Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
KETUA Pengurus Besar Nahdhatul Ulama Bidang Pemberdayaan Perekonomian Eman Suryaman mengingatkan umat muslim Indonesia yang menjalankan gerakan boikot produk yang terafiliasi dengan Israel agar tepat sasaran. Jangan sampai, katanya, menyasar perusahaan publik lokal yang saham mayoritasnya dimiliki individu atau perusahaan Indonesia.
Ia menuturkan di media sosial belakangan ini, sejumlah pihak aktif mengampanyekan boikot produk keluaran perusahaan go public hanya lantaran sebagian kecil sahamnya dimiliki oleh investor asing tertentu.
"Yang seperti ini tidak tepat," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (3/12).
Menurutnya, masyarakat perlu memprioritaskan produk keluaran perusahaan publik yang dimiliki oleh warga Indonesia, ketimbang produk-produk asing yang pro Israel agar ekonomi nasional bisa terus berkembang dan tak ada uang yang lari keluar.
Eman menyampaikan dalam Itjima Ulama MUI terkait prioritas penggunaan produk dalam negeri juga sudah jelas mengatur kriteria perusahaan nasional yang produknya perlu diprioritaskan. Yakni, perusahaan yang menggunakan bahan baku dalam negeri, saham perusahaan tidak dimiliki asing secara mayoritas.
"Dan menggunakan tenaga kerja nasional di level manajerial puncak," lanjut Eman.
Perusahaan publik, katanya, mempunyai banyak manfaat baik bagi perekonomian nasional maupun masyarakat secara umum. Perusahaan yang go public memiliki akses lebih besar ke modal dari investor. Dana ini dapat digunakan untuk ekspansi, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan produksi, yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Di sisi lain, umat muslim perlu tetap kompak dalam memboikot produk perusahaan multinasional asing yang pro Israel sebagai bentuk dukungan atas Palestina dan sekaligus protes atas kebijakan luar negeri negara-negara Barat yang mendukung Israel.
"Boikot produk pro Israel yang marak di berbagai negara dalam setahun lebih terakhir, termasuk Indonesia, perlu diteruskan agar memberi efek jera pada Israel dan negara-negara pendukungnya," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang hukum Ikhsan Abdullah mengatakan, boikot produk pro Israel sebagai bentuk dukung muslimin atas Bangsa Palestina.
“Kehadiran kita di sini untuk menunjukkan sikap mendukung gerakan bangsa Palestina terbebas dari penjajahan Israel. Bagaimana caranya? Caranya dengan boikot,” katanya tegas.
Sementara itu, Nur Ikhwan Abadi dari Aqsa Working Group mengatakan muslimin tak perlu ragu dalam ikut memboikot produk pro Israel.
“Ulama kita sudah mengeluarkan fatwa, tinggal kita lakukan itu semua. Karena ada banyak produk pengganti yang sering dikonsumsi,” sebutnya. (J-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved