Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DENGAN kondisi alam serta geografisnya, Bali memiliki potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan. Namun, salah satu tantangan utama yang dihadapi Bali adalah pengelolaan sampah. Potensi ini dilirik oleh Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) yang aktif mencari peluang untuk pengembangan energi terbarukan, sebagaimana disampaikan oleh Chief Executive Officer Pertamina NRE, John Anis, dalam acara Bali Ocean Day pada Jumat (7/2).
Bali Ocean Days 2025 yang digelar di Intercontinental Bali menjadi ajang penting bagi para pemangku kepentingan untuk membahas upaya pelestarian lingkungan laut dan transisi energi hijau. Acara ini menghadirkan pakar, praktisi, serta pemimpin industri yang berbagi gagasan dan pengalaman dalam mencari solusi inovatif guna menjaga ekosistem laut serta mempercepat penggunaan energi berkelanjutan.
John menyampaikan bahwa keterlibatan Pertamina dalam acara ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung inisiatif global terhadap transisi energi dan pelestarian lingkungan.
"Kami melihat Bali memiliki potensi energi hijau yang besar, seperti tenaga surya dan energi dari limbah. Melalui sinergi dan kolaborasi strategis dengan berbagai pihak, kami percaya bahwa potensi ini apabila dikembangkan dan dikelola dengan baik akan mendukung transisi energi sekaligus inisiatif Bali untuk mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan," ujarnya.
Bali merupakan destinasi wisata internasional. Lingkungan berkelanjutan, khususnya kebersihan pantai dan ekosistem laut, menjadi faktor krusial dalam menjaga daya tarik dan keseimbangan alam Bali. Di sisi lain ramainya wisatawan yang berkunjung berpotensi memunculkan permasalahan sampah.
Oleh karena itu, pengelolaan sampah yang baik menjadi kebutuhan mendesak, terlebih Bali memiliki visi untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan. Pendekatan pengembangan energi berbasis limbah (waste to energy) merupakan salah satu solusi potensial untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Solusi energi berbasis limbah menjadi salah satu opsi yang dapat membantu mengurangi dampak lingkungan sekaligus menghasilkan energi yang bermanfaat. Pertamina NRE sudah dan akan terus berkomitmen untuk melakukan kajian-kajian strategis mengenai potensi pengembangan teknologi ramah lingkungan yang dapat diterapkan secara optimal di wilayah Bali dan lokasi pariwisata lain.
Dalam pengembangan energi berbasis limbah, Pertamina NRE berpengalaman mengembangkan proyek pembangkit tistrik tenaga biogas (PLTBg) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei yang berkolaborasi bersama PTPN III. PLTBg Sei Mangkei memiliki kapasitas 2,4 MW dan mampu menghasilkan listrik sekitar 13,2 GWh per tahun.
Selain itu, PLTBg ini mampu mengolah sekitar 240 ribu m³ limbah cair kelapa sawit per tahun, yang berkontribusi terhadap penurunan emisi sebesar 76.207 ton CO2eq per tahun. Proyek ini telah membuktikan bahwa limbah dapat diolah menjadi energi yang bermanfaat bagi industri dan masyarakat sekitar. Keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi pengembangan proyek serupa di Bali, sejalan dengan upaya menciptakan solusi energi yang berkelanjutan.
Selaras dengan Asta Cita pemerintah, melalui strategi pertumbuhan ganda yang dicanangkannya, Pertamina mendukung swasembada energi sekaligus mengembangkan bisnis rendah karbon untuk mencapai target net zero emission pada 2060. Portofolio bisnis rendah karbon yang dimiliki maupun yang tengah dikembangkan antara lain pembangkit listrik energi terbarukan, hidrogen rendah karbon, bisnis karbon, solusi berbasis alam, serta bioetanol untuk bahan bakar nabati. (RO/I-2)
Konferensi dan pameran tahunan Bali Ocean Days (BOD) Conference & Showcase kembali digelar di InterContinental Bali Resort, Jimbaran.
Dalam kolaborasi ini, kedua pihak bersepakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, mengintegrasikan aktivitas komunitas, serta mendorong sinergi antara sektor energi
Kegiatan Commanders Call merupakan upaya Pertamina NRE memastikan kesiagaan operasional seluruh pembangkit listriknya yang tersebar di berbagai wilayah.
Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), sebagai subholding dari PT Pertamina menyatakan keinginan untuk mengembangkan PLTN di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved