Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
PELAKSANAAN Makan Bergizi Gratis (MBG) di Indonesia nyatanya merupakan praktik yang sudah dilakukan di berbagai negara dunia, termasuk salah satunya Jepang. Untuk itu, PT. Yakult Indonesia Persada menggelar Seminar Ilmiah Shokuiku Nutrisi dan Edukasi di Jakarta, Kamis (13/2).
Presiden Direktur PT Yakult Indonesia, Hiroshi Kawaguchi menjelaskan, bahwa shokuiku merupakan bahasa Jepang yang berarti pendidikan pangan yang menjadi inti dari makanan bergizi seimbang.
“Kami memahami bahwa stunting pada sebagian anak menjadi masalah serius. Penting bagi masyarakat terutama ibu hamil dan anak-anak untuk dapat edukasi mengenai makanan bergizi dan mengonsumsi makanan tersebut. Kami ingin berkontribusi pada edukasi makanan bergizi dan seimbang,” ungkapnya.
Dalam pelaksanaan MBG, Yakult Indonesia sendiri ikut berkontribusi dalam membagikan produk kepada murid di sekolah dasar di daerah Jawa Barat dan membagikan edukasi mengenai makanan bergizi dan fungsi usus.
“Kami berusaha untuk ikut berkontribusi pada peningkatan kesehatan masyarakat Indonesia. Semoga ini bermanfaat dalam rangka menuju Indonesia Emas 2045,” kata Hiroshi.
Dalam kesempatan itu, Prof. Naomi Aiba membagikan pengalaman praktik makan bergizi di Jepang. Di dunia selama ini telah terdapat beban ganda dalam hal gizi. Hal ini bukan hanya persoalan kekurangan gizi tapi juga kelebihan gizi atau obesitas.
Menurutnya, di antara orang dewasa di seluruh dunia, sebanyak 1,9 miliar telah mengalami kelebihan berat badan. Ada 462 juta orang di dunia juga kekurangan berat badan. Terdapat 41 juta anak di dunia juga kelebihan berat badan dan 52 juta anak di dunia kekurangan berat badan.
“Situasi ini bukan hanya di sebagian besar negara tapi di seluruh dunia. Untuk mengatasi beban ganda kekurangan gizi ini diperlukan sebuah program. Maka kebijakan dan intervensi terhadap gizi yang komprehensif sangat diperlukan,” kata dia.
WHO sendiri telah mengusulkan 5 inisiatif untuk mengatasi persoalan ini yaitu pemberian ASI eksklusif, mengoptimalkan gizi awal bayi dan anak kecil, program selama kehamilan, pemberian makanan di sekolah, dan aturan mengenai pemasaran.
Untuk itu, ketika berbicara kekurangan gizi pada anak, sangat erat kaitannya dengan pemberian makanan pada anak di sekolah.
Jepang selama ini dikenal sebagai penduduk yang berumur panjang di dunia. Tapi nyatanya, pada 1945, harapan hidup penduduk Jepang ada di kisaran 50 tahun. “Peningkatan ini terjadi karena penurunan angka kematian terutama pada kelompok 0-4 tahun. Hal ini disebabkan membaiknya kondisi kebersihan dan gizi di Jepang,” ujar Prof. Naomi.
Dia menegaskan bahwa pemberian makan siang di sekolah telah memberikan peningkatan pada bentuk fisik anak, baik dari segi tinggi badan dan juga berat badan. Khususnya untuk anak usia 14 tahun, sangat penting pemberian gizi. Karena itulah ini menjadi salah satu alasan pemberian makan siang bergizi di sekolah sangat penting.
Program makan siang di Jepang sendiri telah diadakan sejak 1889 dengan menu nasi dan ikan. Pada 1927 berubah menjadi nasi, ikan, dan sup miso. Pada 1947 setelah perang menu menjadi sup miso dan susu.
Sampai dengan 1975 makan siang didominasi dengan menu roti dan sendok garpu sehingga anak kesulitan menggunakan sumpit. Pada 1976 nasi kembali diperkenalkan sehingga anak-anak dapat menggunakan sumpit kembali. Makan siang sekolah telah menjadi bagian dari pengajar dan banyak mengalami perubahan.
Salah satu praktik yang perlu diperhatikan oleh Indonesia adalah adanya guru ahli gizi di sekolah yang ditugaskan berdasarkan kebutuhan daerah masing-masing. “Sudah ada sekitar 99% guru ahli gizi di sekolah Jepang. Guru ini bekerja sama dengan guru di kelas dan orangtua untuk mengedukasikan pendidikan pangan di lingkungan keluarga juga. Jadi mereka punya peran sebagai ahli gizi dan juga mengajar,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia, Muhammad Qodari mengatakan bahwa program MBG di Jepang dilakukan secara bertahap mulai dari SD, kemudian SMP dan SMA. Namun demikian, Indonesia dilakukan secara serentak.
“Kalau di Indonesia langsung serentak. Kemudian MBG baru akan mencapai 100% pada 2029 atau 5 tahun dari sekarang. Penerima total 83 juta ada anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui dan balita. Tapi karena program ini penting, Pak Prabowo mencarikan anggarannya dan Pak Prabowo berharap mencanangkan program MBG bisa diberikan di 2025 kepada seluruh penerima. Ini target yang luar biasa,” ujar Qodari.
Kegiatan ini dikatakan menjadi sangat penting bagi Indonesia untuk mendapatkan informasi dan pengalaman tentang MBG dari Jepang. “Mudah-mudahan bisa jadi masukan bagi penyelenggaraan MBG di Indonesia,” tandasnya. (S-1)
ANGGOTA Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto meminta Badan Gizi Nasional (BGN) untuk segera menyelesaikan petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) saat liburan sekolah
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai menjadi pilar strategis pembangunan nasional yang harus mendapat dukungan dari berbagai komponen bangsa.
ANGGOTA Komisi X DPR RI Ledia Hanifa Amaliah mendapatkan laporan bahwa sekolah pusing untuk mengolah limbah dari Makan Bergizi Gratis (MBG).
ANGGARAN yang disiapkan pemerintah pusat untuk program makan bergizi gratis (MBG) di Provinsi Jawa Barat (Jabar) mencapai Rp50 triliun, melebihi APBD
KEPALA Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menanggapi viralnya unggahan di media sosial soal pemberian menu MBG berupa bahan mentah untuk 5 hari sekaligus di wilayah Tangerang Selatan.
Faktanya, banyak hotel saat ini yang tutup akibat kebijakan efisiensi pemerintah dan kurangnya kunjungan wisatawan.
Taman bermain bagi pasien anak RSUD Sekarwangi itu diharapkan bisa memberikan percepatan kesembuhan
Bila anda penyukai minuman prebiotik satu ini, pastikan mengikuti aturan minumannya. Ini kandungan dan aturan minum yakult.
Berdasarkan PP 75 tahun 2019, setiap produsen di Indonesia diwajibkan untuk membuat aturan mengenai pengurangan sampah hingga 2029. Ini yang dilakukan Yakult.
Yakult Light adalah minuman susu fermentasi dengan kandungan bakteri baik L. casei Shirota strain dengan gula yang lebih sedikit tetapi diperkaya vitamin D dan E.
Saat ini, penjualan Yakult mencapai 7 juta botol per hari. Jumlah ini masih akan bertambah karena baru 3,5% masyarakat Indonesia yang meminumnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved