Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DIREKTUR Pasca Sarjana Universitas YARSI / Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Tjandra Yoga Aditama berharap pemerintah dapat menyediakan pemeriksaan fungsi paru menjadi bagian dari program check up gratis. Hal itu ia sampaikan dalam memperingati Hari Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Sedunia setiap 20 November.
"Dalam hal ini kita mendengar bahwa pemerintah akan melakukan check up gratis untuk kita semua warga bangsa. Kita amat menganjurkan bahwa spirometri merupakan bagian dari program check up gratis itu," ujar Tjandra melalui keterangan tertulis, Rabu (20/11).
PPOK, ujar Tjandra, diidap oleh jutaan orang di dunia termasuk Indonesia. Keluhan utamanya ialah sesak napas berkepanjangan, dapat disertai keluhan pernapasan lain seperti batuk dan lain-lain. Ia mengatakan pada pasien PPOK, fungsi paru dan pernapasan menjadi menurun. Pada keadaan yang berat, bahkan sangat menurun sehingga terus-menerus sesak napas.
"Ironisnya, penyakit ini pada dasarnya adalah irreversible, walaupun memang dapat dikontrol. Yang termasuk PPOK antaranya ialah Emfisema dan Bronkitis Kronik," ujarnya.
Tjandra mengatakan Tema Hari PPOK Sedunia "World COPD Day" yang diperingati setiap 20 November yakni "Ketahui Fungsi Paru Anda", atau “Know Your Lung Function." Tema ini menekankan amat pentingnya kita semua, bukan hanya pasien PPOK, untuk mengetahui fungsi paru kita, dengan pemeriksaan yang namanya spirometri.
"Pemeriksaan ini dapat memantau kemampuan paru dan pernapasan dari waktu ke waktu selama kehidupan, jadi sesuatu yang patut jadi perhatian," ujar Tjandra.
Tjandra mengatakan banyak hal yang dapat memengaruhi fungsi paru dan pernapasan antara lain meliputi polusi udara, asap rokok dan kemungkinan infeksi saluran napas berulang, seperti Infeksi Saluran Perpafasan Atas (ISPA) yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, menurutnya pemeriksaan fungsi paru bukan hanya berguna untuk mengetahui kesehatan paru tapi juga bermanfaat untuk memantau kesehatan kita secara keseluruhannya.
Dalam hari PPOK Sedunia, terang Tjandra, perlu ditegaskan kembali bahwa melakukan pemeriksaan fungsi paru secara berkala merupakan jalan penting untuk deteksi dini dan pengobatan segera berbagai penyakit paru dan pernapasan, termasuk PPOK.
"Kesehatan paru dan pernapasan merupakan bagian amat penting dalam mencapai derajat kesehatan di era Indonesia Emas 2045 mendatang," ucapnya.
Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu berharap spirometri menjadi bagian dan program check up gratis bangsa, bersama berbagai tes dan pemeriksaan yang diperlukan untuk kesehatan. (H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved