Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Hari Anak Perempuan Sedunia 2023: Berinvestasi dalam Kepemimpinan dan Kesejahteraan

Meilani Teniwut
11/10/2023 08:00
Hari Anak Perempuan Sedunia 2023: Berinvestasi dalam Kepemimpinan dan Kesejahteraan
Ilustrasi(Freepik)

SETIAP tanggal 11 Oktober diperingati sebagai Hari Anak Perempuan Sedunia. Pada tahun ini tema Hari Anak Perempuan Sedunia adalah "Invest in Girls' Rights: Our Leadership, Our Well-being" artinya "Berinvestasi dalam Hak-Hak Anak Perempuan: Kepemimpinan Kami, Kesejahteraan Kami".

Baca juga: Penelitian mengenai Pekerja Perempuan Bawa Claudia Goldin Raih Nobel Ekonomi

Peringatan itu bertujuan memusatkan perhatian pada hak-hak anak perempuan, tantangan yang mereka hadapi, dan pentingnya mendukung perkembangan dan kesejahteraan mereka. 

 

Meskipun anak perempuan memegang peran kunci dalam kemajuan suatu negara, di Indonesia, banyak anak perempuan masih menghadapi berbagai kendala. Ketidaksetaraan akses pendidikan, stigma sosial, dan masalah ekonomi keluarga adalah beberapa faktor yang menghambat perkembangan anak perempuan.

Baca juga: Butuh Peran Semua Pihak Cegah Kekerasan Seksual

Dalam rangka peringatan Hari Anak Perempuan Internasional 2023, United Nations Children's Fund (UNICEF) bersama mitra pemerintah dan masyarakat sipil telah meluncurkan kampanye yang bertujuan untuk: 

  1. Memprioritaskan perlindungan dan pemajuan hak anak perempuan, termasuk hak pada layanan kesehatan ibu, dukunganan anak, dan akses terhadap literasi dan sumber daya keuangan. 
  2. Mengakui, merayakan dan mendukung kepemimpinan anak perempuan untuk menyuarakan pendapat mereka di setiap tingkat pembuatan kebijakan yang secara langsung memberikan sumber daya bagi gerakan dan jaringan anak perempuan serta memusatkan suara, lembaga, dan kepemimpinan anak perempuan di semua program.
  3. Memastikan layanan yang baik untuk ramah remaja perempuan, termasuk mengatasi stigma dan perlakuan buruk yang disoroti oleh banyak remaja perempuan dalam mengakses layanan penting, seperti layanan kesehatan seksual dan reproduksi, datang ke sekolah apabila sedang hamil/melahirkan, atau dalam mengelola kesehatan dan kebersihan menstruasi.
  4. Melakukan perubahan struktural untuk meningkatkan pendanaan bagi anak perempuan. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya