Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Konflik Satwa Liar dan Manusia akibat Habitat semakin Terancam

Ihfa Firdausya
09/1/2025 15:33
Konflik Satwa Liar dan Manusia akibat Habitat semakin Terancam
Harimau Sumatra.(Dok. Antara)

KONFLIK satwa liar dan manusia kembali menelan korban. Kali ini seorang warga Desa Tunggal Jaya, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, Ibnu Oktavianto, ditemukan tewas di kebun kelapa sawit wilayah tersebut, Selasa (7/1) malam. Ia diduga meninggal dunia setelah diterkam harimau.

Dugaan itu diperkuat dengan ditemukannya bekas luka sobek cakaran harimau di bagian tubuh korban. Bahkan kaki sebelah kanan korban juga habis dan hanya menyisakan bagian tulang kaki.

Peneliti spesies Auriga Nusantara Riszki Ishardianto mengatakan konflik satwa liar dengan manusia tidak terlepas dari semakin terancamnya habitat satwa itu sendiri. Menurutnya, jika daya dukung seperti pakan dan lain-lain tersedia semua di habitatnya, satwa akan nyaman dan tidak akan keluar dari habitatnya.

“Karena ada gangguan di habitatnya lah makanya satwa pasti akan mencari lokasi baru untuk memenuhi kebutuhannya. Ketika mencari pakan misalnya, dengan kondisi habitatnya sudah makin terdesak maka mereka datang ke pemukiman dan terjadilah konflik dengan masyarakat,” kata Riszki kepada Media Indonesia, Kamis (9/1).

Ia menyebut bahwa permasalahan pada konservasi satwa antara lain satwa yang berstatus dilindungi tetapi habitatnya masih banyak yang tidak dilindungi. Karena itu banyak habitat satwa mengalami perubahan fungsi kawasan, misalnya pembukaan untuk perkebunan dan sebagainya.

“Sehingga satwanya kurang memiliki ruang lagi dan terjadilah konflik antara satwa dan manusia. Seharusnya mau di mana pun satwa itu berada, status perlindungannya tidak akan lepas, mau dia di APL (area penggunaan lain), hutan produksi, atau di mana pun itu,” jelasnya.

Auriga mencatat konflik manusia dengan satwa yang cukup sering adalah konflik manusia dengan gajah. “Baik gajah ataupun harimau kondisi populasinya sama-sama rentan,” kata Riszki. (Z-9)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya