Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
DIREKTUR Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Achmad Farchany Tri Adryanto mengatakan pemerintah belum melakukan pembatasan perjalanan untuk ke negara atau daerah tertentu. Hal itu ia sampaikan merespons kasus cacar monyet atau monkeypox (Mpox) di sejumlah negara termasuk Asia Tenggara. Meskipun demikian, Achmad mengatakan pemerintah terus meningkatkan status kewaspadaan dan pendeteksian dini terkait kasus Mpox di berbagai tempat kedatangan internasional tanah air.
“Surveilans di pintu masuk negara maupun di wilayah terus dilaksanakan, kesiapan tata laksana kasus, juga meningkatkan promosi kesehatan khususnya terhadap kelompok-kelompok berisiko tinggi,” jelasnya kepada Media Indonesia, Senin (2/9).
Achmad mengatakan sejak 2022 hingga 1 September 2024, total kasus mpox di Indonesia mencapai 88 orang dengan kategori clade II-b.
Baca juga : Kemenkes Perketat Kedatangan di Ngurah Rai untuk Cegah Mpox Jelang Indonesia-Africa Forum
“Tidak ada penambahan jumlah kasus di luar 88 orang tersebut, semuanya clade II-b dengan rentang usia 18 - 50 tahun yang didominasi usia 30 - 39 tahun,” jelasnya.
Lebih jauh, ia menyampaikan 88 orang tersebut telah melewati masa pengobatan dan pulih di bawah pengawasan Kementerian Kesehatan.
Adapun sebaran pasien Mpox yang dilaporkan tersebut merata yaitu di Kepulauan Riau (1), Banten (9), Jakarta (59), Jawa Barat (13), DIY (3) dan Jawa Timur (3).
"Semua ke 88 pasien mpox telah sembuh,” ungkapnya.
Baca juga : Cegah Penularan Mpox, Kemenkes Minta Masyarakat Jaga Higienitas
Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP Edy Wuryanto meminta agar pemerintah tak menganggap sepele penyakit cacar monyet ini usai terdeteksi di negara-negara tetangga, termasuk Singapura.
“Belajar dari Covid-19, pemerintah tidak boleh menganggap enteng penyakit ini agar tetap waspada. Sementara 88 kasus Mpox di Indonesia baru melalui metode yang pasif, yaitu pasien datang ke fasilitas kesehatan karena ada keluhan atau terdiagnosa Mpox,” jelasnya.
Edy lebih lanjut menyarankan agar pemerintah melakukan active case finding. Menurutnya, deteksi dini akan lebih berhasil melalui tracing kelompok berisiko dan kontak erat ini perlu dilakukan, serta memperketat kedatangan internasional guna meminimalisir penyebaran.
“Saya meminta agar pemerintah memperketat pintu masuk negara. Misalnya saja bandara dan pelabuhan internasional. Tolong dipantau betul-betul dilihat suhu tubuh apakah ada WNA atau WNI dari luar negeri yang sakit. Ketika petugas mencurigai pelancong dari luar negeri itu sedang sakit maka harus segera diisolasi dan dilakukan pemeriksaan,” tuturnya. (H-3)
Keputusan pembekuan akun praktik BPJS dr Piprim Basarah Yanuarso di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menuai pro dan kontra di tengah publik.
Kasus cacingan terjadi di Sukabumi, Jawa Barat, Kemenkes melakukan penyelidikan dan pecegahan agar kasus serupa tidak terjadi pada anak lain
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melontarkan kecaman keras atas insiden kekerasan yang menimpa dr. Syahpri Putra Wangsa, Sp.PD, di RSUD Sekayu
Kemenkes menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk mempercepat penanggulangan DBD yang setiap tahun masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat.
Kemenkes mengatakan bahwa program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Sekolah akan digelar setiap setahun sekali, yang bertepatan dengan tahun ajaran baru sekolah.
Paparan polusi udara berisiko menyebabkan asma, ISPA, penyakit kardiovaskular, penyakit paru sampai dengan resisten insulin pada kelompok usia muda seperti anak-anak dan remaja.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved