Penyelamatan Ribuan Telur dan Tukik Labi-labi Moncong Babi di Asmat

Atalya Puspa
01/1/2025 20:23
Penyelamatan Ribuan Telur dan Tukik Labi-labi Moncong Babi di Asmat
Ilustrasi(ksdae.menlhk.go.id)

DI sebuah ruang sederhana berdinding tripleks bercat kuning di Asmat, Papua Selatan, ribuan telur labi-labi moncong babi (Carettochelys insculpta) tersusun rapi di atas pasir. Cangkang-cangkang berserakan di sekitarnya, menandakan sebagian telur telah menetas menjadi tukik. Operasi penyelamatan besar-besaran ini berlangsung sejak akhir 2024, setelah dua penggerebekan dilakukan oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Asmat.  

Fikri Al Mubarok, Pengendali Ekosistem Hutan dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua, mengungkapkan bahwa total ada 19.000 telur yang berhasil diamankan. “Pada Jumat (13/12), kami menemukan 9.000 telur dan 1.809 tukik di rumah salah satu pelaku. Keesokan harinya, kami kembali menemukan 10.000 telur dan 1.385 tukik di lokasi pelaku lainnya,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (1/1). Operasi ini berhasil dilakukan berkat laporan masyarakat yang ditindaklanjuti dengan penyelidikan intensif oleh kepolisian.  

Telur-telur yang belum menetas tetap berada di lokasi dengan pengamanan garis polisi, sementara tukik dipindahkan ke kantor Polres Asmat untuk perawatan lebih lanjut. Fikri menjelaskan, pihaknya membuat kolam sementara di salah satu lokasi karena tukik yang baru menetas harus segera dipindahkan ke air. “Perawatan mereka memerlukan perhatian khusus agar tetap sehat dan siap dilepasliarkan,” imbuhnya.

Pada Selasa (28/12), BBKSDA Papua bersama instansi terkait berhasil melepasliarkan 6.000 tukik di Rawa Baki, Distrik Suator, Kabupaten Asmat. Dokter hewan yang terlibat memastikan bahwa tukik yang dilepas berada dalam kondisi sehat. “Semua tukik dinyatakan siap kembali ke habitatnya,” kata Fikri. Hingga saat ini, masih terdapat sekitar 1.000 tukik yang dirawat di kantor Polres Asmat, sementara sekitar 10.000 telur yang belum menetas terus diawasi intensif di lokasi pengamanan.  

Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BBKSDA Papua, Lusiana Dyah Ratnawati, berharap kasus ini menjadi pelajaran penting. “Peristiwa ini menunjukkan betapa seriusnya ancaman terhadap satwa liar Papua. Kami berharap tindakan ini memberikan efek jera sehingga tidak ada lagi kejahatan serupa terhadap labi-labi moncong babi,” ungkapnya.  

Kepala BBKSDA Papua, A.G. Martana, turut mengapresiasi sinergi yang terjalin dalam penyelamatan ini. “Kami sangat berterima kasih kepada Polres Asmat dan semua pihak yang telah bekerja sama. Operasi ini adalah pencapaian bersama, dan kami harus terus menjaga kelestarian satwa liar Papua,” tegasnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya