penggerak rakyat.
Dikutip dari Quds Press, acara ini dijadwalkan berlangsung selama dua hari, berisi serangkaian sesi khusus, lokakarya, dan presentasi video.
Terdapat juga pameran seni budaya dan karya intelektual, yang mengingatkan dunia akan penderitaan anak-anak dan perempuan Gaza, tahanan di dalam penjara penjajah, dan pengorbanan para jurnalis dan profesional media.
Itu semua bertujuan untuk menguatkan gagasan perlawanan, keteguhan, dan kegigihan rakyat Palestina, dan untuk meningkatkan kesadaran di kalangan Umat Islam, tentang tujuan mulia, yaitu permasalahan Palestina adalah permasalahan Umat Islam.
Sekretaris ARI-BP, Oke Setiadi menyampaikan, pada Sabtu (26/4) malam waktu Istanbul, telah dipresentasikan kegiatan Aksi Bela Palestina bersama ARI-BP dan MUI, beserta berbagai ormas dan tokoh berbagai agama di Indonesia, dan di beberapa negara Asia Tenggara, pascaterjadinya Thufanul Aqso.
"Rangkaian aksi tersebut mendapat dukungan dari berbagai tokoh lintas agama di Indonesia, sehingga dukungan atas kemerdekaan Palestina sangat besar di Indonesia," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (27/4).
"Terlebih dukungan Pemerintah Indonesia yang luar biasa, sehingga kami berharap rakyat Gaza dan Palestina tidak sendirian dalam memperjuangkan kemerdekaannya," tambahnya.
Selain itu, Ketika ICJ (Int'l Court Justice) mengeluarkan keputusannya pada Juli 2025, seluruh negara di Asia Tenggara mendukung keputusan tersebut.
"Padahal kita tahu beberapa negara di Asia Tenggara, memiliki hubungan diplomatik dengan Israel sejak lama, dan ada yang dimulai sejak penjajahan dimulai di Palestina, dan inilah bukti nyata Gaza menyatukan kita," ucapnya. (E-4)
Indonesia selama ini tak membuka hubungan diplomatik lantaran Israel merupakan negara penjajah. Hal ini juga tak sejalan dengan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin mendukung langkah Presiden Prabowo Subianto untuk mendorong agar Israel mengakui kemerdekaan Palestina.
Dalam sambutannya, Prabowo menyampaikan seruan kuat untuk solidaritas ASEAN dan negara-negara Teluk terhadap konflik kemanusiaan yang terjadi di Palestina.
KETUA Asia Pasific Community for Palestine (ASPAC) Oke Setiadi mengungkapkan dalam sejarah kehidupan manusia, perubahan besar yang terjadi di muka bumi ini selalu dimulai oleh generasi muda.
SEBANYAK 400 aktivis dari berbagai negara hadir dalam konferensi yang diselenggarakan oleh Koalisi Perempuan Asia Pasifik untuk Al Quds dan Palestina (APWCQP).
SEBANYAK 19.480 ribu massa menghadiri Aksi Bela Palestina pada aksi yang bertema Genosida Belum Berhenti Jangan Ada Nakba Lagi yang dilaksanakan di Patung Kuda, Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved