Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KEBAKARAN lahan gambut merupakan masalah lingkungan serius yang berdampak luas, seperti ekosistem, kesehatan manusia, serta iklim global. Guna mengembangkan strategi pencegahan kebakaran dan mitigasi yang efektif pada lahan gambut, perlu dilakukan penelitian mendalam untuk memahami dinamika dan karakteristik tanah gambut.
Kepala Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Albertus Sulaiman, menjelaskan bahwa pada musim kemarau, tingkat muka air tanah di lahan gambut menurun yang menyebabkan lahan gambut menjadi kering dan mudah terbakar.
“Kebakarannya bisa berlangsung cukup lama dan menghasilkan asap yang berbahaya bagi kesehatan manusia,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Sulaiman juga mengungkapkan mengenai karakteristik unik tanah gambut yang berbeda dari jenis tanah lainnya. Kandungan air yang tinggi membuat tanah gambut sangat lembab dan mudah terkompresi. “Tanah gambut memiliki kapasitas penyimpanan karbon yang besar, menjadikannya ekosistem penting dalam mitigasi perubahan iklim,” tambahnya.
Namun, Ia menambahkan bahwa tanah gambut rentan terhadap kerusakan. “Ketika lahannya dikeringkan untuk keperluan pertanian atau pembangunan, bahan organik yang sebelumnya terendam air mulai terdekomposisi dengan cepat untuk melepaskan karbon dioksida ke atmosfer. Hal ini berkontribusi terhadap pemanasan global,” jelasnya.
“Kondisi ini mendorong perlunya solusi yang komprehensif dan berkelanjutan. BRIN melihat pentingnya kerjasama internasional dan nasional untuk mengatasi masalah kompleks ini sebagai langkah strategis memanfaatkan keahlian dan sumber daya secara luas,” ungkap Sulaiman.
Dalam rangka memahami interaksi antara karbon dan tingkat muka air di lahan gambut, BRIN menjalin kerja sama dengan beberapa institusi, baik dalam maupun luar negeri, seperti Center for Southeast Asian Studies (CSEAS)-Kyoto University, STAIN Bengkalis, Politeknik Bengkalis, dan Universitas Riau.
Adapun lokasi riset yang dipilih adalah Riau dan Pulau Bengkalis karena memiliki lahan gambutnya cukup luas. Dalam riset ini, diteliti juga hubungan interaksi antara karbon dan tinggi muka air pada lahan gambut dengan dinamika atmosfer dan iklim yang diyakini mempengaruhi sirkulasi global dunia.
Sulaiman merinci, rangkaian kerja sama dan kegiatan yang telah dilakukannya menghasilkan beberapa produk sistem aplikasi salah satu di antaranya adalah sistem monitoring cuaca kebakaran lahan dan kabut asap atau yang dinamakan SIMOCAKAP.
Sulaiman berharap, dengan dukungan berbagai pihak SIMOCAKAP akan mendukung upaya pelestarian alam sekaligus upaya pembangunan. “Kita bekerja sama dengan alam. Alam harus tetap lestari, tetapi pembangunan harus tetap berjalan,” pungkas Sulaiman. (H-2)
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) melakukan sejumlah langkah mitigasi untuk mendukung upaya pemerintah mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
secara nasional, sejak 1 Januari hingga 22 Mei 2025, terjadi 179 kejadian kebakaran lahan di sejumlah provinsi.
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mendorong pemerintah daerah berkolaborasi dengan para pelaku usaha untuk bersiaga mencegah kebakaran lahan.
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mengimbau segenap pelaku industri sawit saling berkoordinasi serta melakukan konsolidasi dengan Gapki.
Dalam kurun waktu sepekan terakhir, ada lima lokasi telah dilalap api. Salah satunya kebakaran lahan di Jalan Bumi Ayu Gang Aswari, Kecamatan Baamang pada Rabu (12/2).
Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan pendakian menuju Gunung Rinjani melalui jalur pendakian Senaru, Kabupaten Lombok Utara, ditutup sementara.
Kebakaran yang terjadi di RT 17 RW 4 Kapuk Muara ini menghanguskan setidaknya 480 bangunan, dan berdampak pada lebih dari 3.200 jiwa dari sekitar 800 kepala keluarga (KK).
program 1 RT 1 alat pemadam api ringan (APAR) oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mencegah kebakaran tidakefektif jika tak dibarengi kesadaran masyarakat
Program 1 RT 1 alat pemadam api ringan (APAR) yang digagas Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, tidak efektif.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku sudah mendapatkan laporan soal peristiwa kebakaran hebat yang terjadi di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Jumat (6/6).
Petugas terus berjaga dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan para pengungsi.
KEBAKARAN terjadi di kawasan padat penduduk Kampung Rawa Indah, RT 17/04, Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Jumat (6/6) siang
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved