Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
KONSEP berbisnis dalam agama Islam adalah sebagai alat perjuangan untuk memberantas kemiskinan dan kebodohan. Para ulama zaman dulu merupakan para pebisnis tangguh yang memanfaatkan perusahaan mereka untuk pemberdayaan masyarakat baik dari sisi ekonomi maupun pendidikan. Oleh karena itu, membangun perusahaan dan berjuang untuk membesarkannya (scale-up) adalah bagian dari "perang" melawan masalah sosial masyarakat.
Hal itu dikemukakan oleh Presiden Global Enterpreneur Professional (Genpro) Indonesia Burhanuddin Hamid saat acara pembekalan pengusaha muda di Bogor, Sabtu (17/8).
Dalam paparannya di acara Genpro Business Talk bertema "Level Up Your Business" tersebut, pendiri Imani Consulting ini mengatakan, di zaman keemasan Islam, ulama dan pengusaha mendapat posisi lebih terhormat daripada pimpinan militer dan pejabat publik.
Baca juga : Kisah Agen BRILink Pantang Menyerah Gapai Mimpi
"Abad 8 hingga 11, para ulama menghidupi keluarga dengan berbisnis, tidak bergantung pada fasilitas negara atau bantuan pemerintah," ujar Burhanuddin.
Sektor bisnis ulama, menurutnya, adalah 22% teksil, 13% makanan, 11% kelontong, 9% kerajinan, 8% perhiasan, 5% keuangan, dan 4.5% penerbitan.
"Namun ada juga ulama yang berprofesi sebagai guru sebesar 8%," ungkapnya.
Baca juga : Kiprah Sendi Fardiansyah sebagai Sespri Ibu Negara
Pada era ini, tambah Burhanuddin, pengusahalah yang paling berkontribusi terhadap pengembangan ilmu-ilmu keagamaan.
"Karena bisnis adalah alat perjuangan, maka harus di- scale up agar terus membersamai perjuangan memberantas kemiskinan dan kebodohan dalam masyarakat kita," ungkapnya.
Dalam kegiatan tersebut, Genpro Indonesia juga melantik pengurus Kota Bogor yang memilih Abdul Rosyid sebagai Presiden Genpro kota hujan tersebut.
Baca juga : Berbisnis Coffee Shop, Sendi Fardiansyah Ingin Pimpin Bogor
Rosyid pun berjanji akan menggerakkan ekonomi warga dengan mendorong pemberdayaan UKM dan usaha mikro yang dikelola masyarakat.
"Kita memiliki banyak UKM di kota ini. Tentu ini adalah sektor riil yang sangat besar kontribusinya terhadap PAD kota Bogor," tegas Rosyid.
Berdasarkan data Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (Dinkukmdagin) Kota Bogor, jumlah UMKM di Kota Bogor pada 2023 mencapai 73.336. Meningkat dibandingkan tahun 2021 yang hanya 68.992 UMKM.
"Kita berjuang memerangi kemiskinan. Kita ingin agar setiap tahun angka penerima zakat di Bogor menurun, dan angka wajib zakat meningkat. Inilah misi kami sebagai komunitas bisnis dan profesional untuk kemajuan kota Bogor ke depan," tutupnya. (Z-1)
Koperasi merupakan institusi modern yang mampu menyejahterakan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan.
Presiden Prabowo Subianto memiliki tiga senjata untuk atasi kemiskinan dan mencapai visi Indonesia Emas.
Ia juga menyampaikan target perbaikan sistem penyaluran bantuan dalam empat bulan ke depan untuk memastikan tidak ada bantuan yang salah sasaran.
Pemerintah memastikan tidak akan mengadopsi data kemiskinan yang dirilis Bank Dunia.
Ketua Dewan Energi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pemerintah akan merevisi data angka kemiskinan nasional.
PRESIDEN Prabowo Subianto menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045. Prabowo mengaku optimistis dapat merealisasikan target tersebut.
KABAR duka datang dari Pemerintahan kota Bogor. Wali Kota Bogor periode 1999-2004, Iswara Natanegara meninggal dunia.
Status siaga 3 yang sudah terjadi selama empat jam lebih ini membuatnya khawatir dengan kondisi hilir.
Kemenhut menertibkan aktivitas pertambangan ilegal di kawasan hutan produksi terbatas Gunung Karang, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor
Dari hasil investigasi, kawasan hutan tersebut diduga dimanfaatkan untuk pertambangan tanpa izin yang sah berupa galian batu kapur (karst).
Bertepatan dengan hari jadi, Bonvie meluncurkan program sosial bertajuk “Tumbuh Bersama Bonvie”.
Beberapa titik sudah mulai dilakukan normalisasi. Meski sifatnya masih dalam rangka penanganan darurat, tetapi spek teknisnya sudah mulai mengarah pada standar normalisasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved