Anggaran Kemendikbud Ristek di 2025 Turun, Pengamat Program Harus Dievaluasi

ANGGARAN pendidikan untuk Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) pada 2025 mengalami penurunan sebesar Rp14,51 triliun dibandingkan 2024. Kemendikbud Ristek mendapat 12% atau Rp83,2 triliun dari postur anggaran untuk pendidikan mencapai Rp722,6 triliun.

Pengamat pendidikan Doni Koesoema menilai anggaran untuk Kemendikbud Ristek yang semakin sedikit menunjukkan komitmen pemerintah terhadap dunia pendidikan rendah.

"Kalau anggaran rendah maka program prioritas yang selama ini tak banyak dampaknya harus dievaluasi seperti program guru penggerak, sekolah penggerak, dan kampus merdeka," kata Doni kepada Media Indonesia, Jumat (30/8).

Ia mengatakan jangan sampai anggaran yang sudah rendah dipakai untuk program-program yang penerima manfaatnya hanya sedikit.

Sebelumnya dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Anwar Makarim mengeluhkan pagu anggaran kementeriannya yang turun signifikan pada 2025. Nadiem Anwar mengatakan itu akan menyebabkan tidak optimalnya beberapa program wajib dan prioritas seperti Program Indonesia Pintar (PIP), kartu Indonesia pintar kuliah (KIPK), dan tunjangan guru.

“Jadi, walaupun secara nominal terjadi peningkatan anggaran pendidikan, dari Rp655 triliun ke Rp722 triliun, tapi anggaran Kemendikbud-Ristek menurun secara absolut dan juga tentunya secara proporsi,” ujarnya. (Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Putri Rosmalia