Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
DI tengah pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang semakin memudahkan berbagai pekerjaan, kebutuhan kemampuan bahasa Inggris secara profesional tetap menjadi aspek krusial yang tidak bisa tergantikan. Di samping itu, kemampuan berbahasa Inggris juga membantu profesional membangun jaringan dan meningkatkan pengetahuan industri yang digeluti.
Meski AI sudah menawarkan berbagai kemudahan termasuk bisa membantu dalam hal bahasa, tetapi ada skill yang perlu dimiliki oleh para profesional yang ingin berkarier secara luas, termasuk berjejaring dengan dunia internasional. Kemampuan berbahasa Inggris, menjadi salah satu modal utama. Seperti teknisi pertambangan Ahmad Zohiri Saputra, misalnnya, yang menyadari bahasa Inggris telah menjadi kebutuhan primer, terutama dalam hal pelaporan dan komunikasi.
“Untuk profesi seperti saya, reporting dan komunikasi adalah yang paling penting. Reporting di perusahaan saya sebagian besar menggunakan bahasa Inggris, dan tentunya ingin agar laporan tepat, tidak hanya dari segi bahasa, tetapi juga dalam hal konteks dan struktur. AI memang bisa membantu, tapi tidak 100% akurat atau sesuai dengan konteks. Masih diperlukan penyesuaian manual, dan di sinilah kemampuan bahasa Inggris harus digunakan,” kata Ahmad dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Selasa, (8/10).
Baca juga : Perusahaan Berbasis AI, DeepL Siap Bawa Bisnis Indonesia ke Kancah Global
Ahmad melihat AI sebagai alat bantu yang sangat berguna dalam pekerjaan sehari-hari, tetapi ia menekankan AI memiliki keterbatasan, terutama ketika berhadapan dengan konteks spesifik yang membutuhkan pemahaman bahasa yang lebih mendalam.
“AI masih perlu juga adjustment dan pengetahuan. Walaupun di industri sekarang sudah banyak banget nih tools-tools yang bisa membantu kita, tapi saya rasa bahasa Inggris, kemampuan kita di reporting itu juga harus didukung penuh dengan kemampuan bahasa Inggris yang baik,” ujarnya.
Berkaca dari pengalamannya, Ahmad pun menilai AI tidak bisa menggantikan kemampuan berbahasa Inggris seseorang di dunia profesional. AI, lebih sebagai asisten yang mempermudah dan tidak bisa mengganti sepenuhnya tugas-tugas yang membutuhkan analisa mendalam.
Baca juga : Indonesia Negara Pertama ASEAN yang Selesaikan Penilaian AI
Center Director EF Efekta FX Sudirman Anggun Rama Kasih mengatakan, kebutuhan pengembangan kemampuan bahasa Inggris di kalangan profesional memang semakin menjadi hal yang krusial. Meski teknologi seperti AI sudah semakin canggih, tetapi skill berkomunikasi secara langsung dengan menggunakan bahasa internasional tetap sangat dibutuhkan.
Anggun mengatakan, kebutuhan profesional industri seperti Ahmad tersebut tak lagi bisa dibantah. Hal ini pun direspons dengan menyediakan pelatihan yang difokuskan bagi para individu dewasa yang telah bekerja di industri secara profesional.
“Kami menyediakan materi yang spesifik, seperti banking, finance, dan industri lainnya, sehingga siswa yang datang dari berbagai latar belakang profesional dapat belajar sesuai kebutuhan mereka. Selain itu, hyperclass yang kami tawarkan memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih interaktif dan realistis, seperti simulasi di tempat kerja atau skenario sehari-hari, yang memperkaya pengalaman belajar siswa,” terang Center Director EF Efekta FX Sudirman Anggun Rama Kasih. (Z-9)
Teknologi artificial intelligence (AI) dan cloud computing kini menjadi kekuatan utama dalam mendorong pertumbuhan bisnis digital di Indonesia.
XIAOMI meluncurkan mesin cuci pintar, Mijia Front Load Washer Dryer ke Indonesia dengan teknologi Artificial Intelligence of Things (AIoT)
PENDIDIKAN ialah kunci kemajuan bangsa, tapi di tengah tuntutan globalisasi, sistem pendidikan Indonesia masih menghadapi tantangan besar.
Peluncuran Fitur Anti-Spam dan Anti-Scam, Solusi Berbasis Artificial Intelligence
Tujuan workshop ini adalah memperkuat ekosistem AI di lingkungan pendidikan tinggi Indonesia, dengan menyiapkan dosen sebagai penggerak utama dalam transformasi teknologi.
AI Lab membuka layanan pembuatan software otomatisasi berbasis AI yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan setiap bisnis, mulai dari UKM lokal hingga perusahaan nasional.
OpenAI resmi meluncurkan Chat GPT 5 pada tahun 2025 dan membawa berbagai keunggulan revolusioner dalam dunia kecerdasan buatan (AI).
Kecerdasan industri Connect dapat memecah silo data tradisional dan memungkinkan kolaborasi radikal lintas organisasi serta wilayah.
SEKELOMPOK peneliti menemukan sistem Universal Network for Identifying Tampered and synthEtic videos (Unite) untuk mendeteksi video palsu hingga deepfake.
Perusahaan teknologi global menargetkan pertumbuhan bisnis 20% di Indonesia pada 2026, dengan fokus pada penerapan AI dan pengembangan infrastruktur canggih.
AI akan memberikan efek pengangguran masal dalam 2 - 3 tahun ke depan karena perusahaan nantinya tidak akan memerlukan karyawan jika AI dapat menyelesaikan banyak pekerjaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved