Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
PENELITI Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengembangkan bakteri asam laktat strain lokal yang berasal dari bakteri Lactobacillus plantarum. Keberhasilan ini berpotensi menggantikan isolat impor dalam produksi susu fermentasi berbasis bakteri asam laktat.
Peneliti dan Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian UGM Endang Sutriswati Rahayu, Senin (22/8), menjelaskan, strain itu dinamakan Dad-13. “Strain ini berasal dari fermentasi susu kerbau atau dikenal dengan sebutan dadih,” ujarnya.
Penemuan itu berhasil mengantarkan Endang meraih penghargaan terbaik kedua kategori Anugerah Adibrata (peneliti) dalam Penganugerahan Iptek 2016. Penghargaan itu diserahkan Menristek dan Dikti pada puncak acara Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas), 10 Agustus 2016 lalu di Solo. Penghargaan diberikan terkait dengan karya inovasi nasional yang dihasilkan.
Menurut dia, pengembangan bakteri asam laktat strain lokal itu bermula dari keprihatinannya terhadap tingginya ketergantungan industri fermentasi akan kultur bakteri (starter) dari luar negeri. Hingga kini, industri fermentasi Indonesia masih mengandalkan starter impor untuk produksi probiotik.
“Seratus persen starter masih impor dalam pembuatan susu fermentasi di Indonesia,” ungkapnya, Senin (22/8), saat ditemui di ruang kerjanya di FTP UGM.
Saat melihat kondisi tersebut, dia pun berupaya melakukan penelitian intensif untuk mengembangkan strain lokal dari bakteri asam laktat. Penelitian didukung tim prebiotik UGM, yaitu Tyas Utami dan M Nur Cahyanto dari FTP, dan Jaka Widada yang merupakan ahli mikrobiologi fakultas pertanian, serta puluhan mahasiswa UGM.
“Kita berhasil mengembangkan lima strain bakteri asam laktat khususnya probiotik yang berasal dari makanan fermentasi,’’ jelas pakar mikrobiologi tersebut. (AU/H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved