Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kompetisi Bahasa Mandarin Yahua Cup Pertama Menarik 330 Peserta

Media Indonesia
30/10/2024 14:34
Kompetisi Bahasa Mandarin Yahua Cup Pertama Menarik 330 Peserta
(MI/HO)

SEKOLAH Jakarta Taipei School pada Sabtu pagi, 26 Oktober 2024, menyelenggarakan Festival Budaya Aksara Tradisional 2024 dan Kompetisi Bahasa Mandarin Yahua Cup pertama. Sebanyak 330 peserta mengikuti babak penyisihan dan hanya 92 peserta yang maju ke babak final. 

Kompetisi ini mencakup tiga kategori, yaitu Pembacaan Puisi, Menceritakan Kisah Berdasarkan Gambar, dan Kaligrafi. Ini dibagi menjadi tiga jenjang yaitu Kelompok Kelas Rendah SD, Kelompok Kelas Tinggi SD, dan Kelompok sekolah menengah.

Selain kompetisi, diadakan pameran karya-karya aksara Tionghoa dari berbagai tingkatan, seperti Penanda Buku Aksara Tionghoa dan Buku Aksara Tionghoa. Ini memperlihatkan luasnya budaya aksara tradisional serta keindahan estetika dalam kehidupan.

Kepala Sekolah Jakarta Taipei School, Chang Chin Fu, mengatakan, "Kemampuan bahasa Mandarin siswa-siswa sekolah kami di daerah Jakarta, Indonesia, sangatlah luar biasa. Secara keseluruhan, tingkat bahasa Mandarin mereka ialah yang terbaik di wilayah Jakarta dengan jam belajar yang tidak kalah dibandingkan di Taiwan, bahkan mampu bersaing dengan para siswa di Taiwan, terutama dalam hal pemahaman mendalam akan aksara tradisional."

Tahun ini, kompetisi bahasa Mandarin diperluas dengan harapan dapat mengundang lebih banyak guru dan siswa untuk berpartisipasi, sehingga meningkatkan standar bahasa Mandarin di daerah Jakarta secara keseluruhan. 

Chen Yan, siswa kelas tiga, mengungkapkan sebelum mengikuti Pembacaan Puisi, "Saya tidak merasa tegang saat mengikuti Yahua Cup, malah merasa sangat senang." Hal ini membuat para tamu yang hadir merasa sangat terkesan. 

Orangtua murid, Pan Ziyu, menyampaikan, "Melihat anak yang tadi menolak mengikuti kompetisi apa pun, sekarang bisa tampil percaya diri di atas panggung, membuat saya merasa sangat bangga."

Setelah babak final yang menegangkan, upacara pemberian penghargaan pun langsung diadakan yang dibuka dengan pertunjukan Sichuan Opera Face Changing menampilkan atraksi mengubah wajah. Para tamu di bawah panggung menyaksikan dengan kagum saat wajah pemeran berubah dari sosok raja yang gagah menjadi badut menghibur hingga pahlawan berwajah merah penuh loyalitas, sehingga menciptakan suasana upacara penghargaan yang ramai dan meriah. Semua ini mencerminkan keragaman dan inklusivitas budaya Tionghoa. 

Sesuai dengan nama Yahua Cup, diharapkan bahasa Mandarin dapat semakin berkembang dan berbuah manis di Indonesia. (RO/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya