Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
KETUA Pelaksana Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Tjitjik Sri Tjahjandarie mengatakan bahwa pada tahun ini, pelaksanaan SNPMB memiliki kebijakan baru terkait penambahan kuota 5% bagi sekolah yang menggunakan e-rapor.
“Kebijakan ini sebetulnya sudah diterapkan sejak lama terutama pada SMK dan SMA karena ada kebijakan secara nasional terkait digitalisasi. Termasuk sekarang ini Pak Presiden Prabowo menekankan berkali-kali bahwa kita harus masuk menggunakan digitalisasi pada seluruh sistem,” ungkapnya dalam Sosialisasi Pembuatan Akun SNPMB dan Pengisian PDSS 2025, Minggu (5/1).
“Kita menerapkan ini juga sejalan dengan kebijakan di Kemendikdasmen bahwa (sekolah) sudah menerapkan e-rapor sejak 3 tahun lalu. Tapi dampak penerapannya ini belum pernah ada apresiasi. Oleh karena itu melalui SNPMB 2025 ini kita memberikan apresiasi kepada sekolah-sekolah baik SMK, SMA, dan MA yang telah menerapkan e-rapor dengan memberikan tambahan kuota 5%,” kata Tjitjik.
Harapannya, dalam 3 tahun mendatang, seluruh data yang ada di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) basisnya sudah e-rapor yang akan menjamin validitas dari data tersebut.
Di tempat yang sama, Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Eduart Wolok menambahkan bahwa setiap tahun pelaksanaan SNPMB, pihaknya terus melakukan evaluasi dalam rangka untuk membuat penyempurnaan pelaksanaan SNPMB dan memberikan layanan yang lebih baik, sehingga peserta SNPMB bisa terlayani dengan baik dalam proses seleksi.
Secara umum menurutnya pelaksanaan SNPMB masih sama seperti tahun lalu. Namun ada beberapa hal yang akan disesuaikan berdasarkan hasil evaluasi pada tahun sebelumnya.
“Misalnya untuk jalur seleksi dan kuota 2025 itu masih tidak berbeda dengan 2024. Tapi ada beberapa penyesuaian terkait dengan pengisian rapor misalnya di PDSS atau registrasi akun. Tetapi yang harus dipahami adalah proses SNPMB dilalui dengan 3 jalur yaitu SNBP, SNBT, dan seleksi mandiri,” jelas Eduart.
“Khusus untuk SNBP yang segera akan dimulai, peran dari pihak sekolah menjadi penting. Karena khusus untuk SNBP, peserta yang dinyatakan lulus SNBP tidak diperkenankan mengikuti SNBT maupun mandiri. Artinya pilihan yang diambil saat SNBP harus benar-benar sesuai pilihan siswa. Berikutnya, sekolah saat melakukan pilihan perlu terbuka baik itu pilihan satu dan dua bagi siswa dan juga memastikan prodi yang akan dipilih itu benar-benar yang akan diambil,” sambungnya.
Dia juga menambahkan bahwa kuota yang ditetapkan untuk masing-masing sekolah berdasarkan akreditasi sekolah menjadi kewenangan dari pihak sekolah. Artinya pemilihan siswa tidak harus mutlak benar-benar yang terbaik, tapi yang terbaik untuk ikut SNBP.
“Karena bisa saja ada yang memiliki nilai terbaik tapi tidak ingin ikut SNBP. Makanya jangan sampai mengurangi kuota sekolah tersebut,” tegasnya. (S-1)
Untuk mengantisipasi kendala teknis agar para siswa lancar mengakses laman hasil seleksi, panitia SNPMB telah menyediakan sejumlah link PTN mirror sebagai alternatif akses.
EVALUASI yang menyeluruh harus segera dilakukan agar kendala dalam proses Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) tidak terulang lagi.
Hingga penutupan pengisian PDSS pada 31 Januari 2025 pukul 15.00 WIB, sekolah yang menyelesaikan finalisasi pengisian berjumlah 21.003 atau 1.513 sekolah lebih banyak dibandingkan 2024.
Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) 2025 hanya akan dilakukan dalam satu gelombang.
LUNA 9 menandai keberhasilan mendaratnya pesawat antariksa tak berawak pertama Uni Soviet di Bulan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved