Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
JENGGOT dan kumis memiliki beberapa fungsi diantaranya ialah melindungi kulit wajah dari kerusakan akibat sinar matahari, membantu menyaring debu, dan lainnya.
Ketika memiliki bayi, tak jarang seorang ayah yang memiliki jenggot mencium bayinya. Jenggot dan kumis yang bersentuhan dengan kulit bayi bisa menyebabkan iritasi pada kulit bayi. Mengapa hal tersebut terjadi?
Yuk, simak faktor yang bisa membuat jenggot dan kumis memicu iritasi pada bayi, seperti dilansir dari Instagram Expert Care, Senin (3/2), sebagai berikut.
Apabila jenggot kasar atau berbulu tebal, gesekan antara kulit bayi dan jenggot bisa menyebabkan iritasi atau ruam kecil, terutama di area wajah bayi yang lebih sensitif.
Seperti rambut lainnya, jenggot bisa jadi tempat bagi kuman atau bakteri jika tidak dijaga kebersihannya.
Beberapa anak mungkin punya kulit yang sangat sensitif, dan bulu jenggot bisa memicu reaksi alergi atau iritasi.
Oleh sebab itu, sangat penting untuk menjaga kebersihan jenggot ayah.
Jenggot menjadi sumber antibiotik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved