Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
BERJALAN kaki merupakan aktivitas sederhana yang memiliki dampak besar bagi kesehatan tubuh dan pikiran. Sayangnya, di era modern yang serba instan ini, banyak orang mulai meninggalkan kebiasaan berjalan kaki, terutama di perkotaan besar.
Ironisnya, sebuah studi global mengungkapkan bahwa Indonesia termasuk dalam daftar negara dengan tingkat aktivitas fisik yang rendah atau sering disebut sebagai negara "malas bergerak."
Berdasarkan hasil penelitian dari Stanford University, Indonesia merupakan negara paling malas bergerak di dunia.
Baca juga : KTT ASEAN Digelar Besok, Menlu RI: Bahas Krisis Myanmar
Hal ini didasarkan pada rata-rata jumlah langkah kaki penduduk Indonesia yang hanya sekitar 3.513 langkah per hari. Sementara itu, rata-rata langkah kaki penduduk dunia adalah 4.961 langkah per hari.
Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis data menit per menit dari 700.000 orang yang menggunakan aplikasi Argus di ponsel mereka. Aplikasi ini berfungsi untuk memantau aktivitas pengguna.
Berikut adalah alasan penting mengapa berjalan kaki harus menjadi bagian dari rutinitas harian kita, serta bagaimana kebiasaan ini bisa membantu Indonesia melawan predikat tersebut.
Baca juga : Tim DKI Dominasi Seleksi Timnas Kickboxing SEA Games 2021
Berjalan kaki adalah salah satu cara termudah untuk menjaga kesehatan jantung. Aktivitas fisik yang teratur, seperti berjalan kaki selama 30 menit sehari, dapat meningkatkan sirkulasi darah, menurunkan tekanan darah, dan mengurangi risiko penyakit jantung koroner. Bahkan, penelitian yang dilakukan oleh American Heart Association menunjukkan bahwa orang yang berjalan kaki selama 30 menit akan mengurangi resiko penyakit jantung hingga 30%.
Dengan gaya hidup yang cenderung pasif dan kebiasaan makan yang tidak terkontrol, banyak masyarakat Indonesia menghadapi masalah berat badan. Berjalan kaki, meskipun terlihat sederhana, dapat membakar kalori secara signifikan. Dengan berjalan kaki selama satu jam, seseorang dapat membakar hingga 200-700 kalori, tergantung pada kecepatan dan berat badan. Ini bisa menjadi langkah awal yang mudah untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kebugaran.
Di tengah kehidupan perkotaan yang penuh tekanan, berjalan kaki juga dapat memberikan efek positif pada kesehatan mental. Aktivitas ini membantu melepaskan hormon endorfin, yang dikenal sebagai "hormon bahagia." Selain itu, berjalan kaki di luar ruangan memberikan kesempatan untuk menikmati udara segar, pemandangan alam, dan mengurangi ketegangan mental. Banyak orang yang merasa lebih tenang dan fokus setelah berjalan kaki, bahkan untuk jarak yang tidak terlalu jauh.
Baca juga : PBSI Ajukan Perubahan Sistem Skor Pertandingan Kepada BWF
Bagi orang-orang yang menghabiskan banyak waktu duduk, berjalan kaki penting untuk menjaga fleksibilitas dan kekuatan sendi. Aktivitas ini membantu melumasi sendi dan memperkuat otot-otot yang mendukung sendi, terutama di lutut dan pinggul. Dengan bergerak secara teratur, risiko mengalami nyeri sendi dan masalah mobilitas di masa tua bisa berkurang secara signifikan.
Berjalan kaki setiap hari telah terbukti dapat menurunkan risiko berbagai penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, osteoporosis, hingga kanker. Sebuah studi menunjukkan bahwa orang yang berjalan kaki selama 30 menit sehari memiliki risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah hingga 50%. Ini adalah langkah kecil yang dapat berdampak besar bagi kesehatan jangka panjang.
Selain mengurangi risiko penyakit, berjalan kaki juga dapat meningkatkan harapan hidup. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang lebih aktif secara fisik cenderung hidup lebih lama dibandingkan mereka yang jarang bergerak. Ini menjadi pengingat penting bagi kita semua untuk tidak hanya fokus pada kebugaran fisik, tetapi juga kualitas hidup yang lebih baik di masa depan.
Baca juga : Kemenlu RI Sebut Polisi AS Selidiki Penyerangan pada 2 Remaja WNI
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Stanford University menyatakan bahwa Indonesia berada di peringkat atas sebagai salah satu negara paling malas bergerak di dunia.
Rata-rata, masyarakat Indonesia hanya berjalan kaki sekitar 3.513 langkah per hari, jauh di bawah rata-rata global yang mencapai 4.900 hingga 7.000 langkah per hari.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat aktivitas fisik di Indonesia:
Jika Indonesia ingin melawan predikat sebagai negara malas bergerak, perlu adanya perubahan budaya dan dukungan dari pemerintah dalam menyediakan infrastruktur yang lebih baik bagi pejalan kaki. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil:
Berjalan kaki mungkin tampak sebagai aktivitas sederhana, tetapi dampaknya sangat besar bagi kesehatan dan kesejahteraan. Di tengah predikat Indonesia sebagai negara malas bergerak, penting bagi kita untuk memulai perubahan dari diri sendiri dengan lebih aktif bergerak dan menyadari manfaat jangka panjang dari aktivitas fisik ini.
Berjalan kaki bukan hanya baik untuk tubuh, tetapi juga membantu menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan lebih hijau bagi kita semua. Jadi, mulai sekarang, ayo bergerak lebih banyak, dan jadikan berjalan kaki sebagai bagian dari gaya hidup sehat! (NA)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved