Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Hindari Penistaan Agama

Puput Mutiara
20/2/2015 00:00
Hindari Penistaan Agama
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin(ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)
KEMENTERIAN Agama menyiapkan rancangan undang-undang mengenai perlindungan umat beragama yang bertujuan membentuk persamaan persepsi pada setiap anak bangsa agar tidak terjadi penistaan agama pada masa mendatang.

"Kami kan sudah menyiapkan RUU tentang perlindungan umat beragama yang sampai sekarang terus kami matangkan," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin seusai penutupan Mukernas I PPP di Jakarta, kemarin.

Ia berharap RUU tersebut dapat membawa kedamaian dan ketenteraman antarumat beragama serta meredakan penolakan dan penghinaan pada agama lain dengan mempertegas beberapa hal.

"Misalnya, sekarang sudah mulai beredar spanduk warga menolak syiah atau wahabi. Ekspresi penolakan seperti itu akan dikategorikan apakah wujud kebebasan beragama atau bisa dikategorikan penghinaan terhadap sebuah paham agama," ujar dia.

Aparat hukum, kata dia, juga membutuhkan landasan hukum yang jelas dan ketegasan aturan untuk membedakan perilaku melanggar hukum atau kebebasan berekspresi dalam kebebasan agama.

RUU itu, katanya, akan disebarluaskan ke masyarakat, tokoh agama, organisasi keagamaan, dan pegiat HAM pada April 2015 untuk dimintakan masukan yang membangun.

Menag Lukman Hakim Saifuddin juga mengucapkan selamat merayakan Tahun Baru Imlek pada umat yang merayakan.

Ia berharap Imlek membawa berkah dan kedamaian bagi semua. Ia juga berharap esensi dan nilai yang terkandung dalam perayaan Imlek dapat diresapi dengan khidmat.

Ia menilai masyarakat telah toleran dengan keberagaman beragama yang terbukti perayaan Imlek dirayakan tidak hanya oleh warga keturunan Tionghoa, melainkan semua lapisan masyarakat.

"Iya saya pikir masyarakat kita sudah sangat toleran meskipun banyak masyarakat beragama yang tidak membiasakan diri memperingati Imlek, tapi mereka tetap bisa menghormati dan menghargai sesama saudaranya yang merayakan Imlek," kata dia.

Sikap toleransi
Presiden Joko Widodo meminta masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam, tetap mempertahankan sikap toleransi yang sudah ada saat ini.

"Dengan toleransi, yakni saling menghormati dan menghargai, Indonesia dapat dijadikan role model negara muslim yang baik di dunia," ujar Jokowi saat menutup Kongres Umat Islam (KUI) VI, di Yogyakarta, Rabu (11/2).

Menurut Jokowi, sikap toleransi di Indonesia yang amat baik itu juga kini berdampak pada pemerintah yang mengambil jalan tengah atas kehidupan beragama di Indonesia agar tak muncul ekstremisme berlebihan. Di sisi lain, jelas Jokowi, masih banyak tantangan yang harus dihadapi umat Islam ke depan.

Tantangan itu, antara lain, terkait sikap individualisme, konsumerisme, hedonisme, kebodohan, kemiskinan, pengangguran, korupsi, hingga penyalahgunaan narkoba.

"Umat Islam mestinya mengambil peran agar dapat mengatasi tantangan-tantangan tersebut."



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya