Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Peran Stem Cell dalam Pemulihan Pascapengobatan Kanker Limfona Non-Hodgkin

Basuki Eka Purnama
20/2/2025 19:29
Peran Stem Cell dalam Pemulihan Pascapengobatan Kanker Limfona Non-Hodgkin
Ilustrasi(MI/HO)

DALAM pengobatan kanker Limfona Non-Hodgkin, transplantasi stem cell sering digunakan bersama dengan kemoterapi dosis tinggi untuk membantu memulihkan sumsum tulang yang berpotensi rusak akibat pengobatan tersebut.

Limfoma Non-Hodgkin adalah jenis kanker yang menyerang sistem limfatik, bagian penting dari sistem kekebalan tubuh. 

Pengobatan standar seperti kemoterapi dosis tinggi efektif dalam menghancurkan sel kanker, namun dapat menyebabkan kerusakan serius pada sumsum tulang, yang berperan dalam produksi sel darah. 

Transplantasi stem cell menjadi solusi untuk memulihkan fungsi sumsum tulang tersebut, memungkinkan pasien mendapatkan kembali produksi sel darah yang sehat dan mempercepat pemulihan pasca terapi.

Menurut Direktur PT. Prodia StemCell Indonesia, Cynthia Retna Sartika, "Terapi berbasis stem cell telah membuka peluang baru dalam dunia medis, khususnya bagi pasien dengan kanker seperti Limfoma Non-Hodgkin. Transplantasi stem cell memungkinkan pasien untuk pulih lebih cepat setelah menjalani pengobatan kemoterapi dosis tinggi. Kami di ProSTEM berkomitmen untuk terus melakukan riset dan pengembangan di bidang ini demi memberikan harapan baru bagi pasien dan keluarga mereka."

ProSTEM, sebagai perusahaan bioteknologi, telah menerapkan standar Good Manufacturing Practice (GMP) dalam seluruh proses produksi dan pengolahan stem cell. Dengan demikian, keamanan dan kualitas produk yang digunakan dalam prosedur transplantasi stem cell selalu terjamin sesuai standar internasional. 

Transplantasi stem cell untuk pemulihan pasien Limfoma Non-Hodgkin biasanya dilakukan dengan menggunakan stem cell autologous, yaitu stem cell yang berasal dari tubuh pasien sendiri. 

Proses ini diawali dengan pengumpulan stem cell dari darah pasien sebelum kemoterapi dosis tinggi dilakukan. Setelah kemoterapi selesai, stem cell tersebut dikembalikan ke tubuh pasien untuk membantu mempercepat regenerasi sumsum tulang.

"Kami percaya pengembangan terapi berbasis stem cell ini menjadi bagian penting dalam mendukung pengobatan kanker di Indonesia," tegas Cynthia. 

ProSTEM terus mendorong inovasi dan edukasi terkait terapi berbasis stem cell melalui berbagai seminar, workshop, dan kemitraan dengan institusi kesehatan di dalam dan luar negeri. 

Dengan komitmen yang kuat untuk menghadirkan solusi kesehatan berbasis sains dan teknologi, ProSTEM berupaya menjadi mitra terpercaya dalam perjalanan pemulihan pasien kanker di Indonesia. (Z-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya