Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BADAN Meteorologi, Klimatolgi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan, Indonesia berpotensi dilanda gempa berkekuatan besar atau megathrust. Berbagai pihak di DIY telah melakukan langkah-langkah pengurangan risiko bencana apabila gempa tersebut sampai terjadi.
"Guna mencegah dan mengurangi dampak bencana gempa yang terjadi dibutuhkan kemampuan mitigasi bencana, terutama kemampuan dan kesiapsiagaan masyarakat (pengurangan risiko bencana) agar tangguh kala hadapi bencana," kata Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, Minggu
(18/8)
Ia mengatakan, DIY memiliki pengalaman merasakan gempa bumi yang dampaknya sangat merusak pada 2006. Bencana gempa merupakan salah satu
bencana yang membutuhkan kecakapan penanganan dan upaya pengurangan
dampaknya.
Baca juga : BMKG: Informasi Potensi Gempa di Zona Megathrust Selat Sunda bukan Peringatan Dini
Untuk menghdapi Potensi Megathrust, Komisi A DPRD DIY menginisiasi Pelatihan Pos Komunikasi Siaga Bencana Gempa Bagi Perangkat Kalurahan &
Kelurahan. Oleh sebab itu, Eko Suwanto menjelaskan dalam rapat pembahasan KUA PPAS Tahun 2025 bersama BPBD DIY dan TAPD Pemda DIY telah dibahas sejumlah program kebijakan untuk mengantisipasi dampak bencana yang berpotensi terjadi.
"Informasi yang benar untuk mitigasi bencana penting terkelola dengan baik. Termasuk bagi perangkat desa dan kelurahan yang ada di DIY," terang Eko.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD DIY Noviar Rahmad mengatakan, penguatan kapasitas mitigasi bencana terhadap masyarakat dan elemen
lainnya menjadi hal sangat penting untuk mengurangi risiko dari bencana gempa megathrust.
Baca juga : Mengenal Gempa Megathrust yang Diprediksi akan Terjadi di Selat Sunda, Begini Tanda-tandanya
"Gempa atau megathrust itu bencana yang tidak dapat diprediksi kapan terjadinya. Yang bisa dilakukan adalah menguatkan kesiapsiagaan
masyarakat supaya meminimalkan terjadinya korban," terang dia, Selasa (13/8).
BPBD DIY rutin menggelar penguatan mitigasi bencana kepada masyarakat, termasuk menghadapi ancaman gempa bumi dan tsunami. Penguatan mitigasi
tersebut juga diberikan kepada para kelompok rentan seperti lansia, difabel, dan wanita hamil serta menyusui.
"Ketika terjadi bencana, semua satgas melalui forum FRB (Forum Pengurangan Risiko Bencana) di tingkat kalurahan sudah langsung bisa bergerak," papar dia.
Ia mengakui, kekuatan bangunan rumah memiliki perangan penting untuk mengurangi risiko bencana. Namun, sejauh ini belum ada bangunan yang tahan gempa di wilayah setempat untuk mengantisipasi bencana gempa megathrust, kecuali salah satu bangunan di Kantor BPBD DIY.
Bangunan yang benar-benar tahan gempa harus diperhatikan, dari material bangunan yang harus berkualitas baik serta desain bangunan yang harus
memperhitungkan berbagai aspek, seperti beban gempa, jenis tanah,dan kondisi lingkungan sekitar. (H-2)
Di wilayah Bandung Raya, terdapat patahan atau sesar lembang yang berada di utara Kota Bandung. Sesar aktif ini berpotensi menimbulkan gempa bumi dengan skala magnitudo 6,8 hingga 7.
Pakar gempa dari ITB, Irwan Meilano menyebut gempa Garut menjadi peringatan adanya karakteristik sumber gempa lain, yang merusak selain megathrust yang berpotensi timbulkan tsunami.
Informasi potensi gempa megathrust yang berkembang saat ini sama sekali bukanlah prediksi atau peringatan dini, sehingga jangan dimaknai secara keliru, seolah akan terjadi dalam waktu dekat.
Selain keberadaan sensor seismograf, mitigasi juga perlu diperkuat perihal konstruksi bangunan.
PAKAR gempa sekaligus dosen Teknik Geologi UGM, Gayatri Indah Marliyani, mengatakan, ancaman gempa megathrust dan tsunami memang selalu ada.
Sumatra memiliki sesar Semangko sepanjang sekitar 1.900 km. Pulau tersebut mencatat banyak sejarah terkait aktivitas gempa bumi, mulai dari gempa bumi dengan magnitudo kecil hingga besar.
7 camat yang ada di wilayah Garut selatan, yakni Bungbulang, Caringin, Cibalong, Cikelet, Mekarmukti, Pakenjeng dan Pameungpeuk diminta meningkatkan kewaspadaan,
BPBD gencar memitigasi potensi tersebut ke berbagai kalangan. Salah satunya sosialisasi mitigasi ke lingkungan pendidikan.
PANEL pemerintah Jepang mengatakan pada Kamis (16/1) bahwa mereka menaikkan perkiraan kemungkinan gempa besar menjadi 82% dalam 30 tahun ke depan.
Gempa megathrust adalah jenis gempa bumi yang terjadi di zona subduksi, yaitu wilayah di mana satu lempeng tektonik menyusup di bawah lempeng lainnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved