Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SAAT curah hujan tinggi, anda yang tinggal di kawasan rawan banjir tentu harus waspada. Untuk menghindari sengatan listrik, Ir. Diding Suhardi, MT.,IPM., ASEAN Eng, Dosen Program Studi Teknologi Elektronika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengingatkan beberapa hal yang perlu dilakukan, berikut di antaranya, seperti dilansir dari laman resmi UMM, Senin (15/1):
1. Mematikan Listrik dari MCB
Diding menjelaskan langkah pertama yang bisa dilakukan adalah mematikan listrik dari Meter Circuit Breaker (MCB) di kWh meter.
2. Cabut Peralatan Listrik
Diding mengatakan cabut seluruh peralatan listrik yang masih terhubung dan naikkan semua peralatan elektronik ke tempat yang lebih aman. Selain itu, menurut Diding yang tak kalah penting adalah memastikan aliran listrik telah dimatikan oleh PLN.
Masyarakat harus berinisiatif untuk segera menghubungi PLN. Hal ini penting untuk menghindari jatuhnya korban.
“Apabila terjadi banjir dan listrik belum dipadamkan oleh PLN, segera laporkan melalui call center atau hubungi kantor PLN terdekat,” tambah Diding.
3. Amankan Peralatan Elektronik
Langkah selanjutnya ialah segera amankan peralatan elektronik yang masih bisa ditolong untuk dipindahkan ke tempat yang tinggi atau tempat yang sekiranya tidak terjangkau oleh banjir.
Namun, jika sudah terlanjur mengenai air banjir maka tunggulah sampai banjir benar-benar surut. Diding mengatakan, sebelum peralatan elektronik digunakan kembali, masyarakat bisa menjemurnya terlebih dahulu.
Lalu pastikan semua alat elektronik dan instalasi listrik dalam keadaan kering untuk kemudian digunakan kembali. “Penormalan listrik oleh PLN biasanya akan dilakukan apabila instalasi PLN maupun warga sudah dapat dipastikan dalam kondisi kering dan siap dialiri listrik kembali,” jelasnya.
Selain menggunakan kiat di atas, pencegahan korsleting listrik juga harus dilakukan sejak membangun rumah. Berikut hal perlu diperhatikan:
1. Ketinggian dari Saluran Air
Selain hal-hal di atas, Diding menjelaskan saat membangun rumah juga penting mengantisipasi kondisi banjir dari sungai atau saluran air terdekat dari rumah tersebut. Sebaiknya membangun rumah yang lebih tinggi dari jalan dan saluran air sekitar.
2. Ketinggian Standar Instalasi Listrik.
Memasang instalasi listrik rumah juga hendaknya dengan ketinggian standar. Minimal harus setinggi 120 cm dari permukaan lantai di rumah.
3. Gunakan Komponen Listrik Sesuai SPLN
Terakhir, gunakan komponen listrik yang sesuai dengan Standar PT PLN (SPLN). Masyarakat juga diharapkan mempunyai peralatan pemutus dan penyambung daya listrik yang sesuai standar SPLN juga memasang Earth-Leakage Circuit Breaker (ELCB) pada induk jaringan (dekat MCB) agar tidak terjadi hubung singkat ke manusia.
“Saya harap masyarakat bisa lebih aware dengan memasang ELCB. Karena hingga saat ini, masih banyak rumah tinggal yang tidak dilengkapi dengan ELCB yang menyebabkan masih banyaknya korban manusia tersengat listrik,” pungkas Diding. (M-1)
Tiga orang pekerja atau petugas provider internet Fiber Media Indonesia (FMI) tewas tersengat saluran listrik Rabu (23/4) sekitar ukul 03.30 WIB di Cibinong.
SEORANG pria berinisial AD, 21, meninggal dunia usai tersengat listrik dan tercebur ke Kali Kanal Banjir Barat di Jalan Jati Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, saat memasang sensor banjir.
Tiga orang pekerja teknisi pemasangan jaringan internet mengalami insiden tersengat aliran listrik di area Pasar Kahayan.
PLN bersiaga dan mengamankan daerah yang rawan tergenang dan banjir agar tak ada kejadian warga tersengat listrik di musim hujan.
PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap keamanan kelistrikan pada saat memasuki musim penghujan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved