Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Bahaya Miopia Akibat Gadget dan Cara Mencegahnya

Ernest Narus
16/12/2024 17:59
Bahaya Miopia Akibat Gadget dan Cara Mencegahnya
Penggunaan gadget dalam jarak dekat berisiko tinggi menyebabkan miopia atau rabun jauh, terutama jika dilakukan dalam waktu lama. (freepik)

ANDA sering menonton televisi menggunakan gadget? Awas kebiasaan itu berisiko membuat mata anda minus atau miopia. Pasalnya jarak mata ke layar gadget biasanya sangat dekat. 

Miopia atau rabun jauh, adalah kondisi penglihatan di mana seseorang dapat melihat objek dekat dengan jelas, namun kesulitan melihat objek yang jauh. Hal ini terjadi karena cahaya yang masuk ke mata tidak terfokus tepat pada retina, melainkan jatuh di depan retina.

Sebuah studi terkini memperkirakan rata-rata, 30% penduduk dunia saat ini mengalami miopia. Pada 2050, hampir 50% akan mengalami miopia, yaitu 5 miliar orang. Titik-titik panas miopia adalah Asia Timur dan Asia Tenggara, seperti Korea Selatan, Taiwan, Singapura, Tiongkok, dan Jepang, memiliki prevalensi miopia sebesar 80%- 90%. 

Andri Agus Syah, dokter optometri dan founder dari VIO Optical Clinic mengatakan, penggunaan gadget yang terlalu masif dapat lebih berisiko mengalami miopia dibandingkan menonton Tv.

"Kalau kita menggunakan gadget sudah pasti bentuknya lebih kecil, tapi kita akan lihatnya lebih dekat. Kalau menonton Tv kan dia jaraknya jauh, jadi lebih rileks. Kalau dengar orangtua bilang dulu, harus lihat yang jauh-jauh supaya bola matanya rileks," ungkapnya saat ditemui di VIO Optical Clinic, Greenlake Sunter, Jakarta Utara, Senin (16/12).

Jarak dekat dengan gadget, ujar Andri, membuat bola mata bekerja lebih ekstra yang dapat menyebabkan miopia. "Kalau semakin dekat, berarti bola mata itu akan bekerja dua kali lebih banyak dibanding dengan kalau dia lihat yang jauhnya, gitu," tambahnya.

Andri melanjutkan kondisi mata yang mengalami gangguan atau minus itu disebabkan aktivitas jarak dekat dalam jangka waktu lama. "Karena minus itu, aktivitas jarak dekat dalam jangka waktu lama yang menyebabkan pandangan jauhnya kurang. Jadi seperti itu, nggak ketahuan, padahal itu yang trigger atau faktor paling tinggi adalah aktivitas jarak dekat dalam jangka waktu yang lama, sehingga pandangan jauhnya buram," lanjutnya.

Dokter optometri Andri Agus Syah (MI/Ernest)

Andri memberikan tips untuk mencegah miopia. Pola hidup yang menggurangi penggunaan gadget dan menjaga asupan makanan. 

"Jadi kalau kita bicara pola hidup ya mengurangi screen time sebenarnya. Jadi kalau kita bicara menurut data dari  dokter mata anak, itu direkomendasikan untuk anak-anak di bawah usia 12 tahun hanya 1 jam per hari, itupun hanya televisi, bukan handphone. Selain itu, untuk asupan makanan itu, wortel, tomat itu juga dibutuhkan setiap hari juga," ujar Andri.

Sebagai informasi, wortel mengandung beta-karoten, yang diubah menjadi vitamin A dalam tubuh. Vitamin A sangat penting untuk penglihatan yang sehat dan dapat membantu mencegah kebutaan malam hari dan masalah mata lainnya.

Tomat, di sisi lain, kaya akan likopen, yang merupakan antioksidan yang dapat membantu melindungi mata dari kerusakan akibat radikal bebas. Likopen juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit mata terkait penuaan, seperti degenerasi makula. Kombinasi kedua makanan ini dapat memberikan manfaat optimal bagi kesehatan mata. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya