Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
Dalam mempelajari ilmu tajwid, terdapat berbagai hukum bacaan yang perlu dikuasai agar dapat membaca Al-Qur'an dengan tartil dan benar. Salah satu hukum bacaan penting yang akan kita bahas secara mendalam adalah Izhar Syafawi. Hukum ini berkaitan dengan bagaimana cara melafalkan huruf mim mati (مْ) ketika bertemu dengan huruf-huruf hijaiyah tertentu. Pemahaman yang baik tentang Izhar Syafawi akan membantu kita menghindari kesalahan dalam membaca Al-Qur'an dan meningkatkan kualitas bacaan kita.
Secara bahasa, izhar berarti jelas atau terang. Sedangkan syafawi dinisbatkan kepada bibir (syafah), karena huruf mim (م) makhrajnya (tempat keluarnya) adalah dari bibir. Dengan demikian, Izhar Syafawi secara istilah adalah membaca huruf mim mati (مْ) dengan jelas dan terang tanpa dengung, apabila bertemu dengan semua huruf hijaiyah selain huruf ba (ب) dan mim (م).
Dengan kata lain, ketika mim sukun (مْ) bertemu dengan salah satu dari 26 huruf hijaiyah (selain ب dan م), maka cara membacanya harus jelas, tanpa ada unsur dengung atau samar-samar. Bibir harus terbuka dengan jelas saat melafalkan mim mati tersebut, sehingga suara mim terdengar jelas dan tidak bercampur dengan suara huruf yang mengikutinya.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, huruf-huruf Izhar Syafawi adalah semua huruf hijaiyah selain huruf ba (ب) dan mim (م). Berikut adalah daftar lengkap huruf-huruf Izhar Syafawi:
ا, ت, ث, ج, ح, خ, د, ذ, ر, ز, س, ش, ص, ض, ط, ظ, ع, غ, ف, ق, ك, ل, ن, و, ه, ي
Ketika mim mati (مْ) bertemu dengan salah satu dari huruf-huruf di atas, maka hukum bacaannya adalah Izhar Syafawi. Kita wajib membaca mim mati tersebut dengan jelas dan tanpa dengung.
Untuk lebih memahami penerapan Izhar Syafawi, berikut adalah beberapa contohnya dalam Al-Qur'an:
Dengan memperhatikan contoh-contoh di atas, kita dapat melihat bagaimana Izhar Syafawi diterapkan dalam bacaan Al-Qur'an. Penting untuk melatih pengucapan huruf mim mati (مْ) dengan jelas ketika bertemu dengan huruf-huruf Izhar Syafawi agar bacaan kita sesuai dengan kaidah tajwid.
Dalam hukum tajwid, mim mati (مْ) memiliki tiga hukum bacaan utama, yaitu Izhar Syafawi, Ikhfa Syafawi, dan Idgham Mitslain. Penting untuk memahami perbedaan antara ketiga hukum ini agar tidak keliru dalam membaca Al-Qur'an.
Berikut adalah tabel yang membedakan ketiga hukum tersebut:
Hukum Bacaan | Huruf yang Bertemu Mim Mati (مْ) | Cara Membaca |
---|---|---|
Izhar Syafawi | Semua huruf hijaiyah selain ب dan م | Dibaca jelas tanpa dengung |
Ikhfa Syafawi | ب (ba) | Dibaca samar-samar dengan dengung |
Idgham Mitslain | م (mim) | Dimasukkan (diidghamkan) dengan dengung |
Dari tabel di atas, kita dapat melihat bahwa perbedaan utama terletak pada huruf yang bertemu dengan mim mati (مْ) dan cara membacanya. Izhar Syafawi dibaca jelas, Ikhfa Syafawi dibaca samar-samar dengan dengung, dan Idgham Mitslain diidghamkan dengan dengung.
Mempelajari Izhar Syafawi memiliki beberapa kepentingan, di antaranya:
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam mengingat Izhar Syafawi:
Meskipun Izhar Syafawi tergolong hukum bacaan yang relatif mudah, namun masih sering terjadi kesalahan dalam penerapannya. Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang perlu dihindari:
Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, kita dapat meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur'an kita dan membaca dengan lebih tartil dan benar.
Selain Izhar Syafawi, terdapat dua hukum tajwid lainnya yang berkaitan dengan mim mati (مْ), yaitu Ikhfa Syafawi dan Idgham Mitslain. Berikut adalah penjelasan singkat tentang kedua hukum tersebut:
Ikhfa Syafawi terjadi ketika mim mati (مْ) bertemu dengan huruf ba (ب). Cara membacanya adalah dengan menyamarkan suara mim mati (مْ) dengan dengung. Bibir tidak terbuka sepenuhnya, tetapi sedikit merapat. Contohnya: تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ (QS. Al-Fil: 4). Cara membacanya adalah tarmihim bihijāratin dengan menyamarkan suara mim dan mendengungkannya.
Idgham Mitslain (atau Idgham Mimi) terjadi ketika mim mati (مْ) bertemu dengan huruf mim (م) yang berharakat. Cara membacanya adalah dengan memasukkan (mengidghamkan) mim mati (مْ) ke dalam mim yang berharakat, disertai dengan dengung. Contohnya: أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ (QS. Al-Insyirah: 1). Cara membacanya adalah alam nasrah laka sadrak dengan memasukkan mim mati ke dalam mim yang berharakat dan mendengungkannya.
Dengan memahami ketiga hukum bacaan mim mati (مْ) ini, kita dapat membaca Al-Qur'an dengan lebih baik dan benar sesuai dengan kaidah tajwid.
Izhar Syafawi adalah hukum bacaan yang penting dalam ilmu tajwid. Dengan memahami dan menerapkan Izhar Syafawi dengan benar, kita dapat meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur'an kita dan menghindari kesalahan dalam melafalkan huruf mim mati (مْ). Ingatlah bahwa Izhar Syafawi terjadi ketika mim mati (مْ) bertemu dengan semua huruf hijaiyah selain ب dan م, dan cara membacanya adalah dengan jelas tanpa dengung. Teruslah berlatih dan belajar agar bacaan Al-Qur'an kita semakin baik dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membantu Anda dalam mempelajari Izhar Syafawi. Wallahu a'lam bish-shawab.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved