Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Tantangan Anak di Era Digital dan Pentingnya Pembelajaran Sepanjang Hayat

Muhammad Ghifari A
13/2/2025 04:41
Tantangan Anak di Era Digital dan Pentingnya Pembelajaran Sepanjang Hayat
Ilustrasi(Freepik)

PSIKOLOG klinis dan dosen, Anastasia Satriyo, mengungkapkan berbagai tantangan yang dihadapi anak-anak di era digital saat ini. 

Ia menekankan bahwa penting untuk mengembangkan pembelajaran yang tidak hanya berorientasi pada akademik, melainkan juga pada pengembangan kemampuan sosial dan emosional anak melalui konsep pembelajaran “longlife learning”.

Anastasia menggarisbawahi bahwa kemudahan akses informasi yang ditawarkan teknologi digital juga membawa dampak negatif. 

Ia memberikan contoh meskipun anak-anak kini lebih mudah mendapatkan informasi, mereka sering kali kurang mampu menyaring informasi tersebut dengan baik. Ia juga menyoroti masalah pertemanan daring yang dapat menyebabkan berbagai risiko yang tidak diinginkan.

MI/HO--Psikolog klinis dan dosen Anastasia Satriyo

"Kita tidak bisa menutup mata, karena saat ini ada kemudahan dalam berteman. Lagi pula, banyak orang mencari informasi, tetapi belum tentu sistem pemikiran mereka mampu menyaring dengan baik. Mereka juga dapat dengan mudah membeli barang yang sebenarnya tidak baik untuk mereka," ujarnya di Jakarta Barat, Rabu (12/2).

Selanjutnya, Anastasia menekankan pentingnya kemampuan berpikir kritis dan pemahaman konteks sosial di era global saat ini. 

Ia menceritakan pengalamannya mengikuti summer school di Belanda, saat ia menemukan perbedaan dalam cara berkomunikasi dan berinteraksi antar budaya.

"Seiring dengan semakin globalnya dunia, anak-anak perlu memiliki kemampuan untuk memahami situasi dengan baik. Mereka harus memiliki pemahaman sosial yang mendalam, yang saat ini menjadi semakin sulit karena terpapar oleh digital," katanya.

Karena itu, Anastasia mendukung penerapan konsep pembelajaran “longlife learning” yang mencakup tidak hanya aspek akademik, tetapi juga pengembangan kemampuan sosial dan emosional anak. 

Ia menyoroti pentingnya latihan public speaking, presentasi, dan diskusi sebagai cara untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan kolaborasi anak.

"Oleh sebab itu, dalam pembelajaran sepanjang hayat, kita perlu membantu dalam semua aspek kehidupan. Saya sangat setuju bahwa hal ini tidak harus terbatas pada akademis. Anak-anak harus diberikan kesempatan untuk berlatih public speaking, membuat presentasi, dan terlibat dalam diskusi," ujarnya.

Ia juga menekankan kolaborasi lebih penting daripada kompetisi dalam pendidikan. Ia menyebutkan film Laskar Pelangi sebagai contoh bagaimana anak-anak di Indonesia seringkali lebih didorong untuk bersaing daripada bekerja sama.

"Di negara-negara maju, hingga usia 7 atau 8 tahun, anak-anak tidak terbebani dengan peringkat akademik. Mereka lebih difokuskan pada cara berkomunikasi dan bertukar ide, yang menurut saya sangat diperlukan di zaman sekarang," pungkasnya.

Saat ini, konsep lifelong learning telah diterapkan di sejumlah lembaga pendidikan. Salah satunya ialah Gentem Indonesia Lifelong Learning Group yang menghadirkan brand-brand pendidikan ternama seperti Wall Street English, CuriooKids, dan Indies. 

“Gentem Indonesia Lifelong Learning Group merupakan pusat pendidikan terintegrasi berbasis konsep lifelong learning, mendukung pembelajaran sejak usia dini hingga dewasa. Layanan pendidikan yang disediakan dipersonalisasi sehingga dapat mendukung tumbuh kembang dan bakat tiap-tiap individu,” ujar CEO Gentem Indonesia Lifelong Learning Group Kish Gill.

Ia menambahkan, pendidikan di Gentem dirancang untuk memberikan pengalaman belajar holistik. 

“Dengan pendekatan yang lebih luas, anak-anak tidak hanya diajarkan akademik, tetapi juga keterampilan berpikir kritis, public speaking, hingga kemampuan berdiskusi yang efektif,” kata Kish Gill. (Z-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya