Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEMENTERIAN Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) merilis hasil Monitoring dan Evaluasi (M&E) Rencana Aksi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba (RAN PRA) 2020-2024.
Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Nunung Nuryartono menyatakan, sejauh ini mayoritas target indikator telah mencapai hasil positif dalam upaya pengendalian Antimicrobial Resistance (AMR) atau Resistansi Antimikroba.
"Ini menunjukkan upaya signifikan dan berkelanjutan Indonesia dalam menangani AMR di sektor kesehatan manusia, kesehatan hewan, dan lingkungan melalui pendekatan One Health," ujar Nunung dalam keterangan resmi, Rabu (4/9).
Baca juga : Resistensi Antimikroba Permasalahan Lintas Sektor yang belum Usai
Hasil tersebut, katanya, perlu ditingkatkan kembali, terutama pengendalian AMR pada sektor kesehatan. “Secara umum pelaksanaan RAN PRA 2020-2024 telah mencerminkan komitmen kuat Indonesia untuk meningkatkan pengendalian AMR melalui langkah-langkah mitigasi terhadap risiko bahaya AMR di masa mendatang," ujar Nunung.
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Azhar Jaya mengakui kemajuan dan tantangan pengendalian AMR di sektor kesehatan manusia. “Meskipun kami telah membuat beberapa langkah maju dalam mengendalikan AMR, hasil ini menunjukkan beberapa area utama memerlukan perhatian lebih terfokus,” katanya.
Azhar menyebut penurunan kasus extended-spectrum beta-lactamases (ESBL) atau enzim yang menyebabkan bakteri kebal terhadap obat pembasmi bakteri (antibiotik) dan penggunaan antimikroba yang rasional di fasilitas kesehatan belum mencapai target.
Baca juga : Resistensi Antimikkroba Lebih Berbahaya Dibanding Covid-19
“Kami berkomitmen mengatasi tantangan ini melalui Strategi Nasional Pengendalian AMR untuk sektor kesehatan manusia yang baru diluncurkan, yang akan menjadi dasar bagi Rencana Aksi Nasional lintas sektoral kita berikutnya. Dengan memperkuat kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, kami bertujuan meningkatkan pengendalian AMR di Indonesia secara signifikan," kata Azhar.
Perwakilan Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) di Indonesia dan Timor-Leste, Rajendra Aryal, memuji komitmen teguh Indonesia dalam melawan AMR secara berkelanjutan.
“Hasil yang menjanjikan ini mencerminkan efektivitas pendekatan kolaboratif dalam kerangka One Health dan menekankan peran penting keterlibatan berkelanjutan dari semua pemangku kepentingan yang relevan dalam memajukan pengendalian AMR,” paparnya.
Perwakilan WHO untuk Indonesia N. Paranietharan menyoroti bahwa Strategi Nasional Pengendalian AMR untuk sektor kesehatan manusia yang baru diluncurkan akan memperkuat pendekatan One Health.
“Strategi ini memperkuat komitmen Indonesia pada pendekatan kolaboratif, yang penting agar kita bisa secara efektif menangani ancaman AMR global,” kata Paranietharan. (Z-8)
Nah kali ini kita akan membahas tentang produk-produk tersebut yang dibuat dengan bantuan bakteri. Seperti apa itu, simak penjelasan berikut ini.
RESISTENSI antimikroba atau yang disingkat AMR bisa dikatakan lebih berbahaya dibandingkan pandemi covid-19.
Resistensi antimikroba atau yang disingkat AMR merupakan permasalahan yang harus ditangani lintas sektor angka kematian akibat resistensi mikroba per tahunnya sebanyak 1,7 juta orang
MIKROBIOTA saluran cerna merupakan kumpulan dari berbagai mikroorganisme yang hidup di saluran cerna, termasuk bakteri. Jumlah mikrobiota saluran cerna bisa mencapai triliunan.
Ganoderma merupakan ancaman besar bagi perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Penurunan produktivitas kelapa sawit dalam lima tahun terakhir diduga karena serangan ganoderma.
Program ini merupakan kelanjutan dari program pengawasan air limbah yang telah dilaksanakan FK-KMK UGM sejak tahun 2021.
Komitmen tersebut meliputi dukungan terhadap larangan bertahap penggunaan antibiotik sebagai langkah pencegahan dalam peternakan unggas untuk mengatasi AMR.
Gunakan antibiotik hanya ketika diresepkan oleh dokter. Ikuti petunjuk dokter mengenai dosis dan durasi pengobatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved