Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pertama di Asia, Fakultas Biologi UGM Buka Prodi Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati

Agus Utantoro
11/5/2024 20:29
Pertama di Asia, Fakultas Biologi UGM Buka Prodi Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati
Ilustrasi(123rf.com)

FAKULTAS Biologi Universitas Gadjah Mada, membuka Program Studi Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati (PKKH). Program studi ini baru pertama ada di Indonesia dan bahkan di Asia.

"Prodi ini fokus untuk mencetak Kurator Kehati atau keanekaragaman hayati. Di Eropa yang sudah membuka prodi sejenis adalah Cambridge University, Inggris," kata Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Budi Setiadi Daryono, Sabtu.

Prodi ini jelasnya dibuka sebagai langkah strategis dalam menghasilkan para profesional dalam mengelola keanekaragaman hayati baik di level nasional maupun global. Dalam pelaksanaannya, Fakultas Biologi UGM telah menjalin kerja sama dengan Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) dan Indonesia Biologist Association (IBA) atau Perkumpulan Profesi Ilmu Hayati Indonesia (PIHI).

Baca juga : Di UGM, Menteri Siti: Turbulensi Kehutanan Indonesia Telah Berlangsung Lama

Dekan Fakultas Biologi UGM, lebih jauh mengatakan profesi Kurator Keanekaragaman Hayati merupakan langkah awal dan pembuka sejarah dalam memperkuat posisi dan peran strategis Biologi pada dalam menopang Indonesia sebagai negara Megabiodiversitas dunia. "Lewat pembukaan prodi ini, kami juga ingin memperkuat implementasi Inpres No.1/2023 tentang Pengarusutamaan Keanekaragaman Hayati dalam Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia," kata Budi dalam keterangan tertulisnya.

Sementara Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerjasama dan Alumni Fakultas Biologi UGM, Dr. Eko Agus Suyono, menuturkan program pendidikan profesi ini para peserta akan mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang keragaman hayati, keterampilan praktis dalam manajemen koleksi, dan kesiapan untuk menjadi pemimpin dalam bidang ini.

Di samping itu, tambah Eko, profesi kurator keanekaragaman hayati ini semakin mengoptimalkan jejaring prodi dan memberikan kesempatan bagi para alumninya untuk menjadi anggota Perkumpulan Profesi Ilmu Hayati Indonesia atau Indonesia Biologist Association (IBA). 

Baca juga : Para Ilmuwan Menyerukan Tindakan Segera untuk Menyelamatkan Tanaman yang belum Teridentifikasi

"Organisasi ini berdiri tahun 2022 dan berkedudukan di Yogyakarta, herupakan satu-satunya organisasi profesi biolog di Indonesia, berbadan hukum yang resmi dan sah yang bertujuan sebagai pemersatu, pembina dan pemberdaya biolog di Indonesia," jelasnya.

Ketua IBA (Indonesia Biologist Association) Dr. Ario Setra Setiadi, Ph.D, menyambut baik dan memberikan dukungan atas berdirinya program studi profesi kurator keanekaragaman hayati Fakultas Biologi UGM, karena program ini menurutnya sebagai langkah penting dalam memastikan pelestarian dan penelitian lebih lanjut tentang keanekaragaman hayati Indonesia. 

"Memiliki para ahli kurator keanekaragaman hayati yang terlatih dengan baik sangatlah penting. Mereka tidak hanya akan memastikan koleksi hayati yang berharga terjaga dengan baik, tetapi juga dapat berperan dalam mengidentifikasi spesies-spesies yang membutuhkan
perlindungan khusus, serta mengelola informasi penting tentang kehidupan di bumi," ujarnya.

Dengan memiliki para ahli kurator keanekaragaman hayati yang berkualitas, kata Ario, diharapkan SDM Indonesia akan menjadi lebih
mampu dalam melestarikan keanekaragaman hayati yang luar biasa dan menghadapi tantangan lingkungan yang kompleks di masa depan. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya