Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
UNAIDS Country Director Indonesia Muhammad Saleem mengatakan pemerintah harus mendorong penemuan kasus dan pengobatan antiretroviral (ARV) kepada orang dengan penyakit HIV/AIDS (ODHIV) untuk mencegah infeksi baru dan peningkatan resistensi pasien terhadap pengobatan.
"Dimulainya pengobatan lebih awal mencegah peningkatan resistensi pasien. Celah signifikan masih terjadi pada anak-anak, hanya 48% anak dengan HIV yang berhasil mencapai supresi viral," kata Salem dalam peringatan Hari AIDS 2024 secara daring, Kamis (5/12).
Secara global kasus HIV di dunia mencapai 1,3 juta kasus baru per tahun dan 630 ribu kematian terkait AIDS. Pada kesempatan yang sama, CEO Yayasan Spiritia Daniel Marguari mengatakan perkembangan penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia saat ini diperkirakan sekitar 360ribu temuan kasus. Sedangkan pengobatan baru sekitar 230ribu.
"Kita sudah membuktikan kemajuan dari penanggulangan HIV/AIDS keberhasilan ini keberhasilan semua pihak," ujar dia.
Menurutnya jika temuan kasus baru mencapai 60-70ribu kasus, lalu 230ribu kasus sudah mengetahui statusnya, kurang dari 3 tahun, penanganan HIV akan selesai setengahnya. Namun, ia mengingatkan masih ada juga setengahnya yang belum menerima treatment antiretroviral (ARV) sehingga risiko penularan masih mungkin bisa terjadi.
"Setidaknya kita bisa melihat ada harapan besar ke depan. Persoalannya adalah ada ratusan ribu orang yang belum treatment namun kita tidak tahu itu dimana. Sebagian besar dari mereka tidak bisa diakses karena tidak tahu di mana (mengakses treatment) atau layanan belum optimalisasi, atau komunitas yang belum optimal, atau juga adanya kolaborasi antara layanan kesehatan dan komonitas yang tidak maksimal," ungkap Daniel.
Secara global sebanyak 30,3 dari 39,9 juta orang yang hidup dengan HIV menjalani pengobatan ARV. Sementara di ASEAN dan Negara Pasifik, Indonesia masih cukup rendah dengan coverage 31% sementara yang tertinggi adalah Kamboja mencapai 89% dan Selandia Baru 90%. (H-3)
Kementerian Kesehatan menyebut 35% infeksi baru AIDS ditemukan pada kelompok lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (LSL), dan 28% dari pasangan orang dengan HIV
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah meluncurkan sejumlah program untuk mempercepat penanggulangan HIV/AIDS.
Meskipun belum ada obat yang menyembuhkan HIV, obat antiretroviral (ARV) dapat membantu mengendalikan virus dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
KETEPATAN waktu dan kedisiplinan menjadi hal yang paling utama untuk diterapkan oleh orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dalam mengonsumsi obat antiretroviral (ARV).
RSUD Sele Be Solu telah menyediakan obat ARV sejak Agustus 2004, saat masih bergabung dengan Provinsi Papua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved