Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

BRIN: Pemanfaatan Biomassa Tingkatkan Nilai Tambah Produk

Atalya Puspa
10/8/2024 01:00
BRIN: Pemanfaatan Biomassa Tingkatkan Nilai Tambah Produk
Ilustrasi biomassa.(Dok. Freepik)

INDONESIA memerlukan sebuah teknologi berkelanjutan yang dapat mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan. Hal tersebut disampaikan oleh periset Pusat Riset Biomassa dan Bioproduk BRIN Widya Fatriasari.

Dalam paparannya, Widya menjelaskan bahwa biorefinery atau kilang hayati merupakan sebuah konsep yang memanfaatkan biomassa secara terintegrasi untuk menghasilkan berbagai produk yang memiliki nilai tambah.

”Berbeda dengan oil refinery konvensional yang menggunakan bahan baku fosil, kilang hayati menggunakan biomassa sebagai bahan baku utama. Kilang Hayati mengarah pada solusi teknologi yang lebih berkelanjutan dan mendukung ekonomi sirkular,” jelasnya, dalam keterangan resmi, Sabtu, (10/8).

Baca juga : PLN EPI Raih 8 Penghargaan Internasional LACP dan Inspire Award 2023

Berikutnya, Widya menjelaskan tentang komposisi dari biomassa bahwa biomassa terdiri dari selulosa, hemiselulosa, lignin, dan bahan aditif lainnya. Sebagai contoh dengan kilang hayati, biomassa dapat dikonversi menjadi bioetanol dan bio-oil. Pemanfaatan biomassa dapat mengurangi emisi karbon dan ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Selanjutnya, Widya menjelaskan tentang manfaat Lignin. “Lignin adalah salah satu dari tiga komponen utama dalam biomassa tetapi memiliki potensi besar untuk berbagai aplikasi. Ada beberapa cara yang digunakan untuk mengubah lignin. Lignin dapat diubah menjadi berbagai produk untuk bahan kimia, kertas, bahan aditif tahan api, dan bahan kosmetik,” papar Widya.

Terakhir, Widya mengutarakan beberapa tantangan yang dihadapi terkait pemanfaatan kilang hayati. “Teknologi kilang hayati saat ini masih dalam tahap pengembangan. Ketersediaan biomassa juga masih tersebar secara tidak merata di berbagai daerah,” pungkasnya.

(Z-9)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya