Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
SEBAGIAN orang beranggapan apabila kehujanan, kita bisa sakit. Hal ini sering dikaitkan dengan penyakt flu, demam, hingga masuk angin.
Tidak jarang seseorang apabila kehujanan segera mandi dan keramas, untuk menghindari gejala demam dan flu akibat terkena air hujan.
Padahal air hujan aman digunakan untuk aktivitas sehari-hari seperti mandi dan sangat dibutuhkan pada sektor pertanian dan perkebunan agar tanaman menjadi subur dan tanah menjadi gembur. Lantas, fakta atau mitos kehujanan dapat menyebabkan sakit?
Dalam hal ini, anggapan mengenai kehujanan dapat menyebabkan sakit adalah sebuah mitos. Sampai saat ini belum terbukti bahwa kehujanan bisa menyebabkan seseorang terkena demam atau mengalami kesehatan lainnya.
Penyakit seperti demam dan flu disebabkan karena adanya bakteri atau virus yang masuk ke dalam tubuh, bukan karena hujan itu sendiri.
Ketika kehujanan, saat itu juga temperatur suhu turun. Apalagi memakai pakaian yang dikenakan basah akibat kehujanan. Hal ini memungkinkan tubub akan terkena hipotermia karena kondisi badan kehilangan terlalu banyak suhu.
Hipotermia akan memberikan penekanan pada tubuh termasuk sistem imun yang menyebabkan peluang terkena infeksi virus lebih besar.
Penularan virus ini bisa terjadi karena berada dalam satu ruangan dengan yang terinfeksi virus, seperti flu. Virus ini cenderung berkembang biak lebih aktif saat cuaca dingin atau berada di ruangan yang dipenuhi oleh banyak orang.
Pada masa ini, orang cenderung saling berdekatan dalam jarak dekat satu sama lain sehingga virus dapat menyebar lebih cepat. (Berbagai Sumber/Z-3)
Chikungunya jarang berakibat fatal dan virus yang dibawa oleh nyamuk ini tidak menyebar melalui udara.
Sebuah kota industri di selatan Tiongkok melaporkan lebih dari 3.100 kasus chikungunya sepanjang bulan ini, menjadikannya wabah terbesar penyakit yang ditularkan nyamuk di Tiongkok
Penyakit Guillain-Barré Syndrome (GBS) kini sedang mengancam anak-anak Gaza. GBS sendiri adalah penyakit autoimun, artinya sistem kekebalan tubuh menyerang saraf perifer.
RSV merupakan virus yang mudah menular dan menyerang saluran pernapasan dan paling berbahaya menyerang dua ujung spektrum yaitu bayi dan lansia.
Flu Singapura atau Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) tak hanya menyerang anak-anak. Namun, orang dewasa juga bisa terinfeksi dan mengalami komplikasi berat.
KETUA Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi) Cabang Jakarta Raya (Jaya) dr Arya Govinda mengungkapkan pentingnya membangun kesadaran masyarakat terhadap kesehatan tulang
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved