Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
GURU Besar Bidang Transportasi Universitas Indonesia (UI) Prof Sutanto Soehodho menyatakan pengendara roda dua wajib memahami tiga faktor penyebab kecelakaan saat mudik Lebaran.
"Tiga faktor penyebab terjadinya kecelakaan sepeda motor, yakni manusia (pengendara), kendaraan, dan lingkungan," kata Prof Sutanto Soehodho di Depok, Selasa ((9/4).
Ia mengatakan mereka yang sakit atau kurang fit saat berkendara memiliki risiko kecelakaan lebih tinggi. Fatigue atau kelelahan adalah faktor utama seseorang mengalami kecelakaan.
Baca juga : Pemudik Motor di Kalimalang Meningkat 60 Persen
Kelelahan ini dapat muncul karena waktu berkendara yang terlalu lama tanpa istirahat, bisa disebabkan oleh jarak yang jauh atau kondisi macet.
Banyak masyarakat yang memilih sepeda motor untuk mudik karena kendaraan ini bersifat fleksibel, door to door, dan hemat.
Dikatakannya pengendara sepeda motor merasa lebih bebas untuk menentukan jadwal mudik tanpa perlu bergantung pada ketersediaan armada transportasi publik.
Baca juga : Rawan Kecelakaan, Pemerintah Mesti Waspadai Pemudik Motor
Sepeda motor bersifat door to door karena pemudik dapat memanfaatkannya untuk kepentingan lain, misalnya berkunjung ke sanak saudara atau berlibur ke tempat wisata.
Selain itu, kendaraan ini juga lebih hemat biaya.
Meski demikian, Prof Sutanto menilai adanya risiko yang tinggi bagi pemudik dengan sepeda motor jika melakukan perjalanan jarak jauh.
Baca juga : Kecelakaan Meningkat 74 Persen, Polri Imbau Masyarakat Tidak Mudik Pakai Sepeda Motor
"Perjalanan mudik kadang-kadang satu motor memuat suami-istri dan anaknya, ditambah dengan beban muatan barang yang dibawa. Ini tentu sangat berbahaya. Apalagi, badan motor tidak bisa melindungi penggunanya, justru badan kita yang melindungi motor, sehingga jika terjatuh, pengendara berisiko terluka parah," ujarnya.
Menurut dia, jika seseorang menempuh jarak yang tidak terlalu jauh, tetapi kondisi lalu lintas macet, sehingga menghabiskan waktu lama, itu dapat menimbulkan kelelahan, baik secara fisik maupun emosional.
Hal ini dapat memengaruhi kebiasaan dan kemampuan motorik seseorang saat berkendara.
Baca juga : Polda Metro Jaya Klaim Rekayasa Lalu Lintas Selama Mudik Lebaran 2023 Berdampak Positif
Faktor kendaraan juga menjadi penyebab terjadinya kecelakaan. Rem yang aus, ban yang botak, sistem penerangan yang tidak berfungsi atau masalah lainnya dapat menyebabkan terjadinya hilang kendali saat mengemudi. Selain itu, masalah lingkungan juga menjadi faktor penyebab kecelakaan.
Masalah lingkungan ini tidak hanya meliputi kondisi alam dan cuaca, tetapi juga infrastruktur jalan. Kondisi jalan yang tidak rata, berlubang atau licin, serta penerangan jalan yang tidak memadai dapat menyebabkan kecelakaan bagi pengendara motor.
Prof Sutanto menyarankan kepada para pengendara motor untuk menghindari rute yang tidak dikenali. Selain kondisi alamnya yang tidak familiar, keamanan dan keselamatan pengendara juga berisiko, misalnya daerah yang dilewati ternyata memiliki tingkat kriminalitas yang tinggi.
"Mereka sebaiknya mencari informasi seputar rute, cuaca, titik rawan kecelakaan (black spot), fasilitas kesehatan, rest area, dan informasi penting lainnya sebelum melakukan perjalanan," katanya.
Pengendara motor juga diimbau untuk menghindari jalur yang dipenuhi kendaraan logistik dan komersil seperti truk, karena saat momen Lebaran, permintaan logistik juga tinggi. Mereka yang melakukan perjalanan dengan jarak lebih dari 50-60 km sebaiknya tidak membawa penumpang tambahan, karena faktor fatigue akan sangat luar biasa. Upayakan pengendara untuk beristirahat secara berkala.
Prof Sutanto mengimbau pemudik agar memilih moda transportasi yang tepat. Dalam sistem transportasi, kondisi yang mestinya standar adalah pilihan kendaraan berdasarkan jarak. Jika menempuh jarak jauh, sebaiknya pengendara melakukan perjalanan dengan kendaraan yang aman.
"Apalagi, jika pemudik lebih dari satu orang, alangkah baiknya mereka menggunakan kendaraan umum dan mengirimkan sepeda motornya melalui jasa pengiriman, misalnya melalui kereta api atau kapal laut, sehingga pemudik selamat sampai tujuan," pungkas Prof Sutanto. (Ant/Z-1)
Berkat laporan cepat warga, personel Polsek Sawah Besar segera ke lokasi dan berhasil menangkap pelaku berinisial RA, 26.
Event ini mengajak para awak media, blogger, vlogger, komunitas dan konsumen umum untuk kumpul dan riding bersama menggunakan motor NMAX kesayangan mereka.
Menuangkan oli terlalu berlebih dapat menyebabkan kualitas oli menurun.
Can-Am, salah satu merek ikonik dari BRP Inc., menghadirkan kesempatan untuk merasakan sensasi baru berkendara di berbagai medan bersama Can-Am Pulse dan Can-Am Origin 2025.
Komunitas sepeda melakukan pemberian penghormatan terakhir kepada pesepeda yang mengalami kecelakaan lalu lintas hingga meninggal dunia pada Jumat (25/4).
Cat semprot bermerek Diton yang hadir untuk memberikan solusi instan bagi pengendara sepeda motor yang memiliki masalah dengan cat motor
Sejumlah penumpang mobil SUV dengan nomor polisi B 1347 WYS tejah berhasil dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit.
Dalam kondisi lelah disertai mengantuk, mobil yang dikendarai sopir tersebut tidak terkendali lalu menabrak tiang di pinggir Jalan Sunter Permai Raya Kecamatan Tanjung Priok.
Penggantian pelat nomor itu dilakukan oleh seseorang berinisial IV yang saat ini masih diperiksa secara intensif oleh penyidik Polresta Sleman.
LANDING page adalah halaman web yang dirancang khusus untuk tujuan tertentu, seperti mempromosikan produk, meluncurkan produk baru, atau menawarkan diskon.
Kakorlantas Polri mengintensifkan kendaraan bermuatan over dimensi dan overload (ODOL) yang menyumbang hingga 40 persen kecelakaan.
POLISI menetapkan pengemudi mobil BMW berinisial CPP sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan maut yang menewaskan Argo Ericho Afandhi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved