Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Sejak mendapatkan laporan PVMBG terkait adanya aktivitas erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara pada hari Selasa 30 April 2024 dini hari sekitar pukul 00:30 WIB, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) secara intensif terus melakukan monitoring muka laut untuk upaya deteksi dini tsunami.
Dalam operasionalnya, BMKG dalam melakukan monitoring muka laut menggunakan peralatan Tide Gauge (TG) milik Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Automatic Weather System (AWS) Maritim milik BMKG di lokasi terdekat dengan Gunung Ruang,” kata Kepala Pusat Tsunami dan Gempa Bumi BMKG Daryono, Selasa (30/4).
Menurut Daryono seluruh peralatan monitoring muka laut ini terintegrasi dalam Sistem InaTNT. Adapun, berdasarkan pemantauan di sejumlah titik menunjukkan bahwa erupsi Gunung Ruang tidak mengakibatkan perubahan signifikan muka air laut. Daryono membeberkan, pemantauan tersebut dilakukan di Tide Gauge Siau, Pulau Siau , Tide Gauge Ngalipaeng, Kepulauan Sangihe, Tide Gauge Tahuna, Kepulauan Sangihe, Tide Gauge Petta, Kepulauan Sangihe dan AWS Maritim BMKG Bitung, Bitung.
Baca juga : BMKG: Tidak Ada Anomali Muka Laut Akibat Erupsi Gunung Ruang
“Berdasarkan data hasil monitoring muka laut yang telah dilakukan BMKG di atas, tampak kondisi muka laut di seluruh lokasi stasiun menunjukkan bahwa erupsi Gunung Ruang tidak mengakibatkan perubahan signifikan muka air laut,” ucap Daryono.
Namun, ia mengingatkan bahwa semua pihak patut waspada dengan erupsi Gunung Ruang saat ini karena gunung ini memiliki catatan sejarah tsunami destruktif akibat erupsinya. Peristiwa tsunami Gunung Ruang pada tahun 1871 dilaporkan mencapai setinggi 25 meter dan menewaskan sekitar 400 orang.
“Untuk itu sangat penting upaya BMKG dalam melakukan monitoring muka laut di sekitar Gunung Ruang saat erupsi menggunakan sistem InaTNT untuk upaya deteksi dini tsunami. InaTNT merupakan sebuah sistem yang mengintegrasikan berbagai data observasi muka laut sekaligus dilengkapi algoritma detektor yang mampu mendeteksi anomali muka laut, yang merupakan fitur penting dalam deteksi dini tsunami,” pungkas dia. (Z-10)
SEJAK tsunami Pangandaran pada 2006, tim peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN menyimpulkan bahwa tsunami raksasa di selatan Jawa memang pernah terjadi berulang. R
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat di wilayah pesisir untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa dan tsunami yang dapat terjadi kapan saja.
KEKHAWATIRAN akan tsunami besar di wilayah Pasifik mulai mereda pada Rabu (30/7), setelah gempa bumi berkekuatan magnitudo 8,8 mengguncang wilayah terpencil di Semenanjung Kamchatka, Rusia.
Pemerintah Jepang hingga saat ini masih belum mengakhiri peringatan tsunami imbas gempa Rusia dengan magnitudo 8,8 yang terjadi pada Rabu, 30 Juli 2025.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada Rabu (30/7) malam, resmi mengakhiri peringatan tsunami yang sebelumnya dikeluarkan pascagempa Kamchatka di Rusia.
GEMPA bumi yang terjadi di Kamchatka, Rusia sebesar Magnitudo 8,7 dapat meminimalisir jumlah korban didukung karena sistem peringatan dini yang sangat baik.
Magma Gunung Ruang mengalami dekompresi yang sangat cepat, setara dengan erupsi Gunung Vesuvius (tahun 79 Masehi) yang memusnahkan Kota Pompeii dan erupsi tahun 1991 Gunung Pinatubo.
Pada kejadian itu, perusahaan mengalami kerugian pada bangunan gudang dan stok barang bahan produksi.
Berdasarkan hasil pengamatan ada bagian kecil dari partikel paparan abu vulkanik yang menstimulasi timbulnya awan hujan di atas langit Sulteng.
PUSAT Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memastikan aktivitas vulkanik Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, masih tinggi.
Saat ini, pemerintah telah menyiapkan lokasi relokasi bagi korban erupsi Gunung Ruang di atas tanah seluas 10 hektare di Desa Modisi.
BANDAR Udara (Bandara) Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara kembali beraktivitas, Minggu (5/5) pukul 10.01 Wita, setelah sempat terdampak erupsi Gunung Ruang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved