Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MENINGGALNYA dokter spesialis ortopedi, Helmyadi, di Sulawesi Barat setelah melakukan 10 operasi dalam satu hari merupakan pengingat bahwa ketersediaan dokter di daerah perlu mendapatkan perhatian serius. Dikatakan Pengurus Ikatan Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Iqbal Mochtar yang juga sesama sejawat dokter, melakukan tindakan operasi sebanyak 10 kali dalam satu hari ditambah dengan melayani pasien rawat jalan, bukanlah hal yang mudah.
“Ini bukan hanya berbahaya bagi dokter tapi juga bagi pelayanan kesehatan masyarakat. Bisa saja terjadi pelayanan kesehatan tidak memuaskan, bisa saja timbul kelalaian, kesalahan yang ujungnya akan mengundang isu malpraktik, ini harus dikoreksi,” kata Iqbal saat dihubungi, Minggu (14/7).
Menurut dia, salah satu penyebab dari tingginya beban kerja dokter di daerah ialah distribusi dokter yang tidak merata. Sehingga dokter-dokter di daerah harus berjibaku berhadapan dengan banyak kasus.
Baca juga : Berbiaya Besar, Kesejahteraan Dokter Asing yang Praktik di Indonesia akan Sulit Dipenuhi
Hal lainnya yang menjadi sorotan Iqbal ialah, dokter Helmyadi meninggal akibat serangan jantung. Namun, di wilayah tempatnya bekerja tidak tersedia trombolotik yang merupakan cairan pertolongan pertama saat terjadi serangan jantung. Hal ini kemudian menjadi pertanyaan bagi Kementerian Kesehatan terkait dengan pengadaan obat-obatan yang krusial bagi pasien.
“Kemenkes sibuk mendatangkan alat-alat jantung, catlab dan sebagainya. Padahal yang sifatnya basic tidak dilakukan. Kemenkes sibuk membuat peralatan terkait dengan kateterisasi jantung,” ucap Iqbal.
Padahal, kata dia, di Indonesia sendiri saat ini pasien jantung yang membutuhkan kateterisasi palling banyak 5% sampai 10%. Sementara itu, lebih banyak pasien jantung yang membutuhkan pelayanan basic, salah satunya pemberian trombolitik.
“Sangat disayangkan di Sulawesi Barat tidak tersedia. Bagaimana dengan daerah-daerah terpencil seperti Maluku Utara, Papua dan daerah tertinggal lainnya? Karenanya Kemenkes tidak perlu membuat program yang melangit sementara program yang membumi tidak dilakukan,” pungkas Iqbal.
Pemprov Sulsel luncurkan Program Pelayanan Kesehatan Bergerak untuk layani daerah terpencil seperti Selayar dan Pangkep, hadirkan dokter spesialis dan layanan mobile.
Dengan waktu tunggu yang sangat lama tersebut berdampak pada kondisi kesehatan pasien.
MENTERI Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan bahwa saat ini terdapat gap dokter spesialis sebesar 70 ribu orang selama 10 tahun ke depan.
Layanan kesehatan dokter spesialis yang disiapkan di puskesmas meliputi bidang kebidanan, kesehatan anak dan jantung.
Program Dokter Spesialis Keliling (Speling) yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin mampu menarik dukungan internasional.
KETUA Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Slamet Budiarto mengatakan, melatih dokter umum untuk melakukan operasi caesar pada ibu hamil bisa menjadi opsi terakhir.
Kerja sama ini membantu pelaku usaha online untuk dapat mendistribusikan produknya secara lebih luas.
Pusat distribusi ini didesain untuk mempercepat pergerakan produk elektronik dari pabrik ke tangan konsumen melalui jaringan dealer di seluruh Indonesia.
PENELITI The Reform Initiative (TRI) Unggul Heriqbaldi, menilai kebijakan tata kelola subsidi Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 Kg atau gas epliji adalah langkah yang tepat
Kebijakan sub-pangkalan ini merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah untuk menghadirkan gas elpiji 3 kg bersubsidi sesuai harga eceran tertinggi (HET) kepada masyarakat.
Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Asep Wahyuwijaya, menilai pemerintah kurang jeli dalam menerapkan kebijakan distribusi gas yang hanya sampai di tingkat pangkalan.
Kendati baru rencana, namun kelangkaan sudah mulai terjadi di beberapa toko pengecer. Warga yang sudah terbiasa membeli di toko pengecer, harus rela mengantre menuju agen atau pangkalan resmi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved