Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Waspadai Zat Kimia dalam Vape yang Bahaya bagi Kesehatan

Rany Siahaan
27/1/2025 15:45
Waspadai Zat Kimia dalam Vape yang Bahaya bagi Kesehatan
ilustrasi(freepik)

TREN rokok elektrik atau vape semakin banyak peminatnya.  Padahal, risiko gangguan kesehatan yang ditimbulkan dari merokok dengan vape juga tidak main-main. 

Vape ini bekerja dengan memanaskan cairan yang biasanya mengandung nikotin, pelarut, dan perasa yang menghasilkan uap dan kemudian dihirup penggunanya. Vaping dipandang sebagai pilihan yang lebih sehat daripada merokok tradisional. Padahal persepsi ini seringkali menyesatkan. 

Faktanya, vaping juga menyimpan potensi bahaya yang tidak boleh diremehkan. Vape sendiri mengandung zat kimia berbahaya yang hampir sama dengan rokok tembakau, seperti nikotin, asetaldehida, akrolein, propanal, formaldehida. Logam berat, dan diasetil. Kandungan tersebut memiliki bahaya yang sama dengan rokok tembakau.

Zat Kimia Berbahaya Dalam Vape

Berikut beberapa zat kimia yang memiliki dampak buruk bagi kesehatan tubuh, yaitu:

1. Nikotin

Sama halnya dengan rokok, vape juga memiliki kandungan zat nikotin yang dapat menyebabkan penggunanya mengalami kecanduan. Apabila kebiasaan ini dihentikan, maka penggunanya bisa mengalami rasa gelisah, uring-uringan, hingga depresi. Konsumsi nikotin dalam waktu lama juga meningkatkan kerusakan paru-paru secara permanen yang meningkatkan kanker paru-paru.

2. Propilen Glikol

Walaupun propilen glikol ini merupakan zat berbahaya, namun uap yang dihasilkan zat tersebut dapat menyebabkan iritasi pada mata dan saluran pernapasan, sehingga kurang baik jika dikonsumsi oleh penderita asma.

3. Perisa

Vape memiliki daya tarik tersendiri dibandingkan dengan rokok, memiliki rasa manis pada saat menghisapnya. Selain itu, uap yang dihembuskan oleh vape berbau harum, berbeda dengan asap rokok yang cenderung berbau tidak sedap. Namun, dibalik daya tarik tersebut, ternyata memiliki kandungan tersebut menyebabkan penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK).

Risiko Vape bagi Kesehatan Tubuh

1. Menyebabkan Kecanduan Ketagihan Pada Rokok

Sama seperti rokok tembakau, vape juga mengandung nikotin yang dapat menyebabkan ketergantungan. Nikotin yang terkandung di vape dapat merangsang otak untuk melepaskan hormon dopamine dalam jumalh banyak, sehingga mengakibatkan efek ketergantungan.

2. Merusak Paru-Paru

Meskipun tidak memakai tembakau, hal ini tidak berarti bahaya vaping akan lebih ringan daripada rokok tembakau. Pasalnya, rokok elektrik tetap mengandung nikotin yang dapat meningkatkan risiko peradangan pada paru-paru dan mengurangi kemampuan jaringan pelindung di paru-paru untuk melindungi organ tersebut. Kimia yang terkandung dalam vape dapat menyebabkan munculnya penyakit bronkiolitis obliterans, atau yang lebih dikenal dengan paru-paru popcorn (popcorn lung). Vitamin E yang ada pada beberapa jenis rokok elektronik ini diduga menyebabkan iritasi paru-paru ketika dihirup.

3. Risiko Penyakit Jantung

Bahaya vape tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan paru-paru saja, tetapi nikotin yang terdapat di vape juga bisa mengganggu organ lainnya, seperti jantung. Nikotin yang terserap melalui aliran darah akan merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan epinefrin (adrenal). Pelepasan hormon epinefrin inilah yang menyebabkan tekanan darah dan denyut jantung meningkat.

4. Meningkatkan Risiko Terkena Kanker

Bahaya vape ternyata dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit kanker. Beberapa merek rokok vape juga ditemukan mengandung formaldehida yang dapat memicu terjadinya kanker. (Alodokter/Halodoc/Siloamhospital/Kemenkes/P-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya