Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KONSEP ekonomi hijau menjadi agenda global untuk menciptakan keseimbangan antara pelestarian lingkungan dan pertumbuhan ekonomi. Di Indonesia, konsep ini tidak hanya diterapkan melalui kebijakan besar pemerintah, tetapi juga melalui sektor-sektor seperti perpustakaan, yang berperan penting dalam pengembangan literasi dan pemberdayaan masyarakat.
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Adin Bondar menegaskan bahwa perpustakaan memiliki posisi strategis dalam mendukung ekonomi hijau. “Transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial yang digagas Perpusnas mendorong masyarakat untuk memanfaatkan informasi dan pengetahuan sebagai modal keterampilan hidup. Hal ini memungkinkan mereka meningkatkan kualitas hidup sekaligus berkontribusi pada pelestarian lingkungan,” jelasnya dalam wawancara dengan Media Indonesia, Rabu (4/12).
Adin menyatakan, perpustakaan tidak hanya menjadi tempat membaca buku, tetapi juga menjadi pusat pelatihan keterampilan yang relevan dengan ekonomi hijau. Adin mencontohkan, beberapa perpustakaan telah menjadi pusat pelatihan daur ulang sampah menjadi produk bernilai ekonomi, seperti bunga hias dari kantong kresek bekas dan pembuatan eco enzym dari sampah dapur.
Pendekatan ini memungkinkan masyarakat untuk memanfaatkan sumber daya lokal, mengurangi limbah, dan menciptakan peluang ekonomi baru. Di Kabupaten Bekasi, perpustakaan bahkan menjadi fasilitator pengelolaan sampah organik menjadi kompos dan produk dekorasi taman.
“Keberadaan perpustakaan sebagai sumber pengetahuan yang paling demokratis sangat membantu masyarakat untuk belajar dan berkreasi. Hal ini selaras dengan tujuan ekonomi hijau yang menciptakan pertumbuhan ekonomi sekaligus melestarikan lingkungan,” tambah Adin.
Melalui kegiatan pelibatan masyarakat, perpustakaan dapat memfasilitasi berbagai kegiatan untuk mengolah sampah dan limbah menjadi produk yang mempunyai nilai ekonomi dan ramah lingkungan.
Beberapa kegiatan di perpustakaan yang mendorong terwujudnya green economy dan pelestarian lingkungan misalnya yang dilakukan oleh Perpustakaan Desa Paras, Kabupaten Ngawi, yang memfasilitasi pelatihan pengolahan kantong kresek bekas menjadi aneka bunga hias yang cantik dan bernilai ekonomi. Perpustakaan juga memfasilitasi pembuatan lilin aromaterapi dari limbah minyak jelantah, serta membuat sabun cuci piring dari bahan nabati.
Di tempat lain, Perpustakaan Kota Tangerang memfasilitasi pelatihan membuat batik ecoprint dengan pewarna alami yang dihasilkan dari tumbuhan. Sementara itu Perpustakaan Kabupaten Lima Puluh Kota memfasilitasi pelatihan membuat pupuk kompos. Dan masih banyak perpustakaan lain yang memfasilitasi kegiatan dalam mendukung ekonomi hijau.
Adin juga menekankan pentingnya dukungan pemerintah daerah dalam mengoptimalkan potensi perpustakaan untuk mendukung ekonomi hijau. “Pemerintah daerah harus menyediakan infrastruktur ramah lingkungan di perpustakaan, mendukung pendanaan program literasi hijau, dan memberi penghargaan kepada individu atau komunitas yang berhasil mengembangkan praktik ramah lingkungan,” ujarnya.
Ia juga menyarankan agar kebijakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 memasukkan penguatan transformasi perpustakaan sebagai program prioritas. Selain itu, kolaborasi dengan sektor swasta, tokoh masyarakat, dan pegiat literasi menjadi kunci keberhasilan pengembangan ekonomi hijau melalui perpustakaan.
Saat ini, Perpusnas telah mengembangkan 10.000 lokus transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial di seluruh Indonesia, termasuk perpustakaan desa dan taman bacaan masyarakat.
Di masa depan, Perpusnas berencana memperluas akses literasi hijau melalui pojok baca digital dan tutorial edukasi di ruang publik, sehingga masyarakat lebih mudah mendapatkan informasi tentang ekonomi hijau.
Adin berharap seluruh pemangku kepentingan bersinergi untuk mendukung transformasi perpustakaan dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi hijau di Indonesia. “Upaya bersama ini penting untuk menciptakan pekerjaan baru, melestarikan lingkungan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutupnya. (S-1)
Dalam rangkaian kegiatan Peringatan 200 Tahun Perang Jawa, Perpusnas akan menyelenggarakan pameran yang menampilkan koleksi dari Museum Nasional, Keraton Yogyakarta, serta koleksi lain.
Semua buku hasil karya ILPN 2024 tersedia secara digital dan dapat diakses di press.perpusnas.go.id.
Filosofi buku bagi kemajuan bangsa adalah jembatan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Bantuan dari Perpustakaan Nasional RI itu merupakan bentuk penguatan literasi masyarakat di tahun 2025 ini.
KOLABORASI yang kuat antarkementerian dan lembaga harus konsisten dibangun dalam menyikapi langkah efisiensi anggaran di sektor pendidikan.
Kedua pihak akan berkolaborasi dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Literasi yang melibatkan berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
PLUM Project akan memiliki aspek perdagangan karbon, baik blue maupun green carbon dari pengelolaan reforestasi.
Tiga anggota kawasan industri Holding BUMN Danareksa akan mengambil peran aktif dalam pengembangan proyek-proyek strategis nasional berbasis ekonomi biru.
Saat ini dan ke depannya, industri manufaktur, industri produk maupun industri jasa dituntut untuk selalu ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Polri melalui gugus tugas ketahanan pangan juga telah aktif menggerakkan masyarakat dan kelompok tani untuk menanam jagung, serta mendukung distribusi hasil panen.
Melalui momentum Hari Bumi yang diperingati setiap 22 April, BNI meluncurkan inisiatif baru lewat Program BNI UMKM Ramah Lingkungan.
Satgas tersebut diharapkan dapat mengiringi Indonesia mencapai target pengurangan emisi sebesar 31,89% secara mandiri dan hingga 43% dengan dukungan internasional pada tahun 2030.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved