Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Mitos atau Fakta? Kehujanan Tidak Menyebabkan Sakit

Rany Siahaan
10/2/2025 12:00
Mitos atau Fakta? Kehujanan Tidak Menyebabkan Sakit
Banyak orang percaya kehujanan dapat menyebabkan penyakit seperti flu dan demam, namun hal ini ternyata hanya mitos.(freepik)

SEBAGIAN orang beranggapan apabila kehujanan, kita bisa sakit. Hal ini sering dikaitkan dengan penyakt flu, demam, hingga masuk angin. 

Tidak jarang seseorang apabila kehujanan segera mandi dan keramas, untuk menghindari gejala demam dan flu akibat terkena air hujan

Padahal air hujan aman digunakan untuk aktivitas sehari-hari seperti mandi dan sangat dibutuhkan pada sektor pertanian dan perkebunan agar tanaman menjadi subur dan tanah menjadi gembur. Lantas, fakta atau mitos kehujanan dapat menyebabkan sakit? 

Fakta atau mitos air hujan bisa sakit?

Dalam hal ini, anggapan mengenai kehujanan dapat menyebabkan sakit adalah sebuah mitos. Sampai saat ini belum terbukti bahwa kehujanan bisa menyebabkan seseorang terkena demam atau mengalami kesehatan lainnya. 

Penyakit seperti demam dan flu disebabkan karena adanya bakteri atau virus yang masuk ke dalam tubuh, bukan karena hujan itu sendiri. 

Apa penyebab tubuh menjadi sering sakit akibat kehujanan?

1. Suhu Tubuh Rendah 

Ketika kehujanan, saat itu juga temperatur suhu turun. Apalagi memakai pakaian yang dikenakan basah akibat kehujanan. Hal ini memungkinkan tubub akan terkena hipotermia karena kondisi badan kehilangan terlalu banyak suhu. 

Hipotermia akan memberikan penekanan pada tubuh termasuk sistem imun yang menyebabkan peluang terkena infeksi virus lebih besar. 

2. Penularan virus 

Penularan virus ini bisa terjadi karena berada dalam satu ruangan dengan yang terinfeksi virus, seperti flu. Virus ini cenderung berkembang biak lebih aktif saat cuaca dingin atau berada di ruangan yang dipenuhi oleh banyak orang. 

Pada masa ini, orang cenderung saling berdekatan dalam jarak dekat satu sama lain sehingga virus dapat menyebar lebih cepat.  (Berbagai Sumber/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya