Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
INDONESIA memerlukan sebuah teknologi berkelanjutan yang dapat mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan. Hal tersebut disampaikan oleh periset Pusat Riset Biomassa dan Bioproduk BRIN Widya Fatriasari.
Dalam paparannya, Widya menjelaskan bahwa biorefinery atau kilang hayati merupakan sebuah konsep yang memanfaatkan biomassa secara terintegrasi untuk menghasilkan berbagai produk yang memiliki nilai tambah.
”Berbeda dengan oil refinery konvensional yang menggunakan bahan baku fosil, kilang hayati menggunakan biomassa sebagai bahan baku utama. Kilang Hayati mengarah pada solusi teknologi yang lebih berkelanjutan dan mendukung ekonomi sirkular,” jelasnya, dalam keterangan resmi, Sabtu, (10/8).
Baca juga : PLN EPI Raih 8 Penghargaan Internasional LACP dan Inspire Award 2023
Berikutnya, Widya menjelaskan tentang komposisi dari biomassa bahwa biomassa terdiri dari selulosa, hemiselulosa, lignin, dan bahan aditif lainnya. Sebagai contoh dengan kilang hayati, biomassa dapat dikonversi menjadi bioetanol dan bio-oil. Pemanfaatan biomassa dapat mengurangi emisi karbon dan ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Selanjutnya, Widya menjelaskan tentang manfaat Lignin. “Lignin adalah salah satu dari tiga komponen utama dalam biomassa tetapi memiliki potensi besar untuk berbagai aplikasi. Ada beberapa cara yang digunakan untuk mengubah lignin. Lignin dapat diubah menjadi berbagai produk untuk bahan kimia, kertas, bahan aditif tahan api, dan bahan kosmetik,” papar Widya.
Terakhir, Widya mengutarakan beberapa tantangan yang dihadapi terkait pemanfaatan kilang hayati. “Teknologi kilang hayati saat ini masih dalam tahap pengembangan. Ketersediaan biomassa juga masih tersebar secara tidak merata di berbagai daerah,” pungkasnya.
(Z-9)
Indonesia kini resmi memiliki wadah kolaboratif dan strategis untuk pengembangan teknologi dan pemanfaatan biochar melalui dibentuknya Asosiasi Biochar Indonesia Internasional.
Agar mengetahui berbagai sumber energi alternatif tersebut, bacalah uraian berikut dengan saksama.
Biomassa untuk PLTU Jawa Tengah 2 Adipala Cilacap
Potensi PLTBm diproyeksikan mencapai 313 megawatt (MW), dengan sejumlah PLTBm yang telah beroperasi di beberapa daerah, dengan total kapasitas 27 MW.
Dari tanaman indigofera, masyarakat dapat memanfaatkan daunnya sebagai pakan ternak dan ranting yang tumbuh kemudian dijual ke PLN sebagai bahan bakar co-firing biomassa.
Pemanfaatan teknologi bioproses sangat penting dalam mengolah biomassa menjadi sebuah produk yang bernilai ekonomi.
Menurut Hanarko Djodi Pamungkas, ketahanan pangan harus dibarengi dengan tanggung jawab menjaga laut dari pencemaran.
PENELITI Gender dari Pusat Riset Politik BRIN Kurniawati Hastuti Dewi mengatakan, tindakan khusus sementara diperlukan untuk memperkuat keterwakilan perempuan di politik.
INDONESIA melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan menjadi tuan rumah gelaran World Science Forum (WSF) ke-12 pada 2026. Ini menandai pertama kalinya WSF diselenggarakan di Asia.
KEPALA BRIN Laksana Tri Handoko menekankan Indonesia tak perlu ikut-ikutan jejak negara maju seperti Amerika Serikat yang menciptakan ChatGPT atau Tiongkok yang menciptakan DeepSeek dalam AI
Solar maksimum merupakan fase siklus 11 tahun aktivitas bintik (sunspot) pada matahari yang diperkirakan terjadi pada Juli ini.
Pusat Pengurangan Risiko Bencana Universitas Indonesia melakukan kerja sama bidang Limnologi dan Hidrologi dengan BRIN untuk persiapan dan adaptasi perubahan iklim.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved